9.malam kelam

15 5 2
                                    

Aku sudah menjadi gadis yang tidak berisik akan hal apapun,tapi bolehkan aku mengatakan bahwa aku sangat lelah
••

Brukk

Tubuh nia terjatuh karna tak sengaja menabrak seseorang,buku-buku yang nia bawa pun ikut berjatuhan.
Sebuah uluran tangan mengajak nia untuk berdiri,nia mendongakkan kepala nya untuk melihat seseorang yang ia tabrak itu.

Wajah yang tak asing,rasanya ia pernah melihat laki-laki itu.

" Nia?lo nia kan? " tanya laki-laki itu yang masih senantiasa mengulurkan tangannya,nia menaikan alisnya bingung 'kenapa dia kenal gw?'fikir nia

" Ayo bangun dulu " ajak laki-laki itu lalu nia pun menerima uluran tangannya

" Makasih,maaf ya gw ga sengaja nabrak lo " Ucap nia meminta maaf

" Nggak papa kok,lo mau bawa buku-buku ini kemana? " tanya laki-laki itu sambil mengambil buku-buku yang berserakan,nia langsung cepat-cepat ikut mengambil buku-buku itu.

" maaf jadi ngerepotin,sini bukunya " Ucap nia

" Nggak papa,biar gw yang bawain,mau dibawa kemana? " tanya laki-laki itu

" lo kenal gw? " tanya nia

" lo lupa sama gw? " tanya balik laki-laki itu

Nia mengerutkan dahinya

" Emang kita kenal? " tanya nia

" Pikun lo masih muda juga,gw zen yang nolongin lo pas mau bundir " jawab zen

" Oh zen,eh enak aja mana ada gw mau bundir " Ucap nia

" Iyadeh iyaa,kok lo bisa ada di sekolah ini?lo bukannya tinggal di jakarta? " tanya nia lagi

" Gw disana cuma ngunjungin rumah nenek gw " jelas zen membuat nia mengangguk-angguk

" Mau dibawa kemana bukunya? " tanya zen

" ke perpustakaan suru bu dea di antar kesana " jawab nia

Zen mengangguk,mereka berdua pun berjalan ke perpustakaan untuk menaruh semua buku paket itu.

~~~~~~

" Dahh,kita duluan ya "pamit khalis dan diva

" Hati-hati yaa " ucap nia pada teman-temannya yang sudah menjauh dari sekolah

Nia hendak berjalan pulang namun tiba-tiba ia merasa ingin ke toilet,ia pun pergi ke toilet yang ada di dalam sekolah.

Saat baru saja nia keluar dari toilet ia sudah dihadapkan dengan win,sara,dan satu lagi teman mereka yang nia tak sempat membaca name tag nya.

Perasaan nia tak enak,ia takut terjadi hal-hal yang buruk,ia pun tak menghiraukan mereka lalu hendak berjalan pergi dari sana namun,sara menghadangnya.

" Etss mau kemana? " tanya sara sambil tersenyum,senyumnya pasti memiliki tujuan tersembunyi

" Saya mau pulang kak " jawab nia berusaha untuk tidak takut

" Mana keberanian mu itu seperti yang waktu di kantin heh? " tanya win

" Ma-maaf kak,saya mau pulang " Ucap nia,tiba-tiba saja rambutnya ditarik paksa hingga kepalanya mendongak ke atas

" Akhhh,sakittt lepasin kak " Ucap nia sedikit berteriak

Win tersenyum lalu semakin menarik rambut nia.

" AKH!! " Teriak nia,sakitnya sangat luar biasa nia tak tahan,nia ingin pulang

"Gimana?sakit ya?suruh siapa ngelawan gw!? " Tanya win sambil tertawa

" Maaf kak,lepasin saya,saya nggak bakal ngulangin itu " Ucap nia

"Enak aja minta maaf,lo tuh harus dikasih pelajaran dulu biar jera!!" Ucap win

" Jangan kak,saya mohon"ucap nia memohon agar win dan teman-temannya melepaskannya.

" Sar,han,buru!! " ucap win seperti menyuruh teman-temannya melakukan sesuatu.

Plakk plakk

2 kali tamparan dilayangkan sera ke kedua pipi nia

" TOLONGG!!TOLONG!! " nia menjerit meminta tolong,sara segera menutup mulut nia dengan tangannya.

Tidak ada yang tau bahwa nia sedang disiksa disini,murid-murid semua sudah pulang,nia dan teman-temannya tadi pulang terakhir karna mereka mengerjakan tugas sekolahnya bersama agar esok langsung dikumpulkan.

"Bawa ke tempat lain aja,takut ketahuan kalo disini " ucap hana selaku teman win dan sara

Win dan sara mengangguk lalu membawa nia keluar sekolah melalui gerbang belakang sekolah kebetulan sara memiliki kuncinya,ia mengambilnya dari ruangan pak satpam karna pak satpam sedang tidak ada di ruangan itu.

" dah disini aja " Ucap sara yang masih membekap mulut nia,nia ingat bahwa ia bisa menggigit,nia pun menggigit tangan sara membuat sara menjerit sakit

" AKH GILA YA LO!! " Teriak sara melepaskan tangannya dari mulut nia

Hana mengambil lakban di tas nya lalu melakban mulut nia

" kenapa lo ga bilang kalo bawa lakban!?kan gw ga bakal digigit gini!? "tanya sara kesal

" sorry gw lupa " ucap hana membuat sara mendelikan matanya.

" Han,bantu sara pegangin ni cewek,gw mau nelpon seseorang " titah win

Setelah win menelpon seseorang,sebuah mobil hitam pun datang win dan teman-temannya memasukan nia ke dalam mobil lalu mereka juga ikut masuk,nia sudah di ikat oleh beberapa laki-laki yang berada di dalam mobil.

Tubuh nia di jatuhkan di sebuah kasur di ruangan sepertinya hotel,nia menggeliat berusaha melepaskan tali yang mengikat kencang tubuhnya.

" Siapa dia? " tanya laki-laki yang bernama deon

" dia cewek yang berani lawan gw " jawab win,sara menuangkan beberapa minuman keras ke gelas 3 laki-laki dihadapannya.

" terus lo mau gw ngapain? " tanya deon

Win mengeluarkan uang senilai 1 juta kepada deon.

" gw cuma mau lo seneng-seneng sama cewek itu " ucap win

Deon tersenyum seringai kemudian menatap nia.

Deon dan temannya yang masih memakai seragam sma pun mendekati nia yang berada dikasur,masih dipegangi oleh hana.

" Selamat bersenang-senang " Ucap win lalu ia meninggalkan kamar itu dengan teman-temannya.

" Kalian pergi,gw mau berdua sama ni cewek " ucap deon teman-temannya pun mengangguk

Deon membuka lakban nia,nia langsung berteriak keras

" LEPASIN GW!!LEPASIN!! " Teriak nia menggelegar

" Heh diem!!lo udah jadi santapan gw sekarang!! " ucap deon membentak nia,nia terus berteriak air matanya pun turun

Tidak,nia tidak mau,tolong tolonglah nia tuhan.

Deon yang kini terpengaruh dengan minuman yang tadi ia minum ia tak sabar ingin menghabiskan malam bersama gadis yang ada dihadapannya.

Deon membuka tali yang mengikat nia,nia memberontak keras menendang-nendang tetapi tenaga laki-laki itu lebih besar daripada nia.

" AKH TOLONG!! "

Terimakasih sudah membaca :>

mohon maaf jika banyak kekurangan karna saya manusia dan manusia tidak ada yang sempurna,boleh di berikan pendapat atas kekurangan yang ada di cerita ini.

See you readers

22 juli 2024

Angin Bawa Luka Ku PergiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang