TWO BIRDS ¶BTS|

Bab 8

.
..
.
..
.
..
.
..
.
..
.
..
.
..
.
..

T

W

O

B

I

R

D

S

.
..
.
..
.
..
.
..
.
..
.
..
.

Seiza terus berlari, dibelakang nya ada 4 orang asing mengejarnya. Sial memang, setelah Seiza dan Alex menemui pihak kepolisian terkait penemuan jasad Sani. Seiza malah berurusan dengan ke empat orang asing ini. Sebelumnya memang Seiza bersama dengan Alex tadi, namun laki-laki itu pergi duluan karena VICTORIA memanggilnya.

Awalnya Alex menawarkan untuk pergi bersama, akan tetapi Seiza mengatakan akan pergi ke suatu tempat dulu. Alex yang memang tidak mau memaksa, akhirnya mengiyakan saja. Dengan syarat ponsel Seiza selalu aktif, perempuan itu hanya menganggukkan kepala mengiyakan hal tersebut.

Tempat yang ingin di kunjungi oleh Seiza adalah pemakaman. Memang aneh jika dia pergi ke pemakaman malam-malam begini. Tetapi ini Seiza, manusia yang bahkan tidak terlalu memikirkan hal-hal mistis. Lagi lupa cerita ini bukan cerita mengenai hantu. Balik lagi dengan keadaan Seiza, perempuan itu mengunjungi makam ibunya.

Sudah hampir 7 tahun meninggal nya sang ibu, dan perginya sang ayah. Membuat Seiza rindu akan kebersamaan mereka. Setelah kepergian sang ibu, ayahnya tiba-tiba pergi tanpa ada kabar sama sekali. Menitipkan dirinya pada Hiro sang paman, yang tak lain ayah dari Alex.

1 tahun dia tinggal di rumah sang paman, Seiza sering bertanya dimana ayahnya pada Hiro. Laki-laki paruh baya itupun tidak tau menahu, dan hanya mengatakan bahwa ayahnya menitipkan Seiza pada Hiro. Tidak ada kejelasan lebih lanjut, Hiro pun mencoba untuk mencari keberadaan Dion, ayah Seiza.

Namun nihil, keberadaan Dion tidak pernah bisa Hiro temukan. Dilihat juga, informasi mengenai penerbangan ke luar negeri. Paspor milik Dion diidentifikasi tidak meninggalkan Indonesia. Hiro yakin, bahwa Dion masih di dalam negeri, sampai sekarang pun pencarian itu masih berlanjut. Demi Seiza, laki-laki paruh baya itu, masih berusaha untuk menemukan Dion.

Akhirnya pun, Seiza mulai lelah menunggu kedatangan ayahnya. Walau dalam hati kecilnya, Seiza masih berharap untuk bertemu. Dan mempertanyakan semua hal yang ingin dia tau. Malam itu, entah kenapa Seiza merasa diikuti oleh seseorang.

Lebih tepatnya setelah mereka menolong Sunny, yang dikejar oleh orang asing juga. Seiza mulai menduga bahwa yang mengikutinya adalah orang yang sama. Perempuan itu hanya menunggu waktu yang tepat, untuk mendapatkan bukti.

Dan sekarang itu yang sedang Seiza lakukan, menolak tawaran Alex dan pergi ke makam. Melihat apakah memang ada yang mengikuti dirinya. Dan benar saja, ada 4 orang yang mengikuti Seiza setelah keluar dari pemakaman. Seiza terus berlari, sambil menelpon Alex. Perempuan itu tau sambungannya terhubung, namun nafasnya mulai sesak karena terus berlari.

Seiza melihat gang dan masuk kedalam nya, entah kesialan apa yang menimpa nya. Seiza tersandung kakinya sendiri, perempuan itu merutuki diri. Saat ingin bangkit kaki Seiza ditahan oleh salah satu orang yang mengejarnya.