Elodie menguap dan meregangkan otot-otot nya. Ia mengenakan celana jogging dan kaos kemudian mulai berlari mengelilingi Hogwarts. Matahari masih berada di urutan timur, bahkan semua orang masih berada di alam mimpi.
Ketika waktu menunjukkan pukul setengah 6 pagi, Elodie kembali ke asramanya untuk bersiap-siap. Gadis itu segera mengenakan seragam hijau Slytherin dan rambutnya yang diikat dengan pita hijau.
Anting bunga lily lembah di telinga kirinya tidak pernah dilepaskan karena menurutnya itu indah. Elodie berjalan keluar kamar, dan melihat ruang rekreasi yang sepi.
Ia memutuskan pergi ke aula terlebih dahulu. Ketika memasukinya, seisi aula memandanginya seolah-olah dirinya adalah Voldemort. Ada yang memandanginya benci, remeh, dan juga kasihan.
Kebanyakan adalah Hufflepuff dan Gryffindor.
Elodie berjalan ke meja Slytherin, duduk disamping Pansy yang sedari tadi melambai-lambaikan tangannya.
"Hei, " Loraine tiba-tiba menghampiri, duduk diseberang Pansy dan Elodie, "selamat pagi. Malam yang berat, ya?"
Pansy mengangguk setuju, sementara Elodie hanya berdehem sambil meminum kopi hitamnya.
"Morning, Flower. " Dari beberapa langkah, Ambrosia dan kedua temannya datang seraya mengucapkan selamat pagi mereka. Ketiganya langsung duduk disamping Elodie dan Pansy.
"Morning too, Sugarboo, Roses and Owlette." Elodie tersenyum lembut kearah mereka.
"Wah, " Pansy menatap keempatnya. "Apakah itu nama panggilan kalian?"
Helena menggaruk pipinya yang bersemu, "hehe, iya. Sugarboo berarti gula. Roses itu mawar, dan Owlette itu burung hantu."
Charlotte memutar matanya, "itu ide Ambrosia. Tapi kami jadi terbiasa memakainya."
Ketika Pansy hendak menjawab, tiba-tiba saja aula menjadi penuh bisik-bisik. Semua orang menyaksikan Harry Potter memasuki aula besar, dia melihat kearah meja Gryffindor sebelum melihat meja Slytherin. Pemuda itu berjalan ke meja hijau, mengejutkan semua orang.
"Lili, " Harry berkata dengan nada pelan, meski dapat didengar banyak orang.
Hogwarts legacy yang sedang duduk bersama langsung memberikan tempat duduk disamping Elodie, membiarkan pemuda itu duduk disebelahnya.
"Malam yang sulit, kan? " Charlotte bertanya, melirik kearah Harry yang tampak lesu. "Kami disini akan membantumu, Harry. Jangan khawatir."
Harry tersenyum getir kearah Charlotte, kemudian berbicara. "Ron...dia menganggapku curang dan mengata-ngataimu. Itu membuatku marah."
"Bloody idiot. " Draco yang datang dan mendengar hal itu langsung mengumpat. "Weasel jelas-jelas hanya iri. Jangan didengarkan, Harry. "
"Makan sarapanmu, " Blaise menyodorkan piring Harry yang sudah terisi cukup banyak sarapan. "Hari ini akan menjadi hari yang panjang buatmu. Jangan khawatir, Slytherin dan Ravenclaw percaya kau tidak sebodoh itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕳𝖔𝖌𝖜𝖆𝖗𝖙𝖘 𝕷𝖊𝖌𝖆𝖈𝖞 [𝐇𝐚𝐫𝐫𝐲 𝐏𝐨𝐭𝐭𝐞𝐫×𝐎𝐂]
Teen FictionEmpat gadis yang mati karena terjebak dikebakaran gedung, dipindahkan oleh ibu sihir ke dunia sihir Harry Potter, dan diberikan misi untuk menyelamatkan dunia sihir yang kacau "Yes! Dunia Harry Potter! Otw ketemu si snape! " - Elodie "Bisa-bisanya k...