18. Orang Misterius

58 23 0
                                    

*****

Hari ini Aderfia sedang berkumpul di markas, mereka sedang membahas kelanjutan mengenai orang-orang yang akhir-akhir ini mulai mengusik kehidupan mereka.

“Gimana Las perkembangan tentang kejadian kemarin, kita juga gak bisa tinggal diem doang. Kalo semakin kita diemin takutnya nanti malah ada korban Las” ucap Sam.

“Gue bakalan usahain dalang dari semua ini ketemu, lebih baik kita ajak kumpul geng lain buat bahas lebih lanjut tentang strategi kita” ucap Laskar.

Bruk!

Terdengar suara tong sampah jatuh, anak Aderfia terkejut dan langsung berlari ke arah sumber suara.

Orang yang baru saja menyenggol dan menjatuhkan tong sampah langsung berlari keluar dari markas Aderfia.

Anak aderfia melihat seorang laki-laki yang sedang berusaha kabur. Buru-buru Aderfia menaiki motornya dan mengejar laki-laki itu. Awalnya laki-laki misterius itu masih ada dalam jangkauan pandangan mereka namun akhirnya anak Aderfia kehilangan jejak karena adanya lampu merah dan orang itu hilang ntah kemana.

Mereka semua mulai menepikan motornya, “Anjing! Siapa dia?!” umpat Sam.

“Udah Sam lo tenang nanti kita cari tau siapa orang itu” ucap Reno.

“Kita balik ke markas” perintah Laskar. Mereka berlima akhirnya kembali berbalik ke markas Aderfia.

*****

Semuanya sudah sampai di Markas, Seno dan Sam masih terus mengumpat.

“Siapa orang yang berani-beraninya nyusup ke markas kita” ucap Seno.

“Gue gak terima, kita emang harus cepet-cepet selesein masalah ini” ucap Sam.

“Kalian tenang dulu” ucap Laskar.

“Lo apa-apaan sih Las, lo Cuma bisa nyuruh tenang doang. Liat sekarang orang misterius udah berani masuk ke markas kita. Lo mau kejadian lebih besar daripada ini hah? Dipake otak lo! lo itu ketua gak bisa lo diem aja kaya begini” bentak Seno.

Laskar menarik kerah baju Seno, “Lo bisa diem gak Sen! Ini bukan masalah yang gampang! kita perlu startegi pake otak bukan cuma pake emosi dan otot!” ucap Laskar penuh penekanan dengan tatapan tajam yang ia berikan pada Seno, Laskar nampak beringas apalagi setelah mendapat umpatan dari Seno.

“Gue bakalan obrolin hal ini sama bang kemal” ucap Laskar langsung meninggalkan markas.

*****

Laskar mendatangi sebuah cafe untuk menemui seseorang, ia menghampiri orang itu, “Hallo bang” sapanya menjabat tangan Bang Kemal dan mulai duduk dikursi depan bang kemal.

“Hai bro! Ada apa nih ngajak gue ketemuan gini?”

“Jadi gini bang, sampe sekarang Aderfia belum nemu bukti atau apapun itu tentang kejadian yang udah terjadi dan tadi juga ada orang yang berusaha nyusup ke markas” jelas Laskar.

Bang Kemal nampak terkejut dan kembali menetralkan raut wajah, menyesap sebatang rokok, “Lo ngerasa punya masalah sama orang lain atau gak?”

“Gue ngerasa gak ada masalah sama siapapun bang” ucap Laskar.

“Kita bener-bener perlu selidikin ini matang-matang Las, jangan sampai kita gegabah dan ngambil langkah yang salah. Kita gatau motif mereka apa dan tujuan mereka itu apa, lo harus jaga bener-bener Aderfia jangan sampe Aderfia pecah cuma karena masalah ini. Nanti gue bakalan bicarain ke yang lain biar ada solusi bersama”

Laskar tersenyum “Thanks ya bang lo udah mau bantuin gue”

“Santai kali las, gue kan juga dulu Aderfia jadi gue harus bantu kalian. Solidaritas harus nomor satu”
Laskar tersenyum mendengar pernyataan Bang Kemal.

