13. UI

3 1 1
                                    

Hari dimana pengumuman hasil seleksi nasional berbasis prestasi pun tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari dimana pengumuman hasil seleksi nasional berbasis prestasi pun tiba.

"NANA INI UDAH JAM 3 SORE LEBIH BERAPA INI AYO DILIAT PENGUMUMANNYA, UDAH SHOLAT ASHAR BELUM?" teriak arin menaiki tangga menuju kamar Azrina.

"ya Allah umi, iya ini baru aja aku selesai sholat" jawab Azrina seraya mengambil laptop untuk melihat hasil pengumumannya. dengan segara ia memasukkan nomor peserta lalu menunggu loading nya selesai.

saat loadingnya selesai muncullah tulisan..
































"SELAMAT ANDA DINYATAKAN LULUS SELEKSI SNBP UNIVERSITAS INDONESIA"

Azrina diam tidak berkutik, matanya berkaca kaca. Arin yang melihat hasilnya pun meneteskan air mata seraya memeluk Azrina.

"alhamdulilah ya Allah engkau maha pemberi keajaiban pada anakku" ucap arin ditengah tangisnya yang sedang memeluk azrina, begitupun azrina yang tengah menangis terharu.

"selamat ya nak, kamu udah nunjukin ke umi abi kalo kamu bisa" ucap arin terharu seraya membelai pipi Azrina. Azrina hanya bisa mengangguk tersenyum dan tentu saja dengan air mata yang masih mengalir.

❀⊱┄┄┄┄┄┄┄┄┄┄┄⊰❀

Keesokan harinya setelah pengumuman hasil SNBP muncul, Azrina kembali ke sekolah. entah kenapa sekolahnya ini sangat suka muridnya masuk padahal sudah mau lulus.

"NANAAAAA, selamat yaaa akhirnya kamu bisa wujud in impian kamu buat ke UI" girang mayra memberikan selamat kepada Azrina.

"iyaa mayy makasih yaa, kamu juga selamat ya bisa sampe ke UGM hebat bangettt"

"kita berdua sama sama hebat pokonyaa!!"

mereka berdua pun berpelukan karena perjuangan mereka berdua tidak sia-sia. Walaupun beda kelas, Azrina dan Mayra tidak pernah pelit satu sama lain mengenai pembelajaran mereka.

"habis ini quality time berdua yuk na?" ajak mayra.

"ayoo udah lama juga kita ga berduaan kan, ayo kita rayain makan ayam satu ekor!!" ucap Azrina senang.

"THAT'S MY GIRLLLL!!"

❀⊱┄┄┄┄┄┄┄┄┄┄┄⊰❀

Resto yang mereka kunjungi sangat ramai apalagi yang delivery, mereka berdua sempat bingung apakah harus makan disini atau tidak, akan tetapi sayang sekali jika mereka meninggalkan momen ini dan mereka sangat ingin makan ayam resto ini, mereka berdua pun memutuskan untuk tetap berada di resto ini lalu memesan satu ekor ayam dan 4 nasi, tidak lupa dengan cola. Tetapi Azrina tida memesan cola, ia memesan jus mangga mengingat ia mengidap leukimia, jadi makanan dan minumannya juga harus dijaga.

sembari menunggu mereka berdua bercanda canda, bercerita reaksi mereka saat membuka pengumuman kemarin. tidak lama mereka berbincang, 2 orang laki-laki dan 1 orang perempuan menghampiri mereka.

"loh ada lo berdua ternyata" ya, nora yang menghampiri mereka berdua.  Tidak hanya nora, di belakang mereka ada Zidan dan Raihan.

"azrina? lo disini? boleh dong kita join ya ga dan" ucap Raihan menyenggol tangan Zidan. Zidan hanya diam, ia mengamati Azrina dengan tatapan datar.

tanpa persetujuan dari Mayra dan Azrina, mereka bertiga dengan seenaknya mengambil kursi dan duduk bersama Azrina juga Mayra.

tidak ada yang mereka bahas, mereka semua berkutat pada benda gepeng yang ada di tangan mereka. terkecuali Zidan, ia sedari tadi menatap Azrina dalam dan mengamati wajah gadis tersebut.

"pucet" ucap zidan, ia tidak sadar mulutnya akan mengeluarkan suara.

Azrina yang mendengar itu kaget dan langsung mengangkat kepalanya, melihat kearah zidan.

"h-hah?"

Zidan menghela nafas sejenak.

"muka lo pucet"

"o-oh ini karna aku ga make lipbalm" jawab azrina.

Nora yang sudah tau bahwa Azrina terkena leukimia pun ia dengan seenaknya menyeletuk.

"lo udah minum obat mik?"

Azrina mendengar celetukan nora pun reflek menoleh dan melotot kearahnya. Mayra pun menginjak kaki Nora yg ada di sebelahnya.

"aw!" pekik nora

"lo ngapain sih injek kaki gue?! kan bener si azrina punya obat khusus ya kan?! obat leukimia! apa gue salah?!" ucap nora yang tidak terima kakinya diinjak oleh Mayra.

Zidan yang mendengar itu menoleh kearah Azrina dengan tatapan tajam.

"kok lo ga ngasih tau gua kalo lo kena leukimia?" aneh kan? ya, itulah zidan seakan akan dia harus tau semua tentang Azrina. di sisi lain, Raihan hanya menyimak mereka.

"ngapain aku harus ngasih tau kamu? emang kamu siapa, zidan?" jawab Azrina tegas.

Zidan yang mendengar jawaban Azrina pun mengacak acak rambutnya kesal. ia menatap tajam kearah Azrina.

'liat aja nanti, azrina. lo bakal jadi milik gua, karna dari awal lo emang milik gua. kalau lo lebih milih cowok lain dibanding gua, gua ga akan segan bikin hidup lo hancur, azrina'

Thirty Letters for Adam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang