“Alih-alih merasa menjadi makhluk yang spesial, aku lebih merasa menjadi seorang monster yang telah mengambil senyum dan tawa kalian. Singkatnya, aku penghalang kebahagiaan kalian. Tolong maafkan aku!”
***
6 tahun berlalu, kini Bintang dan Bulan sudah kelas 9 yang di mana sebentar lagi mereka akan lulus dan akan masuk ke dunia putih abu-abu (SMA). Hari demi hari, tahun demi tahun mereka lewati dengan penuh suka duka. Mereka selalu menjaga, melindungi, dan menyayangi satu sama lain, mereka tidak terasa seperti sepasang sahabat lagi, tetapi mereka sudah terasa seperti keluarga yang sesungguhnya. Bintang yang selalu mengulurkan tangannya di saat Bulan terjatuh, dan Bulan yang selalu menguatkan Bintang di saat dia merasa menjadi manusia paling rapuh di dunia. Mereka selalu ada di tempat yang sama untuk satu sama lain, bahkan saat SMP pun mereka masuk ke sekolah yang sama dan selalu mendapatkan kelas yang sama, mereka seolah benar-benar ditakdirkan untuk menjadi sepasang sahabat dengan kelebihan dan kekurangan yang mereka punya.
Hubungan kedua orang tua Bintang semakin lama semakin kuat dan kokoh, mereka hanya melihat kebahagiaan yang mengelilingi mereka walaupun pada kenyataannya hanya bayang-bayang buruk yang selalu menghantui mereka. Namun, hanya itu satu-satunya cara agar mereka tetap kuat menghadapi kenyataan pahit tersebut.
Lalu ada kedua orang tua Bulan yang tidak pernah berubah, mereka masih penuh ambisi, keegoisan, mereka benar-benar gila kerja dan menelantarkan Bulan, terkadang Bulan sampai harus melakukan hal-hal gila agar dia bisa mendapatkan perhatian dari kedua orang tuanya, tapi itu semua sia-sia karena tidak pernah berhasil. Bulan sakit hati? Bulan sedih? Bulan kecewa? Bulan marah? Tentu saja Bulan merasakan semua itu, anak mana yang tidak akan merasakan semua itu ketika diabaikan oleh kedua orang tuanya? Namun, Tuhan memang maha adil, di saat Bulan merasakan semua itu, Tuhan mengirimkan Bintang dan kedua orang tua untuk menemaninya dan Bulan merasa tetap baik-baik saja selama ada mereka di dekatnya.
Lalu bagaimana dengan Ambara? Sekarang dia sudah kelas 12 IPA, sebentar lagi dia akan lulus dan akan masuk ke universitas impiannya dan mengambil jurusan yang sesuai dengan cita-citanya sejak kecil. Hubungannya dengan Bintang pun baik, mereka selalu bertukar kabar satu sama lain, hanya saja mereka masih belum bisa bertemu secara langsung demi kebaikan mereka berdua. Akan ada saatnya mereka bertemu dan akan bersama lagi seperti dulu. Mereka juga sesekali melakukan video call, agar mereka tahu perubahan apa saja yang terjadi dengan tubuh mereka, seperti perubahan wajah, tinggi badan, dan suara mereka yang sudah terdengar lebih berat daripada sebelumnya, mereka sudah besar. Bintang juga mengenalkan Bulan kepada Ambara, dan hubungan mereka pun sangat baik, Ambara senang bukan main karena sekarang dia tidak hanya mempunyai adik laki-laki, tapi dia juga mempunyai adik perempuan yang cantik dan pintar.
“Bintang masih belajar?” tanya Tara yang baru saja masuk ke dalam kamar Bintang dengan segelas susu coklat hangat di tangannya. Dia menghampiri Bintang yang terlihat masih fokus mengerjakan soal matematika yang ada di buku latihannya di meja belajar, lalu dia menaruh segelas susu coklat hangat itu tepat di samping Bintang.
“Masih banyak yang belum diisinya, Bi? Kalau masih banyak, kamu bisa melanjutkannya lagi besok,” kata Tara sambil mengusap kepala Bintang penuh kasih sayang.
“Tidak Ayah, tinggal dua nomor lagi. Sebentar lagi juga selesai, kok,” jawabnya tanpa mengalihkan pandangannya dari buku latihannya.
“Kamu tidak usah belajar terlalu keras, Bi. Belajar secukupnya saja, ya. kesehatan kamu yang paling penting.”
“Memangnya belajar terlalu keras bisa berpengaruh dengan kesehatan ya, Yah?” kini dia mengarahkan pandangannya kepada Sang Ayah. Kini mereka berhadapan.
“Kamu tahu kan segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik.”
Bintang mengangguk. “Apa karena itu juga Bang Bara sering keluar masuk rumah sakit?” tanya Bintang tiba-tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
STARLIGHT
RomanceSeperti namanya Bintang, dia hanya ingin selalu menyinari orang-orang yang dia sayangi dengan cahaya kebahagiaan. Namun, hal yang tidak terduga datang menghampirinya dan membuat sinarnya perlahan meredup dan akhirnya menghilang. Starlight Start :...