'Sebagian orang ingin kembali ke masa kecil setelah ia merasa pahitnya menjadi dewasa, lantas, bagaimana dengan mereka yang menderita sejak kecil, kemana mereka harus kembali?'
»»————>HAPPY READING<————««
"Cafe nya udah tutup, lo bisa balik lagi besok." Ucap Karina dan kembali hendak menaiki motor nya, namun lengan nya di tahan oleh laki-laki bernama Hunter itu.
"Gue bilang gue pesen minuman." Ucap Hunter, dan berhasil memantik amarah Karina yang langsung menyentakkan lengan nya terlepas dari genggaman tangan Hunter.
"Lo budek atau apa! Gue bilang Cafe nya udah tutup, ngerti?!" Ujar Karina tajam.
"Karina!"
Kedua orang yang tengah berdebat itu sontak mengalihkan atensi nya bersamaan pada Audrey yang tadi bersuara, menyela kedua nya.
Dengan gugup Audrey melangkah mendekat pada Karina, Ia melirik sekilas pada Hunter sebelum bersuara, "Rin, Ayo ki-kita pulang sekarang." Ucap nya dengan terlihat gugup dan cukup takut hal itu dapat dengan jelas terlihat oleh Karina.
Karina mengalihkan atensi nya pada Hunter, "Kalo mabok gak usah cari ribut! Pergi dari sini, sampe gue liat lo masih berdiri di depan cafe gue, Gue abisin lo!" Ujar Karina Tajam,
Hunter terkekeh kecil mendengar ancaman yang Karina lontarkan pada nya itu, Pandangan nya melirik sekilas pada Tatto kecil yang terdapat di leher gadis itu.
"Besok lo akan liat gue berdiri di tempat yang berbeda." Ucap Hunter lalu melangkah pergi, meninggal kan Karina yang kini terlihat tengah memikirkan apa yang laki-laki katakan tadi.
"Rin, Ayo."
Karina sedikit tersentak kaget saat Audrey menepuk pelan bahu nya,"Lo kenal laki-laki itu?" Terka nya melihat bagaimana Audrey gugup saat berhadapan dengan laki-laki itu.
"Dia Hunter Tiberius Joehana, Mantan murid Genus yang 1 tahun yang lalu di keluarin dari sekolah." Ujar Audrey
"Dikeluarin?" Beo Karina tak mengerti dan seolah ingin mendengar lebih detail lagi.
"Ya, Dia di keluarin dari sekolah karena,-" Audrey terdiam saat ia hampir mengatakan hal yang seharusnya tidak ia katakan pada Karina, namun semua terlambat gadis itu kini merasa penasaran pada apa yang Audrey coba sembunyikan dari nya.
"Kenapa lo diem? Akan sangat baik untuk lo kalo lo melanjutkan apa yang seharusnya lo katakan, Audrey!" Ucap Karina Tajam,
Audrey menghela nafas nya frustasi, Ia menatap sekitar nya memastikan jika tidak ada orang lain disana selain mereka berdua.
"Sebenernya, ada hal besar yang pernah terjadi di Genus, yang selama ini di sembunyikan dari publik, bahkan, hanya para siswa Genus yang mengetahui hal ini,-" Audrey melangkah mendekat pada Karina memastikan jika suara tidak akan terdengar terlalu keras,
"Tentang kasus kematian satu siswa bernama, Alice Joehana, yang mati dengan misterius di atap gedung sekolah satu tahun yang lalu." Ujar Audrey,
"Alice Joehana? Maksud lo,-"
"Ya, dia adik dari laki-laki tadi, Hunter." Sahut Audrey membenarkan apa yang Karina terka
"Seminggu setelah kasus kematian Alice, Hunter terus meminta kematian adik nya itu di usut dengan tuntas oleh pihak sekolah, namun kepala sekolah justru mengeluarkan Hunter dan mengancam akan melaporkan nya ke pihak berwajib jika dia mengatakan berita kematian Alice keluar sekolah, bagaimana pun, Hunter dari keluarga kelas bawah, Lagi-lagi uang yang berbicara, dia tidak memiliki kuasa untuk keadilan yang diinginkan nya, aku merasa kasihan pada nya." Ucap Audrey.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAMOU$ & GLAMOUR : money=power [ON GOING]
Novela JuvenilWARNING! KISAH INI MURNI DARI IMAJINASI SAYA SENDIRI! "Bukankah hati dibuat untuk di patahkan?" Takdir, ketulusan, pengkhianatan, dan pengorbanan. Ada didalam satu kalimat, Cinta? Ataukah mungkin hanya sebuah kalimat biasa dalam sebuah takdir ke...