fouth Meet

71 9 4
                                    


Apartemen Hiroshi hari ini sudah kembali ramai, semua kembali seperti sebelumnya seakan tidak ada yang terjadi, Hiroshi dan Arjuna yang sibuk berkutat di dapur membuat makanan untuk mereka santap, seisi ruangan pun akan di penuhi suara Dzjiljian dan Nabiru yang bermain game konsol di ruang tengah.

" jadi ketemu dosbing kemarin ru?" tanya Jian, keduanya masih terfokus pada layar televisi, nabiru berdeham kecil menjawabnya

" hmm, udah, gue udah tenang jadinya, kaya udah pasti aja, kemarin kemarin gue berasa ngegantungin dosen dosen lain"

" cocok tapi sama pak bogum? dia masih muda banget ga sih?"

" iya 35 kalo ga salah, tapi aseli cerdas sih ji, kemarin aja gue bahas judul buat tugas akhir tuh kaya udah terkonsep aja sama dia, apa yang harus gue lakuin, data apa yang bisa gue pakai, ngebantu banget, jadi berasa kerja kelompok"

jian mengangguk menanggapi, obrolan mereka terputus karena permainan sudah di mulai, keduanya kembali fokus kepada permainan mereka. setelah 15 menit berlalu, game pun berakhir yang kembali di menangkan oleh nabiru.

" terus beneran magang dong?"

" iya, jadi, dua minggu lagi gue berangkat ji"

" berangkat?"

suara arjuna menyahut, di antara obrolan jian dan nabiru, arjuna meletakan piring piring di kedua tangannya ke atas meja, lalu duduk di samping jian, tak lama hiroshi menyusul dengan piring lainnya.

" lu ga magang di bandung?"

" proyek nya pak bogum di surabaya, jadi ya gue kesana, mungkin 3 bulan" ucapan nabiru disambut dengan raut tidak senang ketiga orang lainnya, sudah lama mereka tidak terpisah jarak selama itu, kepergian nabiru 3 minggu sebelumnya sudah merupakan rekor terlama mereka tidak melihat satu sama lain

" gue cuma di surabaya pliss"

" ya tapi kan, kaya, gabiasa aja ru"

" kita bisa video call an tiap malem, gue bisa pulang kapan aja kalau kalian sekangen itu yaa sama gue, bandung surabaya itu deket" 

nabiru mengusak puncak kepala hiroshi yang masih merenggut duduk di sebelahnya, terkadang ke posesifan hiroshi kepadanya melebihi kedua saudaranya.

" gausah cemberut ci, gue cuma ke surabaya"

" itu jauh aru"

" gue ga sendiri disana, ada gy-"

ucapan nabiru terhenti ketika tiba tiba pergelangan tangannya di raih hiroshi, nabiru menghela nafas berat, padahal ia sudah berusaha sebaik mungkin menutupi memar kebiruan akibat kejadian hari kemarin, ia tidak ingin ketiga temannya tau dan membuat suasana menjadi canggung

" siapa yang lakuin ini?" pertanyaan hiroshi kepadanya, 

nabiru sedikit berharap hiroshi menanyakan ia kenapa, sehingga ia bisa beralasan jika dirinya terjatuh, terpeleset, sehingga kedua tangannya terkilir, namun memang bekas keunguan yang terbentuk di pergelangan tangan nabiru terlihat jelas seperti tangan nabiru di remas kuat

jian dan juna yang sebelumnya tak menyadari kini mendekat untuk melihat, kini tatapan ketiganya kembali mengarah pada nabiru meminta penjelasan, mereka tau ada yang nabiru sembunyikan dan nabiru tak bisa mengelak kali ini, karena ia yakin esok hari kejadian ini akan menyebar dan tersebar dengan versi yang tidak benar

" aru?!"

" kemarin..., kemarin gue ditarik paksa sama sekelompok anak mesin, tapi-"

" bangsat!!" 

Rectum ConsiliumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang