Surabaya, 06.25 AM
gyulian menyajikan dua potong roti panggang yang sudah ia buat untuk nabiru, ia sudah rapi dan siap berangkat pagi ini untuk memulai masa magangnya. ia akan berangkat terpisah hari ini dengan nabiru, leonel memberi kabar subuh pagi tadi jika dirinya akan pergi meninjau lapangan bersama leonel dan pak bogum karena ada trouble yang harus segera di atasi, sehingga nabiru nanti akan berangkat terpisah dengan manager hrd mereka manggala minhyun.
" cakep..."
gyulian menoleh, ada nabiru yang baru saja keluar dari kamarnya, sebuah senyum terukir di bibir gyulian. nabiru merapikan beberapa helai rambutnya yang sudah ia tata dengan rapi.
" aku fikir kamu bakal terlihat nerd dengan setelan formal begini, ternyata malah ganteng banget"
" ini kamu ngomong gini ngaca ga aru? kamu doang cowok pake kacamata yang harusnya keliatan nerd malah keliatan seksi"
" wah, masih pagi tapi sudah ada setan di antara kita" gyulian terkekeh
" it's not even a flirt aru, i'am just being honest"
" loh padahal maksud aku itu, aku yang kesetanan sekarang, karena kefikiran mau ciuman sama kamu"
" waah, ga bisa berkata kata aku... sarapan dulu sayang "
" jangan sayang sayang kalo ga beneran sayang"
" ya justru biar cepet sayang nya"
" bener juga... oke sayang"
lagi, gyulian terkekeh melihat tingkah nabiru, kini mulut kecil nabiru sudah penuh mengunyah roti panggang buatannya, gyulian mendaratkan kecupan pada puncak kepala nabiru sebelum ia melangkah ke depan karena ada yang mengetuk pintu rumah (dinas) mereka, yang ternyata sosok tinggi dan tampan yang gyulian belum pernah liat sebelumnya.
melihat setelan yang dikenakan sepertinya salah satu staff kantor yang direncanakan akan berangkat bersama nabiru pagi ini
" selamat pagi, mas gyulian ya? saya manggala, manager hrd HPC (Hisakara plan and construction)"
" oh, iya selamat pagi pak" gyulian mengulurkan tangan, mereka saling menjabat tangan " nabiru.- ...sebentar pak, silahkan masuk pak"
gyulian membuka lebih lebar pintu sebelum kembali ke dalam untuk memanggil nabiru, nabiru tak lama keluar dari dalam kamarnya dengan ranselnya. nabiru menarik gyulian masuk ke dalam kamarnya. kemudian mendaratkan kecupan kecil dipipinya
" good luck for today... sayang"
ucapnya, kemudian berlari kecil meninggalkan gyulian tanpa sedikitpun menunggu gyulian memberikan reaksi atau membalas ucapan kecilnya. hanya senyum yang bisa gyulian berikan seiring dengan nabiru yang kini sudah bersama manggala berjalan menuju mobil yang akan mereka naiki.
keduanya pergi menuju kantor setelahnya, melihat nabiru yang sudah mengobrol akrab dengan manggala sepertinya mereka sudah saling mengenal sebelumnnya, tidak heran mengingat nabiru adalah bagian dari hisakara, hal yang wajar jika akan banyak staff dan pekerja disana yang sudah saling mengenal dengan nabiru
sepuluh menit berselang, leonel dan pak bogum datang menjemputnya, gyulian segera mengunci pintu rumah sebelum masuk ke dalam mobil yang di kendarai supir kantor, gyulian duduk tepat di kursi penumpang depan disamping kursi kemudi, ia segera disambut obrolan obrolan teknis mengenai masalah yang menimpa site saat ini, melihat seriusnya wajah leonel dan pak bogum sepertinya ini bukan masalah yang sepele. gyulian sedikit bersemangat karena harinya pasti akan sangat produktif hari ini.
.
.
suasana di ruang meeting nampak serius ketika gyulian leonel dan pak bogum datang. leonel segera mengambil posisinya sebagai direktur teknik dan operasional , duduk di kursi yang sudah di sediakan untuknya. gyulian dan pak bogum menempati kursi lain di sisi belakang. project manager, salah satu penanggung jawab menjelaskan masalah yang tiba tiba terjadi pagi dini hari tadi, leonel mendengarkan dengan seksama, raut wajahnya masih tenang namun jelas leonel tengah berfikir keras karena tatapannya sungguh fokus
KAMU SEDANG MEMBACA
Rectum Consilium
Fiksi Penggemargyulian mingyu dan nabiru wonwoo menjadi kekasih di pertemuan mereka yang ke 4. tanpa cinta, hanya berdasar kata hati mereka, dengan harapan keduanya berhasil dengan hubungan mereka. mungkinkan hubungan yang diawali hanya dengan kata hati dapat berh...