*****

“Thanks ya semuanya udah mau dateng ke Aderfia lagi” ucap Laskar tersenyum. Ya malam ini seluruh anggota geng motor di kota Jakarta berkumpul kembali di markas Aderfia.

“Santai aja Las, kita kan sama. Kalo ada yang kesusahan pasti kita harus saling tolong” ucap Bang Guntur dan diangguki oleh anggota lain.

Laskar tersenyum, ia mulai menjelaskan secara perlahan “Jadi gini bang kemarin markas sempet ada orang yang nyusup, cuma pas kita kejar orang itu malah kita kehilangan jejak”

“lo hapal plat nomornya?” tanya Bang Guntur. Laskar menggelengkan kepala.

Tyo seakan mengingat sesuatu, “Oh ya Las, tadi sore gue dapet chat dari seseorang tapi gatau siapa” ucapnya sembari mencari room chat tersebut lalu menyerahkannya pada Laskar

Tyo seakan mengingat sesuatu, “Oh ya Las, tadi sore gue dapet chat dari seseorang tapi gatau siapa” ucapnya sembari mencari room chat tersebut lalu menyerahkannya pada Laskar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tian ketua geng Vagos memiliki sebuah rencana, “Gue punya rencana!” ucapnya.

Semuanya mengalihkan pandangan ke arah Tian, Tian mulai menjelaskan rencana yang dia maksud, “Gimana kalo lo ajak tuh orang buat balapan, lo kasih tantangan aja gimana caranya biar orang itu mau nerima ajakan lo. Dan jangan lupa lo sabotase motornya lo kasih alat pelacak di motornya jadi lo bakalan tau lokasi dia ada dimana” jelasnya.

“Emang dia bakalan mau gitu, segampang itu nerima ajakan kita” ucap Tyo tak yakin.

“Lo bisa pikirin ide lain buat ngajak dia balapan dan jangan semua anggota dateng nanti yang ada mereka bakalan curiga” ucap Tian.

Semuanya mengangguk setuju dengan saran rencana yang disampaikan oleh Tian, tidak ada salahnya untuk mencoba daripada diam saja tanpa adanya sebuah pergerakan.

Setelah banyak perdebatan dan pembahasan yang panjang akhirnya forum itu telah bubar sekarang giliran Aderfia menyusun strategi lebih detail mengenai rencana tadi.

“Nanti pas gue mau balapan, yang ada disana cukup Sam dan Reno. Dan lo Seno sama Tyo, lo berdua sabotase motor tuh cowo masukin alat pelacak dan jangan sampai ketahuan” semua inti Aderfia menyetujui apa yang dikatakan oleh Laskar.

“Gue gatau rencana kita ini akan berhasil atau gak, tapi gak ada salahnya untuk kita mencoba dan gue berharap bakalan ada jalan keluar dari teka teki ini” ucap Laskar.

“Yo lo buruan chat tuh cowo ajakin dia balapan bareng gue” perintah Laskar.

Tyo mengangguk, “Tapi alasan apa yang bakalan kita pakai buat ngejebak dia” ucapnya bingung.

“Lo ajak dulu aja Yo, kalo orang itu nolak baru kita pikirin caranya” ucap Seno.

Tyo menganggukan kepala, ia mulai mengirimkan pesan kepada orang misterius itu. Tak butuh waktu lama orang itu membalas pesan Tyo dan menyetujui ajakan yang ditawarkan.

“Guys! Orang itu bales, dia setuju buat ajakan kita!” seru Tyo.

“Nah kan apa gue bilang” ucap Seno sambil tersenyum senang.

Sedangkan Laskar, Sam, dan Reno nampak masih bingung. “Kenapa bisa dia segampang itu nerima ajakan kita?” tanya Sam.

“Lo harus lebih hati-hati Las, kita gak akan tau di arena nanti bakalan gimana” ucap Reno.

Laskar menanggukan kepala, ia tak boleh menganggap remeh orang ini. Ia tak tau asal usul orangnya ini, banyak teka teki yang harus ia jawab dan bahkan ia tak tau penyebab semua ini itu apa.


*****
Hai hai hai!!
Aku up lagi nih guys semoga suka ya!!
Dan semoga bisa ramai pembaca

Love you so much!

LASKAR (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang