.
.
..
.
..
.
..
.
..
.
..
.
..
.
..
.
..T
W
O
B
I
R
D
S
.
..
.
.
.
..
.
..
" Anjing!!" Selena secara spontan mengeluarkan kata-kata kasarnya melihat bahwa ruang debat mereka berantakan. Beberapa loker terbuka, kertas berserakan dimana-mana dan lebih gilanya lagi ada foto Sunny terpampang didepan mereka dengan beberapa tinta merah di foto itu.
Selena memandang Seiza yang masuk dan langsung menyobek foto Sunny yang ternodai oleh tinta merah.
"Kurang ajar, siapa yang berani masuk ruangan ini sialan." teriak Seiza dengan nafas memburu, menahan amarahnya yang dia tahan didepan Sunny tadi. Selena memijat keningnya, tanpa basa-basi dia menelpon seseorang untuk segera membereskan kekacauan ini."Sei, gue mau lo lihat cctv ruang debat dan jangan lupa lo kumpulin anak-anak lainnya buat datang kesini secepetnya. Soal foto Sunny jangan ada yang tau dulu kecuali kita."
"Oke, Sunny gue suruh pulang aja sekarang, kita pending acara nanti malam. Biar gue handle sendiri soal cctv." kata Seiza sambil berlalu meninggalkan Selena diruang debat.
Diantara ketiganya Seiza termasuk orang yang jarang marah. Walau kadang dia berpikiran sama randomnya seperti Sunny, namun ada kalanya saat Seiza serius Selena tidak dapat membantahnya. Mungkin diantara pertemanan mereka Selena terlihat selalu unggul dalam segala hal, nyatanya tidak begitu Selena hanya menurut jika Seiza yang menyuruhnya. Jika orang lain, jangan tanya Selena tidak akan pernah mau menurutinya.
Selama menunggu Seiza selesai dengan urusannya menghampiri Sunny di kantin kampus. Gadis itu mencoba melihat sekeliling ruangan, berharap menemukan sesuatu yang membuktikan kecurigaannya. Dipojok bangku yang berserakan Selena menemukan sebuah bolpoint sheaffer Legacy berwarna Gold.
"Gotcha." gumamnya pelan
Bagaimana bisa bolpoint dengan harga belasan juta ada diruang debat mereka. Terlalu ceroboh, Selena berpikir sejenak ada yang aneh.
"Apa yang telah terjadi disini Elena, lo habis ngamuk?"Selena menoleh ke sumber suara terlihat sesosok laki-laki dengan wajah datar andalannya. Menatap Selena dengan malas, "lo baru mengalami hal yang gak menyenangkan rupanya." ujar Alexander.
"Gak ada urusannya sama lo dan stop panggil gue Elena." jawab Selena dingin.
"Mau gue bantu?"
"Gak usah gue gak perlu bantuan sama sekali."
"Yakin? Kayanya Seiza kesel tuh, itung-itung gue bantu temen lo yang kayanya lagi gak bisa fokus karena foto Sunny".Selena terkejut bagaimana bisa Alex tau mengenai foto itu.
"Lo kok tau mengenai foto itu? Lo nguping pembicaraan gue sama Seiza. Gak sopan, lo beneran mau bikin gue bongkar semuanya rahasia kita ya".Alexander hanya tersenyum miring melihat respon gadis angkuh dihadapan nya ini. Laki-laki itu menghampiri Selena, sambil merapikan anak rambut panjang milik sang gadis. Alex panggilan akrabnya itu mencondongkan badannya, sejajar dengan telinga Selena.
![](https://img.wattpad.com/cover/372867790-288-k61232.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TWO BIRDS ¶BTS|
Mystery / ThrillerSelena mengerti akan kewajibannya dalam keluarga besar Airlngga, dia mengerti bahwa apapun dihidupnya telah diatur. Sedari kecil Selena paham bahwa dia tidak akan pernah bisa bebas mengutarakan pendapat nya. Namun ada satu kegiatan yang Selena suka...