17. The Weasley's

442 70 5
                                    

Pagi hari yang cerah dengan udara segar berhembus ringan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi hari yang cerah dengan udara segar berhembus ringan. Embun pagi yang belum mencair berserta langit pagi hari yang cerah menghiasi. Manor Peverell terlihat ramai, tentu saja ramai.

"Mungkin hari ini~
Hari esok atau nanti~
Berjuta--ARGH!? "

Ambrosia mengelus belakangan kepalanya yang dipukul kencang oleh Charlotte menggunakan segulung koran. Terlihat gadis Ravenclaw itu memandang tajam Ambrosia.

"Sakit tahu!" rengek Ambrosia.

"Lagian kau pagi-pagi begini, nyetel lagu galau. Besok apa lagi? Dangdut?" Helena mendengus sambil menuruni tangga, masih mengenakan piyama nya.

"Itu DVD darimana? Dan darimana kau mendapatkan speaker polytron itu?" Elodie bertanya ketika menghampiri Ambrosia dengan kelinci putih ditangannya.

Ambrosia cengengesan. "Aku beli tadi pagi di pabrik nya. Niatnya juga mau sewa biduan, tapi Indonesia kejauhan."

Charlotte menoleh ketika sedang meminum teh nya, "bawa seblak gak?"

"Errr, aku cuma beli sawi putih sama bumbu buat kimchi." kata Ambrosia.

"Mau ku bikin? " Helena menawarkan diri, langsung mengambil wajan dan bahan-bahan membuat Seblak. Dengan teknik memasaknya yang handal, dia langsung membuat seblak dalam waktu 15 menit.

"Tambahkan lebih banyak sosis dan daging."

"Sayurnya lebih banyak dong. "

"Cabai rawit nya kurang. Pakai cabai setan saja. Kebetulan aku beli 2 kilo."

"Mau tambahkan mie gak? "

"Aduh, Amy. Taruh saja 2 kilo cabai setannya."

"SIAP!"

Keempat gadis itu memandang haru semangkuk besar berisi kuah merah dengan banyak toping didalamnya. Itulah Seblak, makanan favoritnya banyak anak muda dimasa mereka dulu.

Charlotte mengambil sesuap, "kurang pedas." gumamnya.

"Kalian yakin itu 2 kilo cabai setan?" tanya Elodie, merasa kurang pedas.

"Ish, aku bahkan menambahkan cabai rawit dan cabai setan. Stoknya jadi habis." Helena mengerutkan kening. "Ini memang kurang pedas."

"Sudahlah, kemas saja untuk dijadikan bekal ke Bulgaria." Charlotte berkata seraya mengambil beberapa suap lagi. Dia meletakkan sendoknya dan berjalan menuju ruang atas. "Sebelum pergi nanti, aku ingin menceritakan kalian sesuatu."

Helena, Ambrosia dan Elodie saling berpandangan, sebelum Elodie mengangkat bahu tak tahu apa yang dibicarakan Charlotte.

****

"Mimpi Voldemort?" Helena melotot, memandang tak percaya pada Charlotte.

"Sepertinya karena kemampuan Seer. Kau tidak ada tanda-tanda memiliki hubungan magis dengan Voldemort." kata Elodie, menelisik tubuh sahabatnya.

𝕳𝖔𝖌𝖜𝖆𝖗𝖙𝖘 𝕷𝖊𝖌𝖆𝖈𝖞 [𝐇𝐚𝐫𝐫𝐲 𝐏𝐨𝐭𝐭𝐞𝐫×𝐎𝐂] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang