20 : Iblis

5 3 3
                                    


Alkanrey jelas menolak sesi pembelajaran ini, karena itu dia berakhir dengan luka cambuk di tubuhnya, mereka berharap bisa membuatnya jera. Tetapi Alkanrey adalah tipe orang yang lebih memilih mati daripada harus dilecehkan seperti ini, karena itu, bahkan dengan luka cambuk hampir di seluruh tubuhnya, Alkanrey tetap menolak. Hal ini membuat pelayan akhirnya mengadu kepada Frean Orchid.

"Aku paling tidak suka jika barang milikku tidak sesuai keinginanku, Nona Lilac." Frean memberi tatapan intimidasi sembari membawa cambuk yang dipukulkan ke tangannya. Dia telah membawa paksa Alkanrey ke halaman taman sampingnya, menjauh dari ruang latihan.

"Aku bukan barangmu." Alkanrey membalas tatapan itu dengan sorot mata kebencian, membuat Frean semakin geram dan kembali mencambuknya.

Alkanrey sekuat tenaga menahan rasa sakit di kulitnya yang mulai mengelupas karena dicambuk berkali-kali. Melihat bahwa Alkanrey tetap bersikukuh tidak mau mengikuti pembelajaran, Frean yang semakin jengkel akhirnya meminta beberapa orang untuk menahan Alkanrey.

"Aku sendiri yang akan mengajarinya."

Alkanrey terus memberontak, tetapi orang yang menahannya kini bertambah. Hatinya benar-benar di penuhi kebencian saat ini, terlebih untuk Crimson Rain yang telah membuat plot sampah semacam ini. Sialan, dia tidak akan pernah membiarkan tubuhnya sendiri dilecehkan oleh orang lain--siapapun itu!

Alkanrey nyaris berpikir untuk membunuh dirinya sendiri saat tangan Frean membuka paksa pakaiannya, tetapi belum sempat Frean melakukannya, bangsawan bersurai merah yang tadi mendatanginya.

"Tuan Frean, maaf mengganggumu, tetapi seseorang berjubah hitam baru saja menemuiku di depan pintu dan memberiku surat. Sepertinya ini dari Kekaisaran, dan ini ditunjukkan untukmu." Bangsawan bersurai merah itu memberikan sebuah amplop berwarna krem dengan stempel Kekaisaran Petunia, membuat Frean seketika terkejut. Dia mengambil surat itu dengan gusar, dan menyadari bahwa surat itu adalah surat asli dari Kaisar Jade Vine, kegusaran Frean semakin bertambah. Dia lalu meminta orang-orang yang menahan Alkanrey untuk bubar, dan menyuruh pelayan untuk mengurungnya.

Mental dan fisik Alkanrey hampir hancur seluruhnya, dia tak punya tenaga lagi untuk meronta. Dia pasrah saat pelayan menyeretnya, tetapi dia menyempatkan diri untuk menatap bangsawan muda bersurai merah yang misterius itu. Wajah tampannya begitu tenang, manik mata hitamnya seperti danau gelap yang dalam, menenggelamkan. Alkanrey cukup terkejut saat menyadari bangsawan itu tersenyum samar kepadanya, seakan-akan menyatakan bahwa dia berada di pihak Alkanreya.

                                  〰〰〰〰

Dalam keheningan malam yang panjang, Alkanrey menangis dalam diam.

Seluruh tubuhnya terluka, dan kondisi mentalnya hancur. Dia tidak menyangka akan mengalami hal seperti ini dalam hidupnya, jadi alih-alih hatinya dipenuhi kebencian, Alkanrey justru hanya bisa menangis sekarang. Jika ini adalah satu dari banyaknya plot yang hilang, bagaimana nasib dia kedepannya? Seburuk apa hal yang akan ia alami kedepannya? Crimson Rain benar-benar yang terbrengsek. Bagaimana bisa dia menuliskan kekerasan seksual kepada gadis dibawah umur dengan gamblang? Alkanrey yang menonton semua adegan tidak senonoh dan mengalami penyiksaan ini baru berusia 17 tahun loh!

Di dalam ruangan asing yang gelap dan tidak ditemani siapapun, Alkanreya Lavender hanya bisa menangis menahan luka di seluruh tubuhnya hingga terlelap tidur.

3 hari telah berlalu, dan itu semua berakhir dengan luka cambuk di seluruh tubuh Alkanrey karena dia tetap menolak sesi latihan ini. Tetapi Frean bersikukuh untuk tetap memamerkan Alkanrey di pestanya, jadi dia menjaga agar gadis ini tidak sampai meninggal dunia sebelum dinikmati oleh beberapa tamunya.

Azalea : Tale of AzaleaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang