'Apakah ada keteraturan yang melekat di alam atau justru hanya kekacauan dan kebetulan?'
»»---->HAPPY READING<----««
"Lepasin!" Setelah berulang kali Karina mencoba melepas kan lengan nya dari genggaman laki-laki asing yang masih terus melangkah tanpa memperdulikan Karina, Ia berhasil melepaskan genggaman laki-laki itu dari lengan nya, membuat Lucian kini menghentikan langkah lalu berbalik menatap pada Karina yang terlihat kesal,
"Siapa lo?!" Ketus Karina yang masih merasa jengkel dengan Lucian yang dengan sembarangan menarik dirinya begitu saja.
Laki-laki bergaya rambut Fringe dan tinggi 183cm itu hanya tersenyum miring, membuat Karina semakin merasa kesal, "Cowok gak jelas!" Umpat nya lalu hendak melangkah pergi, namun lagi lagi lengan laki-laki kembali menahan pergelangan lengan nya.
"Gue Luciano Jesse, Kita ada di kelas yang sama, Gue rasa lo gak liat gue waktu di kelas." Ujar Lucain.
Karina kembali menoleh pada Lucian yang masih menampilkan senyuman di wajah nya, "So, I have to say hello now?!"
Lucian terkekeh kecil, saat Karina kembali menghempas kan lengan nya dengan kasar,
"Lo punya tempramen yang cukup buruk, but thats interesting..." Senyum laki-laki itu seketika hilang dengan sorot mata yang seolah tengah siap menyergap mangsa nya, "shouldn't you say thank you Girls? Not to be rude like this." Ucap nya
Di tengah tatapan mata kedua nya dengan suasana yang cukup terasa aneh menyelimuti kedua nya, Kedatangan Audrey benar-benar menjadi penolong dan berhasil memutus tatapan mata yang tengah terjadi begitu intens itu,
"Karina!"
Audrey berjalan menghampiri Karina setelah ia terlihat ragu beberapa saat melihat keberadaan Lucian disana,
"Karina,... Ma-Mau ke kantin bareng gue?" Suara gadis itu terdengar sedikit ragu, entahlah mungkin ia bisa merasakan hawa aneh yang tengah menyeruak di antara kedua orang itu.
Karina tidak langsung menjawab, Ia justru kembali menatap Lucian yang juga secara otomatis kembali mengalihkan atensi pada Karina, "I don't think I need to say it but if it makes you feel good and doesn't make you beg,..." Karina melangkah mendekat pada Lucian hingga jarak kedua nya hanya tersisa tiga jengkal saja, "Thank you!" Ucap nya dengan nada yang cukup terdengar tajam.
Tanpa mengatakan apapun lagi gadis berlensa amber itu melangkah pergi diikuti Audrey yang langsung mengejar nya, Lucian hanya diam dengan senyuman simetris kembali terlihat di wajah nya.
"Sangat menarik!"
$♡$
"AAAKKKHHH!!!! SIAL! BRENGSEK!!"
Teriakan lantang penuh umpatan itu terdengar mengelegar di toilet sekolah, Rea hanya bisa diam dengan takut menatap Moza yang kini tengah meluapkan kemarahan nya di depan cermin toilet sekolah yang sepi, Wajah cantik gadis itu benar-benar terlihat memerah akibat amarah nya yang benar-benar memuncak saat ini, kedua lengan nya mengepal kuat menatap tajam pada pantulan dirinya di cermin.
"Liat nanti Karina! Lo akan liat siapa yang akan menjadi lawan lo! Gue, Gue Moza Blaire DeQwein! Kehidupan lo di sekolah akan gue ubah menjadi neraka bagi lo, Anjing! AAKHH!!!" Teriak nya lagi, yah, Moza benar-benar terlihat gila saat ini.
Hingga suara notifikasi pesan masuk dari ponsel nya berhasil mengambil atensi nya dengan paksa, dengan gerakan kasar Ia meraih ponsel nya yang berada di depan nya, kini tatapan tajam itu tengah fokus pada layar ponsel yang menyala terang, hingga beberapa saat kemudian Rea di buat bingung dengan perubahan raut wajah Moza yang saat ini terlihat bahagia? Namun terasa mengerikan bagi dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAMOU$ & GLAMOUR : money=power [ON GOING]
Teen FictionWARNING! KISAH INI MURNI DARI IMAJINASI SAYA SENDIRI! "Bukankah hati dibuat untuk di patahkan?" Takdir, ketulusan, pengkhianatan, dan pengorbanan. Ada didalam satu kalimat, Cinta? Ataukah mungkin hanya sebuah kalimat biasa dalam sebuah takdir ke...