Singapura, 11.35 PM
naderu melemparkan ranselnya pada kursi belakang rubicon nya, naderu menyalakan mesin mobilnya kemudian menyambungkan ponselnya dengan nomor sang kekasih jossya. senyum tak sedikitpun pudar dari wajahnya. naderu sangat menantikan hari esok karena ia akan terbang ke surabaya untuk bertemu keluarganya dan untuk kali ini ia pergi beserta jossya, yang sudah setuju untuk ikut dan untuk dikenalkan oleh keluarga besarnya.
" sayang.." seru naderu seketika sambungan teleponnya terhubung pada jossya
" halo sayang, kamu dimana deru? aku udah di kafe deket kantor papi ku"
" wait for me ya kak, aku masih di parkiran kampus baru mau jalan"
" iya deru, aku tunggu kamu, hati hati dijalan sayang"
naderu menjalankan laju mobilnya perlahan keluar dari pelataran parkir fakultasnya, jarak kafe tempat jossya menuggunya untuk bertemu sang ayah dari kekasihnya itu cukup jauh, namun karena waktu yang ayah jossya miliki tidak banyak hari ini, keputusan terbaik adalah menghabiskan waktu makan siang di dekat kantor sang ayah dari kekasihnya itu.
ini kali pertama naderu bertemu dengan ayah dari jossya. jossya mau tidak mau harus mempertemukan deru dengan kedua orang tuanya karena deru harus meminta izin untuk membawa jossya ke surabaya menemui keluarga besarnya.
belum jauh ia meninggalkan halaman parkir fakultasnya, beberapa meter sebelum gerbang utama kampusnya terlihat. naderu menatap sosok yang tidak asing dan baru di kenalnya belum lama ini. naderu menghentikan laju mobilnya tak jauh dari mobil sang gadis yang kelihatannya mogok. naderu segera turun dari mobil untuk menghampiri gadis itu
" jeselyn?"
" yes, i'm on the- oh kak deru... ah, wait-" jeselyn kembali melanjutkan teleponnya, naderu menunggu hingga selesai sambil melihat apa yang terjadi pada mobil milik adik dari jossya itu
" kak deru, maaf tadi aku lagi telepon orang bengkel"
" kenapa mobil kamu jeselyn?"
" mogok, aku ga tau kenapa, ga terlalu faham"
naderu terdiam sejenak, sesungguhnya ia cukup mengerti tentang mobil, tidak sepaham nabiru, namun bisa dibilang baik, akan tetapi mengingat ia sedang ditunggu sang kekasih saat ini, naderu tidak mencoba untuk terlibat lebih jauh.
" terus udah on the way orang bengkelnya?"
" udah kok kak... kamu mau pergi kak?"
naderu mengangguk kecil dengan ragu, ia bingung darimana jeselyn tau ia akan pergi ke tempat lain, normalnya orang lain akan mengatakan, apa ia baru pulang, mungkinkah jossya yang menceritakan pertemuan mereka, secara ia adik jossya
" kamu mau pulang habis ini atau gimana jes?"
" ah iya sih rencananya mau pulang"
" mau ikut aku aja ketemu jossya?"
" eh, ga perlu kak, aku pulang aja aja "
naderu mengangguk kecil, ia sempat terfikirkan untuk mengantar jeselyn pulang terlebih dahulu ke rumahnya, namun kondisi sekarang dimana jossya tengah menunggunya membuat deru mengurungkan niat baiknya itu.
" yaudah kalo gitu-"
" kak, kalo anter aku pulang dulu ngerepotin ga yah?- eh tapi nanti kak jossya marah- ga perlu deh kak"
naderu tak berkata apapun, jeselyn mempersilahkannya untuk pergi namun tangan jeselyn yang menggengam lengannya tak kunjung di lepas. naderu paham, ia tidak ingin membuang waktu lebih lama. akhirnya naderu memutuskan untuk mengantar jeselyn lebih dulu
KAMU SEDANG MEMBACA
Rectum Consilium
Fanfictiongyulian mingyu dan nabiru wonwoo menjadi kekasih di pertemuan mereka yang ke 4. tanpa cinta, hanya berdasar kata hati mereka, dengan harapan keduanya berhasil dengan hubungan mereka. mungkinkan hubungan yang diawali hanya dengan kata hati dapat berh...