part 43

834 97 11
                                    

HAPPY READING
.
.
.
.

"Eh serius Lo ngga papa Zu? Lengan Lo sampai biru gitu"

"Udah gw bilang gw ngga papa anjir. Kuat gw mah Ama begituan." Sombong kazuha yang tengah di obati oleh Karina.

"Tapi punggung gw, shh... Sakit, keknya kalo ngga salah tadi kena batu juga" lanjut kazuha membuat Karina segera memeriksanya.

"Pelan-pelan unnie, aduh sakit itu" ringis kazuha.

"Wow men... Biru banget, udah keunguan malah" kaget ryujin melihat punggung belakang kazuha.

"Menyala abangkuu!" Seru yujin menatap ngeri pada lebam itu.

"YA AMPUN KAZUHAA!!"

Kazuha dan keenam teman-temannya menutup telinga mereka berbarengan saat suara cempreng milik Karina memasuki gendang telinga mereka.

"Ck ck ck... Kalian masak air panas ulang, ningning, kamu ambil perban tambahan dulu" perintah Karina dan segera di laksanakan mereka semua.

Ryujin, yujin dan yena segera pergi memasak air panas lagi hingga kini didalam tenda hanya ada kazuha, Karina, winter dan jinni.

"Kamu" tunjuk Karina jinni, "mending kamu periksa keadaan sepupu kamu juga. Mungkin teman-teman saya butuh kamu juga"

"Tapi-

"Ada sullyoon" dengan cepat Karina memotong ucapan jinni yang mana membuat jinni langsung pergi dari sana.

"Yang, kamu jaga-jaga disitu, jangan sampai ada yang masuk, kazuha mau aku kompres lebamnya" ucapnya diangguki winter

"Zuha zuha.... Lo kok mau aja sih ngikut Arung jeram kalo ngga tau berenang?. Kalo papa tau bukan hanya Lo yang habis di tangan dia, gw juga habis di tangan bunda kalo tau ponakan kesayangannya kek gini!" Omel Karina membuat kazuha meringis akan Omelan dan lebamnya yang di tekan-tekan oleh Karina di belakangnya.

"Kasian tau Chaewon langsung pingsan, untung aja cuman karena shock. Kalo gini gw mau bawa balik Lo aja biar dapat perawatan yang lebih intensif dari dokter Lee di mansion"

"Loh jangan dong kak, gw masih mau camping disini sama yang lain. L-luka ini juga ngga terlalu parah kok." Tolak kazuha.

"Pulang aja Zu... Kita ngga butuh temen yang luka parah kek Lo buat tim kita" jawab winter dengan datar.

"Diem nyet, gw pasti bisa. Ya kalo bisa gw istirahat aja disini jangan pulang. Kek ngga ada cara lain aja" kesal kazuha yang benar-benar tak ingin pulang duluan.

Masalahnya adalah ia tak bisa meninggalkan Chaewon sendiri disini dengan adanya sunwoo. Dan mungkin jika ia meninggalkan teman-temannya untuk pulang, ia bisa yakin ia akan mati bosan karena tak ada mereka yang ribut.

"Tapi kalo disini Lo ngga di izinin buat ikut kegiatan murid-murid yang lain.lo ngga papa?"

"Iya unnie, ngga papa. Gw juga mau jaga Chaewon unnie disini daripada dirumah pasti bosan"

"Kan ada anak-anak Lo men. Anak-anak Lo aja tiga" sahut winter membuat senyum kazuha luntur.

"Heh! Mereka juga butuh waktu sama kakek nenek mereka! Napa sih ngga terima banget gw disini!" Kesal kazuha pada temannya itu.

"Lo itu luka parah bro, gw khawatir sama Lo. Kalo urusan Bu Chaewon sama pak sunwoo biar itu jadi urusan gw sama yang lain" jawab winter agar kazuha mengerti bahwa ia tengah menghawatirkan keadaannya.

"Bro. Makasih tapi-

"Sorry, gw udah lapor sama papah... Lo harus istirahat karena luka di punggung Lo itu parah banget. Gw takut didalam juga bermasalah"

My Teacher Is My Wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang