.
..
.
..
.
..
.
..
.
..
.
..
.
..T
W
O
B
I
R
D
S
.
..
.
..
.
..
.
..
.
..
.
..Sejak pulang dari kampus Seiza mengurung diri di kamar, gadis itu bahkan sudah memperingati semua pelayan untuk tidak menggangu nya untuk malam ini. Seiza bilang akan makan sendiri dan mengatakan pada Paman Hiro yang kebetulan ada dirumah untuk makan malam tanpa dirinya.
Hiro hanya menganggukkan kepala melihat sang keponakan seperti terlibat masalah, selama Seiza tidak meminta bantuannya berarti sang ponakan bisa mengatasi nya. Dengan kacamata yang terus dipakainya Seiza mengotak-atik tablet dan komputer. Membobol CCTV kampus untuk melihat siapa yang telah mengacak-acak ruang debat dan tentu saja masalah mengenai foto Sunny.
Beda ceritanya jika foto dirinya atau Selena yang dicoret dengan tinta merah, Seiza tidak akan mempermasalahkan nya. Karena bukan sekali dua kali dirinya dan Selena mendapatkan hal seperti itu. Namun kali ini Sunny sahabat nya yang baik, ramah, sedikit ceroboh yang mendapatkan teror. Siapa yang tidak kepikiran dan mengapa ada yang tega melakukan hal ini pada Sunny, bahkan gadis itu sangat disukai oleh banyak orang.
Seiza berpikir lagi tidak ada manusia yang baik didunia ini, mungkin pikirannya mengenai orang-orang sekitar ada benarnya. Tidak ada yang bisa diharapkan dari manusia, Seiza bukan orang yang gampang percaya. Butuh waktu untuk bisa menjalin hubungan dengan gadis itu. Termasuk saat dia mencoba berteman dengan Selena dan Sunny. Lamunan nya buyar tak kala seorang laki-laki masuk ke dalam kamarnya. Dengan santai laki-laki itu merebahkan diri dikasur milik Seiza.
"Lo gak makan Deepa?"
"Nanti aja, gue belum selesai tinggal dikit lagi nanggung. Lo ngapain kesini, cuma mau nanyain itu aja?" tanya Seiza tanpa mengalihkan pandangannya dari tablet."Sebenarnya bukan hanya itu sih, gue mau nanya tentang Elena."
Seiza menghentikan kegiatan nya dan membalikkan atensinya pada laki-laki yang rebahan di tempat tidurnya itu.
"Lo ada urusan apa sama Selena, gue gak mau kalau sahabat gue lo sakitin Gio."
"Tenang aja gue gak akan ngapa-ngapain temen lo kok Deepa, gue hanya penasaran. Keliatannya menarik kalau gue bikin dia nangis."
"Gio jangan macem-macem sama Selena, atau gue bongkar aja identitas lo di forum."
"Lo gak bakal tega sama gue Deepa, kita udah janji sebelumnya, lo juga gak bisa ngomong sama temen-temen lo kalau gue sama lo sepupuan kan. Aa...ngomong-ngomong soal itu lo udah nerima tawaran bokap?"
"Gue masih mikirin, gue gak mau ngrepotin." jawab Seiza pelan sambil melanjutkan kegiatan nya lagi.
"Deepa gue mau yang terbaik buat lo, gue gak mau lihat lo hancur untuk kesekian kalinya lagi. Gue harap lo mau ambil tawaran bokap, gue pergi nanti jangan lupa cerita soal Elena sama gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
TWO BIRDS ¶BTS|
Bí ẩn / Giật gânSelena mengerti akan kewajibannya dalam keluarga besar Airlngga, dia mengerti bahwa apapun dihidupnya telah diatur. Sedari kecil Selena paham bahwa dia tidak akan pernah bisa bebas mengutarakan pendapat nya. Namun ada satu kegiatan yang Selena suka...