part 11.

117 9 4
                                    


Lima tahun berlalu.....

Wei Wuxian menatap landasan pacu
perlahan badan pesawat pribadi yang
di tumpangi mendarat mulus dan
bergerak lambat menuju parkiran
berdiri gagah di tempat yang sudah di
sediakan.

Berada di negara ini kembali sangat
tidak di inginkan ada luka di hatinya
yang coba ia sembunyikan dari semua jika dia mengingat kembali negara ini
yang sudah di tinggalkannya sekian
lama jika bukan karena pernikahan sang kakak sepupu dia tidak ingin pulang ke tempat ini lagi.

Kenapa meski sudah lama berlalu
namun sangat sulit melupakan rasa itu
yang sudah sangat mengakar dalam di
hatinya padahal dia sudah berusaha
membuka hati namun sangat sulit.

Lima tahun bukan waktu singkat
untuk melupakan semua manisnya masa lalu yang sudah di lalui suka duka masih butuh waktu bertahun tahun untuk melupakannya namun semua tidak mudah hilang begitu
saja kenangan masa kecil yang di
jalani lebih dari sepuluh tahun tidak
akan pergi begitu saja masih sulit
untuk melupakan,

Serasa baru kemarin dia meninggalkan
negara ini tahu tahu lima tahun
sudah berlalu sulit pasti tidak mudah
menjalani kehidupan sendirian di negara orang bayangan masa lalu
selalu hadir mengiringi hari harinya hingga detik ini belum bisa melupakan
begitu saja kebersamaan yang sudah
di lewati menahun tak akan menguap dengan mudah seperti angin

Di temani Chen Yue dan istrinya yang
setia selama ini menemaninya di  Amerika atas permintaan sang ibu
paling tidak ada teman bicara di rumah
mewah mereka di kota besar Boston juga mengurus segala keperluan sosok cantik itu yang merupakan putri tunggal orang terkaya masuk lima besar di Asia.

mereka keluar dari badan pesawat
yang mengangkut khusus mereka
bertiga sesuai permintaan sang kakak
sepupu dari pihak keluarga besar
daddynya Wei Changze yaitu ayah
dari Hua Cheng tuan Wei Lie Hua adalah pamannya.

Wei Wuxian menatap kebawah kaki rampingnya menuruni tangga secara
perlahan tubuh tinggi semampai rambut panjang berwarna cola sangat
serasi dengan kulit putih mulusnya
di padu dandanan sangat modis tak
ubah seperti model kelas dunia yang sedang berjalan di catwalk.

Kacamata hitam besar bertengger di
atas hidung mungilnya dengan heel
tertinggi warna hitam diatas 10 cm dalam balutan blazer merah panjang
di padu atasan warna putih dan celana
bahan warna hitam sangat cantik mempesona.

Dari jauh Xei lian langsung berlari
kecil begitu melihat pintu pesawat
terbuka dan tangga jatuh terulur menampilkan sosok yang sangat di rindukannya sedang menuruni tangga
dia langsung menubruk begitu sosok itu sudah berpijak di bawah..

"Axiannnn..!!"

"Liann......!!"

"Selamat datang kembali axiann..
Aku sangat merindukanmu...!!"

"Aku juga Liann..!!"

Wei Wuxian memeluk erat sosok
lembut Xeilian cairan bening sudah
mengalir deras dari matanya dia
terharu masih bisa melihat lagi
sahabat baiknya setelah sekian lama menutup diri selama ini tidak ingin berhubungan dengan siapapun lagi dari masa lalu namun paksaan dari sang kakak yang mengancam tidak akan menikah jika dia tidak datang
membuat bibinya ibu Hua Cheng memohon dengan amat sangat
terlebih xeilian yang sedang
mengandung tiga bulan membuat
dia akhirnya luluh juga.

"Terimakasih kamu mau datang
Axian.. Aku tidak tahu bagaimana
nasib anakku jika kamu bersikukuh
tidak mau pulang.."

Xei lian menghapus sisa airmata
Wei Wuxian dia mengusap lembut
wajah indah itu yang semakin tambah
cantik dan dewasa menangkup kedua
pipi itu kemudian dia memberikan
ciuman di ke dua sisi layaknya sang
sahabat bertemu.

Snow And SunshineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang