Ridiculousness

69 19 14
                                    

"KIMBERLY!"

"Hah!"

Matanya terbelalak, Kim tersadar saat ada seseorang yang memanggilnya keras.

"Syukurlah"

Keira menghela napas lega, dialah yang memanggil Kim keras.

SRASH!!

SRASH!!

Sengatan panas menusuk kulit Kim, dia mengalihkan pandangannya. Seketika mulutnya langsung terbuka otomatis.

"Mobil kita meledak"
beritahu Erika.

"Lalu? apa yang akan kita gunakan untuk sampai ke asrama?"

"Pakai sayap! ... ya pakai kaki lah bego"
sungut Rachel.

Bibir Kim bergetar saat mendengar jawaban Rachel.

"Keira, obati Kim". Rhea menengahi, dia menyodorkan obat-obatan pada Keira.

.
.
.

Keira selesai mengobati Kim, mereka berdua berdiri.

"Kim--"
panggil Rhea.
"--setelah di telusuri, tempat ini cukup asing bagi kami. Aku yakin kau tau kemana jalan yang benar untuk sampai ke asrama"

"Hah!? kau tidak tau nama tempat ini?"
kaget Kim.

"Diih, kalau pun Rhea tau dia gak akan nanya njir"
sinis Rachel.

"Sialan! aku cuman kaget njir"
jari tengah Kim teracung.

Rachel memalingkan wajahnya.

"Baiklah aku tau kemana kita harus pergi"
pandu Kim.

"Itulah dampak sering membolos"
bisik Erika.

"Pft!"
Rachel menahan tawanya.

'Teman sialan'

batin Kim yang masih dapat mendengar bisik-bisikan mereka.

Di tengah candaan mereka bertiga, ada Keira dan Rhea yang saling diam.

'Tidak seperti biasanya Rhea sedingin ini. Dia ekstrovert, tapi kenapa tiba-tiba berubah introvert seperti ini'

Keira melirik wajah Rhea dari ujung matanya.

Terlihat samar, kalau Rhea tampaknya tengah melamun memikirkan sesuatu.

Keira memutuskan untuk menoleh sepenuhnya,
"Kau memikirkan apa?"
penasarannya.

Rhea membalas tatapan Keira, kedua ujung bibirnya terangkat kecil, memaksakan tersenyum.
"Tidak papa"

"Huft... aku tau kau berbohong Rhe"
pekanya.

Rhea memasukkan kedua bibirnya kedalam mulut. Dia mengalihkan pandangan, ingin menyembunyikan pikirannya sendiri.

"Huh!..."
Keira menghela napas kasar.

Jujur, untuk membujuk Rhea rasanya begitu menyulitkan bagi Keira.

"Naah!"
sergah Kim.

"Kenapa?" heran Erika, karena mendadak dia berhenti.

Kim sibuk mengambil sesuatu di aspal, mereka berempat hanya bisa menatap penuh rasa penasaran.

Dia kembali menegakan badannya dan berbalik,
"... Aku menemukan gantungan tas ku"
tunjuknya.

"Sialan! ku kira apa"
Rachel memutar matanya keatas.

"Kau tau sendiri, ini gantungan tas dari---"
Kim menggantungkan ucapannya.

ANTIDOTE for CARRIERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang