7. Patronus

653 85 13
                                    

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"...rys... EMRYS! "

DEG! --Elodie tersadar, tanpa sadar mengayunkan tangannya kearah Boggart itu dan tanpa suara mantra, Boggart itu seketika berubah menjadi sekumpulan bunga ranunculus putih dan lily, membuat si pengubah menghela nafas berat.

"Lili! " tubuh Elodie yang oleng segera ditangkap oleh seseorang. Tubuhnya ditutupi jubah seseorang, dan langsung terangkat.

Itu Ambrosia.

Ambrosia yang melihat Boggart Elodie langsung menyuruh Remus menyadarkan Elodie. Ambrosia juga segera memeluk Elodie dan membungkusnya dengan jubahnya dan menggendong ala koala Elodie kebelakang. Untungnya, kekuatan fisik Ambrosia lebih besar dibanding penyihir normal lainnya.

Ambrosia tahu ketakutan Elodie. Kematian mereka berempat di dunia sebelumnya masih belum terhapus dari pikiran Elodie, mengingat Elodie-lah orang yang terakhir mati. Dan api juga menjadi ketakutan Elodie mengingat mereka berempat tewas dalam kebakaran gedung.

Ambrosia merasakan pelukan erat dari Elodie yang gemetaran. Mata ruby nya menatap Remus yang khawatir.

"Sir, kami akan pindah ke belakang. Lili hanya terkena serangan panik. Bisakah?"

Remus mengangguk, memerintahkan Ambrosia membawa Elodie ke belakang. Ambrosia tersenyum berterimakasih, kemudian melewati kerumunan dan pergi ke sudut ruangan. Disana juga tempat Slytherin berkumpul.

"Apa Lili baik-baik saja? " tanya Theodore, mendekat kearah Ambrosia yang menurunkan Elodie, yang sayangnya belum mau lepas.

Charlotte mengecek keadaan Elodie, "jangan khawatir. Ini hanya panic attack ringan."

Ambrosia menyibakkan tudung jubahnya yang menutupi Elodie, menatapnya dengan serius melalui mata rubynya. "Lili, listen. We live! Kita baik-baik saja, jangan khawatir. Itu hanya masa lalu. Pikirkan masa depan, dan tenanglah. Kami baik-baik saja. Lihat, Helen tidak terluka, Lottie baik-baik saja dan aku tidak ada luka sama sekali, kan? "

Perlahan Elodie mulai tenang, mengintip Charlotte dan Helena yang tersenyum padanya, kemudian mendongak dan menatap wajah Ambrosia. Memastikan tidak ada luka bakar ditubuh maupun wajah mereka.

Melihat Elodie yang menjadi tenang, Ambrosia tersenyum lega. Mereka kembali memperhatikan kelas yang berlangsung.

Charlotte tersenyum lega.

"Sebenarnya apa yang terjadi? " Charlotte menoleh, menatap Daphne yang berbicara padanya dengan nada pelan.

"Kami pernah terjebak dalam kebakaran dan terluka parah. Karena itulah Lili menjadi takut dan membenci ruangan sempit dan api." jelas Charlotte, menggedikkan bahunya.

"Apa karena sihir? " tanya Pansy.

Helena tersenyum ramah kearahnya, "bukan. Dulu kami pergi ke dunia muggle dan memasuki sebuah gedung. Sayangnya gedung itu terbakar dengan kami didalamnya yang masih belum bisa sihir. Syukurlah pengobatan muggle sangat efisien sehingga kami berempat selamat."

𝕳𝖔𝖌𝖜𝖆𝖗𝖙𝖘 𝕷𝖊𝖌𝖆𝖈𝖞 [𝐇𝐚𝐫𝐫𝐲 𝐏𝐨𝐭𝐭𝐞𝐫×𝐎𝐂] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang