part 44

806 87 18
                                    

HAPPY READING
.
.
.
.

"Bagus, pergi tinggalkan teman kalian ini. Gw mau ajak dia bakar-bakaran"

"Lah... Papa khawatir banget sama kamu sampai ninggalin rapat penting dan cepet-cepet kesini karena kamu, kamu nya malah asik bakar-bakaran jagung disini"

Kazuha yang asik membakar jagung bersama salah satu anak buah laki-lakinya menoleh dan tersenyum manis pada papanya.

Jisoo masuk kedalam tenda itu dan menatap keatas, "bakar-bakaran jagung dalam tenda gini ngga bakalan ikut kebakar kan tenda nya?" Tanya jisoo rada khawatir.

"Orang tendanya tinggi kek gini, tenda UKS ini pah, jadi beda" jawab kazuha seraya meniup jagungnya yang telah di bakar.

"Bos, pamit duluan ya, udah ada yang jaga kan?" Pamit anak buahnya itu

Kazuha menatap laki-laki itu sebentar sambil memakan jagungnya, "eum... Yaudah balik gih di kelompok Lo, masih ingat jalan kan?"

"Ingat dong bos, bosan mah gw di hutan ini. Duluan ya bos, paman" pamitnya seraya berdiri.

"Ambil gih beberapa jagung buat Lo. Makasih udah beliin dan temenin gw bakar-bakaran disini"

"Hehe, makasih bos" laki-laki itu mengambil dua jagung lagi dan langsung pergi meninggalkan kazuha dan papanya didalam tenda berdua.

"Temen cowok kamu manggil kamu bos? Dih! Kok bisa?!" Julid jisoo pada anaknya, tangan ikut mengambil jagung yang telah di bakar oleh kazuha dan anak buahnya untuk ikut ia comot.

"Napasih pah, iri aja deh. Gini-gini anak papah itu terkenal dimana-mana" sombong kazuha yang asik memakan jagungnya.

Jisoo hanya bisa geleng-geleng kepala mendengarnya.

"Gimana bisa tenggelam? Kata Jimin punggung kamu ada memarnya ya?" Tanya jisoo khawatir.

"Iyasih tapi udah di kompres sama karin unnie" jawab kazuha seadanya karena sibuk dengan jagungnya.

Jisoo menggelengkan kepalanya lalu mendekati anak semata wayangnya itu. Ia menarik kepala kazuha lalu memeluknya seperti benda yang sangat berharga yang harus disentuh dengan lembut takut di rusak.

Kazuha yang di tarik dan dipeluk oleh papanya langsung terdiam dari acara makannya.

"Dasar anak Dugong... Sampai sekarang masih aja bikin papah khawatir padahal kamu sesantai ini!" Marah jisoo dan dengan reflek tangannya memukul punggung kazuha.

"AARGHHH PAHH!?" teriak kazuha karena papahnya memukul tepat pada luka di punggungnya.

"Eh sorry nak, hehe" jisoo melepaskan pelukannya lalu menatap wajah kesal anaknya itu

"Jadi papah mau jemput zuha?" Tanya kazuha diangguki jisoo.

"Disuruh Karina, katanya dia takut ada luka dalam kan bahaya" jelas jisoo.

"Tapi pah... Zuha masih mau camping bareng temen-temen" ucap kazuha murung.

"Yaudah suruh mereka juga ikut pulang, kek orang susah aja" jawab jisoo enteng.

"Janganlah pah, ntar yang jaga Chaewon unnie siapa? Dia kan masih punya tanggung jawab disini sampai selesai camping" sahut kazuha membuat jisoo berpikir sebentar lalu mengangguk-angguk mengerti.

"Yaudah kamu pulang sama papah aja. Lagian kamu punya kerjaan di rumah"

"Kerjaan? Kerjaan apaan? Pengangguran jug- KERJAAN!?" kazuha kaget, jisoo kaget, author kaget, readers pun ikutan kaget.

"Biasa aja dong Dugong. Kan kamu harus jagain anak-anak kamu" jawab jisoo kesal akan respon kazuha

"Dih! Papah udah ngga sayang cucu sendiri nih?" Tanya kazuha dengan nada ngambek.

My Teacher Is My Wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang