19. Arena Balap

56 26 0
                                    

*****

“Oh jadi lo orang misterius yang kemarin chat Tyo” ucap Sam.

“Emang kenapa kalo gue chat dia? Lo semua takut?” ucap laki-laki itu dengan remeh dengan wajah yang memakai penutup, sehingga inti Aderfia tak mengenali orang itu.

“Kita takut sama lo? gak sudi!” ucap Sam remeh.

“Udah mending kita langsung aja, gue mau kalo lo kalah dalam balapan ini lo sama anak buah lo gak usah ganggu anak-anak Aderfia lagi” ucap Laskar.

“Oke!” ucap laki-laki itu.

Flashback

Sebelumnya, Tyo dan Seno sudah mengendap-endap untuk memasang alat pelacak di motor laki-laki itu.

“Buruan Yo! lama amat lo masang gituan doang!” ucap Seno sambil memantau keadaan yang ada disekitar.

“Sabar elah” ucap Tyo yang masih sibuk memasang alat pelacak itu.

“Dah beres!” ucapnya sambil menggesek-gesekan tangannya.

Seno langsung menatap ke arah Tyo, “Bagus! Ayo kita pergi dari sini sebelum ketahuan” ucap Seno, mereka kembali mengendap-endap.

Sedangkan diujung tempat itu tanpa mereka sadari ada seorang cewe yang sudah sedari awal melihat pergerakan Tyo dan Seno. Cewe itu memakai topi, masker dan berpakai serba hitam, ia tersenyum sinis dan meninggalkan tempat itu.

Sekarang Laskar dan laki-laki itu sudah siap di arena balap, keduanya menggas motornya masing-masing. Orang tersebut menatap sinis ke arah Laskar dan seolah meremehkannya. Laskar yang ditatap seperti itu hanya cuek saja.

“Gimana semuanya? Are you ready?” ucap cewe pemandu balapan.

“3,2,1 Go!” ucap cewe itu sambil mengibarkan bendera.

Balapan itu berlangsung awalnya laki-laki itu unggul namun akhirnya dapat disalip oleh Laskar, hingga akhirnya Laskar memenangkan balapan itu. Sam dan Reno bersorak gembira dan memberikan selamat kepada Laskar.

“Selamat bro akhirnya lo menang juga!” ucap Sam.

Laki-laki itu memukul motornya, ia emosi atas kekalahan yang ia dapatkan. Cewe misterius itu ternyata masih ada ditempat ia berada di tribun agak jauh dari mereka, ia melihat balapan itu dan kembali tersenyum sinis atas hasil balapan itu.

Laskar menghampiri laki-laki itu, “See? Gue menang! Gue mau lo dan anak buah lo gak cari gara-gara lagi sama Aderfia!” peringat Laskar.

Laki-laki membuka helmnya tanpa membuka penutup wajahnya, berdiri dihadapan Laskar. “Lo pikir gue mau nurut sama omongan lo?” ucap laki-laki itu dengan tersenyum sinis.

“Bangsat! maksud lo apa?!” umpat Sam.

“Gak segampang itu buat lo nyuruh-nyuruh kita, urusan kita gak akan pernah selesai sampai kapanpun!” ucap laki-laki itu.

Tiba-tiba gerombolan dari laki-laki itu mendekat. Laskar, Sam, dan Reno nampak bingung mereka menatap gerombolan itu cukup banyak.

“Maksud lo apa bawa mereka semua?!” bentak Laskar merasa tak terima, matanya menyalang raut wajah ganasnya mulai muncul.

Laki-laki itu tersenyum sinis, “Serang!” perintah laki-laki misterius itu pada anak buahnya. Musuh Laskar semuanya menggunakan penutup wajah membuat Aderfia sama sekali tak dapat mengenali mereka.

Perkelahian antara geng misterius itu dengan Aderfia terjadi, Tyo dan Seno yang tadinya ada ditempat persembunyian langsung berlari untuk membantu teman-temannya.

Saat perkelahian itu terjadi, laki-laki yang diaggap sebagai ketua itu mengambil kesempatan. Disaat semuanya tengah sibuk dan lengah, ia memilih untuk kabur meningalkan arena balap.

Semua anak buah misterius itu telah tumbang dikalahkan oleh inti Aderfia, Seno masih menjerat kerah baju salah satu anggota itu “Kasih tau gue siapa ketua lo itu? Ada urusan apa lo sama kita?!”

Anak buah itu tersenyum sinis, “Gue gak akan kasih tau apapun itu ke lo! sampe matipun gue gak akan bongkar semua ini!”

“Bajingan!” umpat Seno kembali menghajar anggota itu.

“Seno stop! Lo bisa bunuh orang!” ucap Laskar.

Seno memberhentikan aksi menghajarnya pada anak buah itu, ia berjalan mendekati teman-temannya.

Tatapan Laskar masih terus menyalang, emosinya masih ada namun ia dapat mengontrolnya. Mungkin saja orang awan akan takut dengan tatapan dan raut wajah Laskar saat ini.

Orang-orang misterius itu akhirnya memilih kabur meninggalkan arena balap itu.

“Lo udah pasang alat itu kan?” tanya Sam. Seno dan Tyo menganggukan kepalanya.

“Oke kita tinggal lacak aja pakai alat itu, kalo kita udah tau kita susun rencana baru!” ucap Sam.

Inti Aderfia menaiki motornya masing-masing untuk kembali ke markas mereka.

*****

Saat ini mereka sudah sampai di markas, mereka sedang bersiap untuk melihat hasil dari alat pelacak itu. Reno membuka laptop ia lah yang paling paham soal masalah ini, ia mulai membuka dan mendetect alat pelacak itu.

Namun ia menautkan alisnya merasa bingung. “Alat pelacaknya gak ke detect”

Semuanya terkejut, melihat ke arah laptop Reno dan benar alat pelacak itu tak terbaca hanya ada tulisan eror saja.

“Anjir lo gimana sih Sen Yo! Lo berdua sebenarnya udah pasang alat itu apa belum?!” ucap Sam.

“Gue udah pasang anjing! Lo gak usah nuduh kita kaya gitu” ucap Seno tak terima.

Laskar merasa kacau apakah rencananya kali ini akan gagal kembali. Matanya tak bisa berbohong emosinya kembali tersulut.

Ting.....

Bunyi notif pesan dari handphone Laskar,  ia mulai membuka whatsapp ada sebuah pesan dari nomor yang tak ia kenal.

Begitulah isi pesan itu membuat Laskar dengan spontan mengumpat, “Anjing!”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Begitulah isi pesan itu membuat Laskar dengan spontan mengumpat, “Anjing!”

Semuanya langsung tertuju pada Laskar, “Kenapa Las?” tanya Reno panik.

Laskar menatap semua temannya, emosinya benar sudah tak terkontrol muka bringasnya terlihat diraut wajahnya, “Ternyata dari awal orang itu tau semua rencana kita. Siapa yang berani-beraninya bongkar renacana kita?!” ucap Laskar tak terima.

Semuanya nampak terkejut, “Apa orang yang waktu itu nyusup?” tanya Tyo.

“Gak mungkin, orang yang nyusup waktu itu dateng sebelum kita nyusun rencana ini!” ucap Laskar.

“Terus siapa yang berani bongkar rencana kita?!” tanya Sam yang masih nampak bingung.

“Apa jangan-jangan ada yang nyusup lagi pas kita lagi nyusun strategi?” ucap Seno.

“Atau mungkin emang ada pengkhianat diantara kita, ntah itu Aderfia atau anak geng lain?” ucap Reno.

Semuanya terdiam setelah mendengarkan ucapan Reno. Laskar menyalakan rokoknya, asap ia kebulkan, mata dan raut wajahnya masih saja terlihat tajam dan ganas sore ini.

*****
Hai hai hai!!
Update lagi akuu!!
Semoga ramai dibaca orang yaaa, aamiin.....

Love you so much!
Happy Reading

LASKAR (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang