✨.1 : Iron Man & Lonely Princes

245 23 25
                                    

“Ayah dan Bunda bilang mereka mengubahku menjadi Iron Man agar aku menjadi lebih kuat. Mereka pikir aku akan percaya? Aku tahu, mereka hanya ingin menghiburku agar aku tidak sedih.”

***

“Bunda, apa boleh Bintang jalan-jalan sebentar?” tanya seorang anak laki-laki kira-kira berumur 8 tahun kepada Bundanya yang sedang sibuk menata barang-barang di ruang keluarga, karena kebetulan mereka baru saja pindah ke rumah ini beberapa jam yang lalu.

“Jalan-jalan ke mana, Sayang?” tanya Askara, Bunda Bintang dengan nada yang lembut, fokusnya sekarang mengarah kepada Putra ksayangannya itu.

“Ya jalan-jalan saja, Bun, di sekitar sini. Cuacanya terlihat cerah, udaranya juga segar. Bukan kah ini bagus untuk Bintang?” jawabnya sambil mengerucutkan bibirnya karena kesal melihat respon Bundanya, Bintang lucu sekali.

“Iya, Bintang boleh jalan-jalan, tapi di sekitar sini saja ya? Kan Bintang baru di sini, takutnya nanti malah tersesat,” kata suara berat yang datang dari arah dapur, itu suara Bumantara atau biasa dipanggil Tara, Ayahnya Bintang.

Mendengar ucapan Tara, kedua mata Bintang yang awalnya redup seketika terlihat berbinar. “Terima kasih, Ayah. Iya, janji, Bintang tidak akan jauh-jauh kok jalan-jalannya.”

“Ya sudah, jangan lama-lama ya. Sebelum adzan magrib sudah harus ada di rumah,” ingat Kara kepada Putranya yang sedikit keras kepala tersebut.

“Siap, Bunda. Kalau gitu Bintang pergi dulu ya, Assalamualaikum,” Dengan nada yang riang bintang pun berpamitan kepada Tara dan Kara, setelah mencium kedua tangan mereka.

Waalaikumsalam. Jangan lari-lari ya, Sayang!” Kara sedikit berteriak agar Bintang bisa mendengarnya.

“IYAAA!” balas Bintang berteriak.

“Kamu jangan terlalu mengekang Bintang dong, Bun. Kalau Bunda terus seperti itu, Bintang akan merasa berbeda dengan anak-anak lain sehingga dia akan kesulitan dalam membuat pertemanan. Ayah tahu Bunda khawatir, tapi kita juga tidak ingin masa kecil Bintang hancur karena hal ini, kan?” kata Tara dengan nada yang tenang.

Dengan wajah yang sedikit murung, Kara menganggukkan kepalanya. “Iya, Ayah.”

Dalam hitungan detik Tara membawa Kara ke dalam pelukannya yang hangat. “Kamu tenang saja, Bun. Bintang adalah anak yang kuat, dia bisa melewati ini semua dengan baik. Bintang akan selalu bersama kita.”

Aamiin ya Allah.”

***

Dengan langkah yang riang sambil bersenandung kecil, Bintang berjalan menuju taman yang memang tidak jauh dari lokasi rumah barunya. Tamannya terlihat indah dengan bunga-bunga dan beberapa pohon besar di sekitarnya, rasanya benar-benar sejuk, Bintang merasa sangat nyaman dan tenang berada di sini. Kedua matanya yang bulat terfokus pada sebuah ayunan cantik di salah satu pohon yang ada di sana. Kenapa ayunannya dibilang cantik? Karena kedua tali ayunannya dipenuhi dengan hiasan berbagai bunga, membuat Bintang yang melihatnya langsung mendekati ayunanan tersebut lalu menaikinya. Dia mengayunkan ayunannya dengan kecepatan sedang.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
STARLIGHT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang