Chaotic

81 20 16
                                    

"Lupakan soal ayah mu yang menemukan ikan",
timpal Keira.
"sekarang kita harus mencari tau tentang bu Suze"

"Benar sekali"
setuju Erika,
"tapi dimana kita harus mencari bu Suze?"
tanyanya.

"Asrama"
jawab Keira.
"aku yakin, bu Suze tidak akan pergi jauh dari asrama"

"Sebelum pergi, ada baiknya kita mengambil makanan terlebih dahulu" usul Kim, dia tidak mau jika mereka harus pergi tanpa ada persediaan. Apalagi dengan kondisinya yang sedang datang bulan.

"Baiklah. Ambil persediaan untuk beberapa hari ke depan. Jangan ambil yang cepat busuk, ambil lah yang tahan lama dan dapat membantu mengganjal perut selama beberapa hari".
Perintah Rhea.

Mereka berempat mengangguk paham, kini di putuskan kalau mereka akan mengambil beberapa botol air mineral, roti, tisu, pembalut, dan plester.

Selebihnya mereka tidak bisa mengambil karena hanya mengandalkan tas selempang yang Rachel temukan di atas meja kasir.

.
.
.

"Semuanya sudah lengkap?"
tanya Kim.

"Siap!".

Kim berjalan menuju pintu, posisi mereka sudah seperti kereta. Kim, Keira, Rachel, Erika dan Rhea.

Rhea memilih paling belakang untuk berjaga-jaga. Takutnya ada zombie yang justru akan menyerang dari belakang.

Kriet!

Kim membuka pintu belakang, beberapa puntung rokok justru menyambut jalan mereka.

"Kita harus memanjat tembok"
bisik Kim.

"Lakukan saja"
perintah Rachel.

Kim berdiri, dia dengan mudah naik keatas tembok. Wajar saja, dia suka bolos saat di jam-jam pelajaran sekolah.

"Cepat!".
Tangannya terulur.

Mereka bergantian naik dan berhasil melompat ke lahan sebelah. Tepatnya di sebuah halaman rumah mewah yang kini sepi dan hening.

"Kerja bagus" Kim mengacungkan jempolnya. Dia merasa puas karena caranya untuk membolos pelajaran tidak pernah sia-sia.

"Jangan membuang waktu! lebih baik cepat"
judes Rachel.

"Ya ya".
Jawab Kim sama judesnya.

Dia kembali mengarahkan jalan, menuju gerbang rumah. Siap menuju jalan besar yang tentunya akan di penuhi oleh ratusan zombie.

.
.
.

Tak!

"Sial, gerbangnya di rantai"
tutur Kim.

Rhea memperhatikan kearah garasi mobil.
"Pantas saja, pemilik rumah ini pasti sedang pergi. Makanya pintu di rantai dari luar"

"Tapi jangan semudah itu menyerah" timpal Erika. Dia mendadak berdiri, berlari menuju teras rumah.

"Apa yang mau dia lakukan?"
heran Rachel.

Tidak di sangka Erika justru mengambil sebuah cangkul yang berada di dekat teras.

"Apa dia mau menggali tanah? agar dapat membawa kita ke depan?"
jokes Kim.

"Aku harap iya. Lewat bawah tanah, pastinya akan dapat terhindar dari kawanan zombie"
Keira menerima jokes Kim.

"Sialan. Kalian pikir menggali tanah semudah itu"
datar Rachel.

"Kalian mundur sedikit"
timpal Erika, sekaligus memerintah.

ANTIDOTE for CARRIERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang