Gyulian sedang mengerjakan tugas di ruang tengah bersama teman temannya, kala Baim kembali ke kostan mereka sore itu. Awalnya Gyulian masih fokus pada laptopnya sampai sebuah suara tawa perempuan menggema di ruang tempat mereka biasa berkumpul itu.
Gyulian mengalihkan perhatianya pada Ibrahim yang tiba bersama seorang gadis di sampingnya, gadis yang dua minggu lalu ia bawa juga ke rumah kostan ini. Gyulian tidak habis fikir, bagaimana Baim tetap berani tanpa rasa malu masih membawa perempuan selingkuhannya itu ke kostan mereka, ketika dua minggu lalu kekasihnya sudah memergokinya terang terangan.
Gyulian fikir, setelah melihat Baim dan Nabiru pergi bersama setelah kejadian itu, mereka berbaikan, Nabiru memaafkan apa yang kekasihnya lakukan. Namum nyatanya di belakang Nabiru, Baim masih berani membawa wanita selingkuhannya itu ke kostan.
Gyulian merasa marah, ia tidak terima bagaiman Baim bermain hati di belakang Nabiru. melihat Gyulian yang sudah tidak fokus pada tugas mereka, Hengki Yogi dan Bento pun ikut mengalihkan perhatian mereka pada arah tatap Gyulian, yang kini menatap ke arah Baim dan gadisnya dengan penuh kemarahan.
" Gyu-"
Belum sempat Jaehyun (Hengki) menyelesaikan ucapannya, terlihat Gyulian bangun dari duduknya, ia berjalan menghapiri Ibrahim dan gadisnya. Ibrahim yang tidak tahu menahu masih tersenyum menatap Gyulian.
" oi Gyu, mau kema-"
Bugh
Bunyi benturan tubuh Baim yang terdorong jatuh menubruk pintu masuk dengan keras dapat menjelaskan betapa kuatnya hantaman kepalan tangan Gyulian pada pipi Ibrahim diiringi teriakan terkejut dari gadis yang Baim bawa, Baim menatap bingung dan takut pada Gyulian yang berdiri menatap nya tajam, Baim merasakan robek pada ujung bibirnya.
" Gyu, oi tahan " Hengki segera menarik mundur tubuh Gyulian sedangkan Yogi dan Bento menghampiri Baim memeriksa keadaan manusia yang tengah kebingungan itu
" lo ga apa apa, Im?" tanya Yogi
" sakit banget nyet, sobek yak bibir gue?"
" sakit di muka lo ga sebanding sama sakitnya Nabiru lo selingkuhin begini brengsek.." ucap Gyulian tajam,
" hah?" tatapan bingung penuh pertanyaan tergambar jelas di wajah Baim dan juga gadis yang berdiri jauh di belakang Baim
Gyulian yang masih terlihat emosi bersiap akan kembali memukul Baim, namun ke tiga teman lain nya lebih dulu memisahkan mereka. Hengki menarik paksa Gyulian pergi, membawa Gyulian masuk ke kamar kost miliknya.
" lo tuh, tenang dulu bisa ga" seru Hengki kala memutar kenop kunci pintu kamar Gyulian
" gimana bisa ga emosi sih lu liat kelakuan si Baim, brengsek banget, masih berani dia bawa selingkuhannya kesini padahal udah kepergok kemarin sama Nabiru"
" iya tapi ga dengan bakuhantam gini Gyu, lu sadar ga si di badan lo segede gaban mukul si Ibrahim yang jauh lebih kecil dari lo begitu, bisa mati dia di pukulin elo, tenangin diri dulu, lagian sejak kapan lo jadi berpihak sama Nabiru, biasanya juga lo cuek aja"
Pertanyaan Hengki membuat Gyulian terdiam, entah mengapa mengobrol bersama Nabiru sebelumnya membuat Gyulian merasa sudah begitu akrab dengan Nabiru, senyum hangat Nabiru membuat Gyulian seakan tak ingin melihat teman baru nya itu terluka,
" gue ga tega aja Heng, Nabiru sebaik itu anjir, kok bisa di brengsekin segampang itu, gue ga terima aja"
" jujur gue juga marah si, ngebayangin si Baim ga bersyukur punya pacar spek kaya Nabiru masih terang terangan selingkuh, mending gue aja ga si yang pacarin Nabiru gue sayang sayang itu manusia spek bidadara, ga bakal gue sakitin"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rectum Consilium
Fiksi Penggemargyulian mingyu dan nabiru wonwoo menjadi kekasih di pertemuan mereka yang ke 4. tanpa cinta, hanya berdasar kata hati mereka, dengan harapan keduanya berhasil dengan hubungan mereka. mungkinkan hubungan yang diawali hanya dengan kata hati dapat berh...