BAB 6:Sebuah Hukuman

294 36 17
                                    

_____________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_____________________________

Ibu Fuma marah besar karena ternyata orang suruhannya begitu bodoh. Seharusnya dia masuk dan memaksa Ej makan kuenya sendiri. Malah kue itu di titip kan ke Yuma. Jelas kue itu tidak akan pernah sampai kepada Ej.

"Dasar bodoh! Pelayan bodoh! Aku membayarnya mahal-mahal,tapi dia begitu tidak becus bekerja! Bagaimana bisa dia menitipkan makanan itu pada Yuma?! Otaknya bermasalah!" Omelnya di kamar.

Sang suami hanya bisa geleng-geleng melihat kelakuan istrinya.

"Memangnya apa yang kau lakukan dengan makanan itu?" Tanya Sang suami.

"Aku hanya ingin menyingkirkan dia secepat mungkin!"

Sang suami terkejut.

"Yak! Kau tidak mencampurkan racun atau sejenisnya kan? Kau gila! Jika sampai makanan itu dibuang dan tanpa sengaja di makan binatang lalu binatang itu mati,niat kita akan diketahui Ej! Dia akan waspada dan mungkin bisa melaporkan kita dengan bukti itu! Jangan buat masalah!"

"Lalu aku harus bagaimana?! Kau bahkan tidak bisa melakukan apa-apa untuk menyingkirkan bocah itu! Aku takut,Fuma akan semakin terpengaruh padanya! Fuma bisa mengkhianati kita!"

"Istriku.. Fuma itu anak kita! Sesayang apapun pada sepupunya,dia tidak akan membiarkan orang tuanya kena masalah atau ditangkap polisi. Dia tidak akan mengkhianati kita,"kata sang Suami.

Sang istri tampaknya masih belum mereda amarahnya. Dia memilih pergi meninggalkan suaminya. Dia pergi ke halaman belakang rumah utama. Tujuannya adalah sebuah rumah kecil bekas gudang tempat Ej tinggal sekarang.

"Yuma! Keluar kau!"

Saat itu Yuma dan EJ sedang menonton TV. Mereka kaget,tidak lebih tepatnya hanya Ej yang kaget karena Bibinya tidak biasanya datang. Sedangkan Yuma sudah menebak kalau iblis wanita itu akan datang menemuinya perkara kue tadi pagi.

Yuma keluar dan EJ ada di belakangnya.

"Ada apa,Bi?" Tanya EJ.

Melihat Ej baik-baik saja,amarah wanita itu semakin menjadi.

"Beraninya kau membuang kue yang kuberikan! Kau benar-benar tidak menghargai niatku!"

"Maafkan aku,Nyonya. Kue itu tanpa sengaja jatuh,jadi aku tidak bisa memberikannya. Aku minta maaf sekali lagi,"kata Yuma tenang. Ya,setenang malam. Dia harus menutupi kebohongannya sebaik mungkin agar nyonya iblis itu tidak tahu kalau Yuma sudah mengetahui niat buruk di Nyonya iblis. Sedangkan Ej tidak tahu kemana arah pembicaraan mereka.

"Kau menjatuhkannya?! Lalu dimana?!"

"Piringnya pecah,dan isinya aku membuangnya."

"Dimana sampah kue itu sekarang?!"

"Sudah diangkut oleh truk,Nyonya. Beberapa saat setelah aku membuangnya,truk sampahnya datang,"jawab Yuma.

"Jangan kau pikir aku tidak akan melakukan apapun padamu ya! Aku akan memberikanmu hukuman!"

The Echo of Twilight  ( END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang