_____________________________
Ej sudah tertidur. Ada Heeseung dan Fuma yang menemani. Lalu tak lama kemudian,Maki muncul dan membisikkan sesuatu pada Fuma.
"Heeseung-ah,aku akan pergi untuk mengurus orang itu. Kau jaga Ej ya? Tidur saja kalau kamu mau tidur, tapi tetap waspada,"kata Fuma.
Heeseung mengangguk. Dia lalu berbaring di sofa setelah mengecek keadaan Ej sebentar.
'Laki-laki itu adalah orang yang pernah aku lihat saat aku berusia delapan tahun. Dia keluar dari kaca sebuah mobil dengan menggendong seorang anak kecil. Apa...anak itu adalah EJ? Apa mungkin makhluk itu melindungi Ej?'pikir Heeseung dalam hati.
Dia menatap sebuah cermin yang menggantung tepat di hadapannya.
'Aku jadi ingat sesuatu lagi. Setelah kecelakaan itu terjadi,aku terbangun di rumah sakit. Yang aku tahu hanya aku dan EJ yang selamat. Saat itu seorang polisi datang untuk mengecek kondisi keadaan kami yang sudah tidak memiliki keluarga. Waktu itu polisi sempat bilang kalau aku dan EJ beruntung ada seorang laki-laki yang membantu kami keluar dari himpitan mobil dan bus. Namun,saat polisi mencari laki-laki itu untuk dimintai keterangan, laki-laki itu menghilang. Apakah...itu dia?'
Heeseung sibuk berpikir. Tidak menyadari ada sosok lain di dalam cermin yang memperhatikan Ej dan juga dirinya.
Sementara itu di sebuah ruangan yang gelap,Maki baru saja masuk diikuti Fuma. Di depan mereka sudah ada laki-laki bertopeng yang sudah dalam keadaan duduk di kursi dengan tangan dan kaki terikat. Kelihatannya dia sudah sadar karena sejak tadi meracau beberapa kalimat yang sedikit tidak bisa dimengerti.
"Buka topengnya!" Perintah Fuma pada Maki. Saat topeng dibuka, laki-laki itu melihat ke seluruh ruangan. Menyadari tangan dan kakinya terikat,dia mulai memakai dan sumpah serapah pun terlontar.
"Kurang ajar! Sialan! Mereka menipuku!"
"Bisakah kau berhenti mengoceh?"
Laki-laki itu berhenti berkata,saat mendengar suara dingin yang keluar dari mulut Fuma. "Aku tanya padamu,siapa orang yang mengirim mu untuk melukai Ej?!"
"Aku tidak tahu! Hanya kenalan lama yang sudah tidak bertemu lama sekali!" Sahut laki-laki itu. Dia sepertinya masih sayang nyawa karena jika dia tidak menjawab pertanyaan Fuma,dia merasa akan mati detik itu juga.
"Jelaskan lebih detail lagi?! Atau..aku akan menghabisimu di sini!"
"Aku hanya disuruh! Sepasang suami istri menyuruhku melakukan ini! Bukankah rumah itu miliknya?! Aku hanya melakukan sesuai perintah!"
Ketakutan laki-laki itu memuncak karena Fuma mengancamnya dengan sebuah belati tepat di lehernya.
"Bermurah hatilah! Aku hanya di suruh! Aku janji tidak akan mengusik keluarga ini lagi. Tolong lepaskan aku,"kata laki-laki itu. Entah hilang kemana sikap sombong dan psikopat nya. Di hadapan Fuma sepertinya laki-laki itu bukan apa-apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Echo of Twilight ( END)
FanfictionFF Nichojoo FF KSeung FF Mamaz EJ mengalami kecelakaan saat berusia 8 tahun. Selain kehilangan kedua orang tuanya dia juga kehilangan kemampuannya untuk berjalan. Paman dan Bibinya lalu mengambil alih semua harta peninggalan orang tuanya dan meng...