18 : Iblis

11 4 2
                                    

Ketika Alkanrey membuka mata, dia mendapati dirinya berada di sebuah ruangan bawah tanah yang lembab dan kotor. Kepalanya terasa begitu pening karena dia bahkan tidak minum air sejak awal pelarian, jadi dia tampak linglung. Alkanrey butuh waktu lama untuk menyadari bahwa tangan dan kakinya dirantai, dan dia tidak menemukan jasad Karlina di manapun.

"Karlina!!" Dia memekik spontan, membangunkan beberapa gadis kecil yang berada tak jauh dari dirinya. Kondisi mereka mirip dengan dirinya, bahkan beberapa yang lain tampak lebih buruk. Gadis-gadis kecil ini terlihat sangat asing baginya, membuat jantungnya berdegup kencang, di mana dia sekarang?

Sepertinya Alkanrey jatuh pingsan setelah menangisi kematian Karlina dan dehidrasi, tapi dia tidak mengira akan di bawa ke tempat seperti ini. Dilihat dari bangunannya, jelas ini bukanlah tempat di Istana Irisia.

"Kakak, kamu sudah benar-benar bangun?" Seorang gadis berpakaian kumuh dengan berbagai bekas luka di tubuhnya berjalan menghampirinya dan memberikan sebuah botol dari porselen yang berisi air dan sepotong roti kering. Tatapannya tampak kosong ketika melanjutkan ucapannya, "ini bagianmu. Tuan Besar berpesan agar kamu jangan sampai mati kelaparan,"

Alkanrey jelas takut pada awalnya, tetapi karena saat ini dia benar-benar butuh air, jadi dia mengulurkan tangannya yang dirantai dan menerima botol porselen itu. Menghirupnya sejenak, setelah menyadari itu hanyalah air putih biasa, Alkanrey lalu meneguknya perlahan.

Setelah energinya pulih karena makanan yang diberikan gadis asing itu, Alkanrey kemudian memberanikan diri untuk mengajukan pertanyaan. "Di mana ini?"

Gadis dengan tatapan kosong itu membalas datar, "Kediaman Tuan Frean,"

"Tuan Frean?" Alkanrey terdiam sejenak sebelum akhirnya mengingat sesuatu. Nama Frean memang punya peran di ending novel Azalea, tetapi dia bukanlah bangsawan Fuchsia. Frean Orchid adalah salah satu bangsawan dari Kekaisaran Petunia!

"Apakah ini wilayah Petunia?" Alkanrey melanjutkan ucapannya. Gadis itu hanya membalas dengan anggukan. Wajahnya benar-benar tidak punya emosi, nyaris mirip dengan boneka hingga membuat Alkanrey sejenak ketakutan. Beberapa gadis yang lain hanya terdiam dan meringkuk, tetapi mereka semua memiliki tatapan mata yang kosong.

Ada yang aneh, jelas sekali.

Alkanrey menyadari bahwa plot ini jelas tidak ada di novel Azalea. Dia telah berpikir keras untuk mengingat semua susunan plot novel sialan ini, tetapi dia sama sekali tidak ingat Alkanrey pernah berada di Petunia. Mungkinkah ini adalah plot yang hilang, yang pernah disinggung di awal cerita oleh sistem aneh itu?

Alkanrey menarik napas, mencoba untuk tenang. Karena sekarang Karlina telah meninggal, bahkan dirinya berada di tempat yang belum pernah ia kunjungi sama sekali, dia tidak boleh panik dan harus berjuang memikirkan cara untuk kembali.

Bertepatan dengan saat itu, terdengar langkah kaki yang berjalan mendekati ruangan mirip penjara ini. Alkanrey menyadari perubahan ekspresi dari para gadis ini ketika langkah itu semakin mendekat, itu adalah ekspresi ketakutan. Dia jelas semakin penasaran, tetapi sebisa mungkin menahan perasaannya untuk bertanya, sampai kemudian pintu ruangan ini terbuka. Seorang gadis telanjang dilempar masuk ke dalam, kondisinya benar-benar mengerikan. Hampir seluruh tubuhnya terdapat luka memar dan goresan, sedangkan anggota pribadinya mengeluarkan banyak darah. Jantung Alkanrey berdegup kencang, seluruh tubuhnya hampir gemetaran.

Sialan, ini adalah kekerasan seksual!

Alkanrey mengingatnya sekarang, hal-hal yang tersembunyi dibawah kegelapan sesungguhnya dari novel ini adalah tentang perlakuan keji para bangsawan. Tentu saja perdagangan manusia, pelecehan seksual dibawah umur, penyalahgunaan kekuasaan dan pembunuhan adalah kasus yang sialnya sangat umum dilakukan oleh bangsawan. Di dalam novel ini, meski bangsawan digambarkan sebagai sosok yang penuh wibawa dan terpuji, itu hanya di depan umum saja. Manusia tentu memiliki banyak topeng, dan untuk memakai topeng, manusia jelas harus memiliki wajah asli. Maka inilah yang disebut oleh wajah asli bangsawan dalam novel Azalea, atau yang bisa disebut 'Wujud Iblis' dari manusia.

Alkanrey menarik napas untuk menenangkan pikirannya. Dia melihat beberapa gadis mulai mengobati gadis yang terluka itu, ekspresi mereka kembali kosong seperti dikendalikan sesuatu. Alkanrey tetap meringkuk di pojok ruangan dan tidak menatap mereka, mulai memikirkan sesuatu saat seorang wanita berpakaian pelayan tiba-tiba mendekatinya.

"Nona, Tuan besar memerintahkan saya untuk membawamu ke ruang utama."

Jantung Alkanrey kembali berdegup lebih cepat, pikirannya kembali buyar. Sial, plot macam apa ini? Dia jelas tidak akan mengalami hal serupa seperti gadis yang malang itu kan? bahkan jika sialnya Crimson Rain memang bermaksud menyiksanya, juga tidak akan secepat ini kan?

Sial, sial, sialan.

Alkanrey benar-benar hampir melupakan fakta bahwa Crimson Rain ini adalah bajingan psikopat tak tahu malu. Alkanrey menatap wanita pelayan yang saat ini telah menarik rantai yang mengikat tangannya, memberi isyarat untuknya agar berdiri mengikutinya. Beberapa tatapan gadis di dalam ruangan itu tertuju kepadanya, tetapi sekali lagi, itu hanyalah tatapan kosong. Membuat Alkanrey sama sekali tidak bisa menebak apa yang sebenarnya mereka pikirkan.

Alkanrey menunduk, dengan langkah berat dia mengikuti pelayan yang menariknya seperti anjing yang siap dijual. Alkanrey bahkan tidak menyadari bahwa penampilannya benar-benar kusut, jauh dari kesan putri bangsawan.

Pelayan itu membawanya menelusuri lorong gelap dan lembab yang lumayan panjang. Lorong itu terbuat dari batu bata merah seperti lorong penjara bawah tanah. Begitu Alkanrey melihat setiap sisi lorong, dia benar-benar terkejut dengan apa yang ia lihat. Di setiap sisi terdapat ruangan seperti yang dia tempati tadi, dan di dalam ruangan dengan sedikit celah, terlihat dengan jelas anak-anak kecil yang kumuh tengah meringkuk, kondisinya hampir sama dengan gadis-gadis tadi.

Bajingan. Jika Alkanrey tidak salah menebak, si babi Frean ini pasti adalah salah satu petinggi sindikat perdagangan manusia di perbatasan Petunia-Fuchsia yang pernah disebutkan dalam novel. Plot tentang perdagangan manusia ini adalah salah satu plot paling dibenci oleh Alka sebagai pembaca, karena di novelnya, penyiksaannya ditulis dengan detail dan mengerikan.

Alkanrey agak terkejut saat pelayan membawanya memasuki ruangan yang dekorasinya cukup mewah, seperti ruangan tuan putri. Beberapa pelayan sudah menunggu, mereka tampak menyiapkan berbagai gaun dan sepatu yang cantik, lengkap dengan pernak-perniknya. Alkanrey sejenak merasa bingung, tetapi pelayan yang membawanya kemudian menoleh kepadanya dan berkata, "Anda harus berpenampilan bagus jika menghadap tamu-tamu Tuan Besar."

Tunggu, tamu? Sialan, dia tidak akan dijual kan??

Alkanrey ingin memberontak setelah ikatan di tangannya dilepas, tetapi dia kemudian mengingat beberapa novel yang pernah ia baca, memberontak ketika di culik jelas akan memperburuk keadaan jika dia tidak punya kekuatan sama sekali. Karena itu, alih-alih melarikan diri, Alkanrey akan memilih untuk mengikuti langkah mereka. Para pelayan kemudian membantunya membersihkan diri dan meriasnya secantik mungkin, tetapi perlakuan mereka tidak selembut Karlina. Benar, tidak ada yang bisa menggantikan Karlina di hidupnya, bahkan dari segi apapun. Karlina tidak bisa digantikan oleh siapapun.

Penampilannya telah berubah menjadi nona bangsawan yang cantik mempesona, karena itu Alkanrey kemudian di bawa ke ruangan utama mansion besar itu. Frean Orchid dalam novelnya adalah seorang bangsawan yang setingkat dengan Count, jadi tidak heran jika mansionnya bisa seluas ini. Begitu Alkanrey memasuki ruangan, sekelompok pria bersurai pirang mulai mengalihkan pandangan kepadanya. Alkanrey tidak mengenali orang-orang asing ini, jadi dia menunduk.

"Oh," Salah satu pria itu menyeringai, "benar-benar suatu keajaiban bisa melihat keturunan Lilac dari Fuchsia yang sudah punah ini. Tuan Frean, kamu beruntung sekali bisa mendapat barang bagus ini. Dari siapa kamu mendapatkannya?"

Laki-laki yang tak lain adalah Frean Orchid itu membalas dengan bangga, "Snapdragon yang membawanya. Aku membelinya dengan harga tinggi,"

Seketika tubuh Alkanrey meremang. Siapa? Snapdragon?

〰〰〰〰〰〰〰〰

Azalea : Tale of AzaleaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang