'Tidak ada yang menyuruh kalian untuk menyukainya, lantas mengapa kalian bersikap seakan aku harus peduli pada lolongan kalian semua?'
»»————>HAPPY READING<————««
Saat ini jam istirahat tengah berlangsung, Sehan memilih melangkah kan kaki untuk ke halaman depan sekolah, Ia hendak mengambil jaket Wolfgang milik nya yang lupa ia bawa dari atas motor nya. Namun saat Ia hendak kembali menuju kantin tempat dimana Sylus dan teman teman nya berkumpul, Ia melihat kehadiran dari beberapa anggota Nero yang saat ini berada di depan gerbang, tengah mengintai mereka dengan beberapa senjata yang mereka genggam.
"Bangsat!" Umpat Sehan penuh kemarahan, Ia segera berlari untuk segera memberitahu hal itu kepada ketua mereka, Sylus.
"Bersiaplah, The Time for destroy!" Seringai menghiasi wajah Arthur saat ini, Ia memimpin langsung pasukan nya, bersama ketiga anggota inti lainnya, Maxion, Tobias, dan Darrius.
Di waktu yang bersamaan, Sylus saat ini tengah duduk bersama teman teman nya yang lain, Sesekali laki-laki bermata abu itu melemparkan senyum nya menyahuti gurauan dari teman teman nya, di tengah suasana yang memenangkan itu, Mata elang Sylus menangkap Sehan yang tengah berlari kearah mereka dengan wajah yang terlihat cemas.
Hal itu tentu, dapat di tangkap oleh Jake, Caleb, dan yang lainnya, membuat mereka mengalihkan atensi kearah yang sama dengan Sylus,
"Guys!... Di depan," Butuh usaha yang cukup untuk Sehan menetralkan deru nafas nya "Di depan, .... Arthur sama anggota lainnya datang, Gue rasa mereka mau melakukan penyerangan terhadap kita sekarang!" Ujar Sehan penuh emosi yang tertahan.
Sontak mendengar apa yang baru saja Sehan katakan, Anggota lainnya bangkit berdiri dengan kemarahan yang sama, namun tidak dengan Sylus yang saat ini Ia justru tengah duduk dengan posisi yang tidak berubah sedikit pun, dan memutar mutar pulpen di jemari nya yang lentik dan berurat.
"Sylus, apa perintah lo? Kalo sampe kita mengabaikan mereka lagi kali ini, Gue yakin Arthur akan berbuat nekat dengan menyerang sekolah dan siswa lainnya." Ujar Jake mencoba mengambil atensi dari ketua mereka itu.
Sylus masih diam, bibir nya terlihat mengulum dengan wajah yang saat ini terlihat tengah berpikir akan sesuatu hal, Netra abu yang tajam milik laki-laki berwajah tampan itu kini menatap kearah Sehan,
"What you plan?"
Di tempat yang berbeda, Moza tengah berlatih dance bersama rekan rekan tim nya, Lagu dari ITZY - WANNABE, Mengalun keras memenuhi raungan mewah bernuansa modern yang berada di Sekolah elite itu, Mengiringi sempurna gerak tubuh Moza yang terlihat sempurna, Tarian nya yang tegas, dan detail menyatu sangat sempurna dengan musik yang di mainkan.
Tarian enerjik itu di akhiri dengan senyuman kepuasan dari wajah seksi Moza, nafas gadis itu masih terengah, Ia berjalan menuju loker milik nya lalu meraih sebotol air dan meneguk nya.
"Za, Kita harus cepet nemuin penganti Tania, Karena Event nya seminggu lagi dari sekarang, Tapi kira kira siapa ya yang pas? karena kita gak punya waktu lagi buat latihan." Ujar Rea, yang kini duduk di samping Moza.
"Dia masih belum pulih dari cedera kaki nya?" Tanya Moza dan langsung mendapat anggukan dari Teman dekat nya itu.
Moza menghela nafas nya dengan kasar lalu kembali meneguk air yang tersisa setengah botol, "Kita harus adain Audisi dadakan kalo gitu, Kita tes di hari itu juga skill mereka yang ikut audisi, kalo cocok kita ambil." Ujar nya,
"Tapi kalo gak?"
Moza mengalihkan pandangan nya pada Rea, "Yah terpaksa, kita ada di formasi yang sekarang." Ucap Moza
KAMU SEDANG MEMBACA
FAMOU$ & GLAMOUR : money=power [ON GOING]
Teen FictionWARNING! KISAH INI MURNI DARI IMAJINASI SAYA SENDIRI! "Bukankah hati dibuat untuk di patahkan?" Takdir, ketulusan, pengkhianatan, dan pengorbanan. Ada didalam satu kalimat, Cinta? Ataukah mungkin hanya sebuah kalimat biasa dalam sebuah takdir ke...