part 03.

100 12 2
                                    

Mobil mewah berwarna putih
memasuki gerbang sekolah Gusu
Lan,

berputar di halaman depan yang
luas kemudian berhenti di tempat
parkir yang kosong.

Seorang pria muda berumur
sekitar 30 tahun keluar lewat
pintu pengemudi memutar ke
belakang membuka pintu
penumpang.

"Terimakasih paman Yue..."

Wei Wuxian turun dari mobil
melihat sekilas keadaan sekolah
barunya lalu dia melangkah pelan masuk kedalam gedung sekolah.

Baru beberapa langkah dia
berjalan tiba tiba dari belakang
di seruduk oleh murid pria yang
berlari kencang tampa melihat
kiri kanan

"Minggir...!!!"

Reflek tubuhnya langsung
bergeser memberi jalan dia melihat
beberapa orang siswa berseragam
sama dengan dirinya ikut lari
mengejar sosok yang tadi
menyenggolnya.

Supirnya yang bernama Chen Yue
yang masih memperhatikan
sosok kecil itu langsung berlari
menghampiri khawatir melihat
gadis kecil itu sempoyongan.

"Nona..baik baik saja..?!!"

Melihat wajah cantik itu cemberut
dia sedikit khawatir tas makanan
untuk bekalnya sudah berada di
lantai itu buatan ibunya.

"Xian xian baik, tapi bekal xian
xian jatuh paman..!!"

Wei Wuxian berujar sedih melihat
tas itu terbalik dan terlihat kotak
makanan itu sudah berceceran
di dalamnya.

"Jangan sedih, nanti paman
akan membelikan yang lain.."

Chen Yue memungut tas itu lalu
merapikan kotak kotak yang berisi
makanan lalu memegangnya.

"Itu buatan mommy paman,
Xian xian tidak mau yang lain,
Sekarang mommy sedang berada
di pesawat, tidak bisa membuat
makanan yang baru.."

Wei Wuxian sangat menyukai
makanan pedas buatan ibunya
tadi pagi sebelum bertolak ke
Jepang melakukan kunjungan
bisnis menyempatkan diri
untuk memasak lebih dulu untuk
putri kecilnya yang sudah minta
dari tadi malam sebelum ia tidur
ingin di masakan bekal makan
siang di hari pertama sekolah
meski dia tidak bisa menemani putrinya karena ada urusan
mendadak dengan King Royal
hotel dinegri sakura.

"Tidak apa apa, besok nyonya
sudah pulang, hanya sebentar pergi,
Ayo masuk sebentar lagi bel."

Mengusap kepala kecil itu
dengan lembut menenangkannya
meski terkadang dia begitu tegar
sering di tinggal pergi kedua orang
tuanya ada kalanya dia juga
kesepian hanya sang supir yang
selalu menemaninya yang masih
saudara jauh ibunya.

"Xian xian masuk paman, jangan
terlambat datang, xian xian tidak
punya bekal makan siang..!!"

"Tidak terlambat, sebelum istirahat
paman sudah ada disini..!!"

"Hemmn..!!"

Wei Wuxian kecil mengangguk
lalu masuk kedalam melihat
murid murid lain sudah mulai
berdatangan karena bel akan
segera berbunyi di jam delapan
tepat.

Semua murid sudah berkumpul di
lapangan sesuai instruksi lewat penggeras suara mereka belum
tahu di kelas mana di tempatkan.

Setelah selesai mendengar sedikit
pengarahan dan kata kata sambutan
dari ketua yayasan para murid baru
bergegas mencari ruang kelas
masing masing ada yang di lantai
dua ada juga yang kebagian di
lantai dasar.

Wei Wuxian memegang selembar
kertas yang ada namanya juga
foto dirinya lengkap dengan
ruang kelasnya.

Kaki kecilnya menaiki tangga
lantai dua mencari ruang kelas
A1. Yang berada di paling ujung.

Snow And SunshineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang