"Karena bunga matahari itu melambangkan kesetiaan seseorang"
~ Laskar Putra Laksana
*****
Alexa sudah bangun lebih awal daripada teman-temannya, ia berjalan keluar tenda ingin melihat suasana pagi hari. Udara pagi ini begitu dingin membuat Alexa harus memakai jaket sedikit tebal, kabut masih ada dimana-mana. Ia berjalan ke arah danau yang tak jauh dari area camping dan duduk di sebuah kursi yang ada di sekitar danau itu. Ia menghirup udara pagi ini yang begitu sejuk, melihat pemandangan danau yang begitu cantik. Tempat ini begitu bersih tak ada sampah sama sekali membuat mata enak memandang.
Tiba-tiba Laskar duduk disebelah Alexa membuat Alexa sempat terkejut namun ia kembali melanjutkan mengagumi pemandangan yang ada didepannya. Tak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut mereka sibuk menikmati keindahan Tuhan yang ada didepan mata mereka.
"Kaki lo udah sembuh?" tanya Laskar.
"Udah kok, makasih ya Las lo udah mau bantuin gue kemarin" ucap Alexa tersenyum menatap Laskar.
"Your welcome" ucap Laskar juga tersenyum.
Jantung mereka bedegup begitu kencang, perasaan apa ini. Perasaan yang tak bisa mereka definsikan.
"Gimana kalo sebagai ucapan tanda terimakasih, gue traktir makan besok?" tawar Alexa.
Laskar tersenyum, "Oke"
Alexa melihat ke kanan dan diri, kemudian ia salah fokus pada bunga matahari yang ada disana. Alexa berjalan mendekat ke arah bunga matahari yang tak jauh dari kursi tadi, "Cantik banget sih bunga ini" gumam Alexa kemudian ia membuka handphonenya dan mengambil gambar bunga itu.
"Cantik bungannya kaya lo" ucap seseorang yang ada dibelakang Alexa.
Alexa membalikan badan dan mendongakan kepala, itu Laskar ya Laskar yang baru saja mengucapkan kata-kata itu. Ia tersenyum, ia tersipu malu atas apa yang diucapkan Laskar tadi.
Laskar mendekat ke arah bunga matahari itu, ia memetik satu tangkai bunga matahari itu, "Nih" ucapnya sambil memberikan bunga matahari itu pada Alexa.
Alexa bingung, dengan ragu ia menerima bunga matahari itu. "Thanks" ucapnya sambil tersenyum lebar dan mencium bunga matahari yang begitu harum.
"Lo suka bunga matahari?" tanya Laskar.
Alexa mengangguk dan tersenyum.
Laskar juga tersenyum, "Gue juga suka bunga matahari" perlahan Laskar berjalan kembali mendekati danau dan menatap ke arah depan. Alexa mengikuti Laskar, ia berdiri tepat dibelakang Laskar.
"Karena bunga matahari itu melambangkan kesetiaan seseorang. Gak gampang untuk setia ke satu orang makanya gue pengen kaya bunga matahari yaitu setia" ucapan terakhirnya ia ucapkan sambil membalikan badan dan melihat ke arah Alexa.
Alexa tersenyum mendengarkan ucapan Laskar tadi.
"Lo..." ucap Laskar terputus
"Anak-anak ayo berkumpul" teriak Pak Budi.
Alexa tersenyum canggung, "Udah dipanggil Pak Budi"
"Ayo" ajaknya dan mereka berjalan mendekati area camping.
Dibelakang Alexa, Laskar terus saja tersenyum sepertinya ia mulai menyukai Alexa.
*****
Semua sudah berkumpul ditengah arena lapangan, Pak Budi mulai memberikan pengarahan kepada siswanya.
"Baik anak-anak setelah ini kita akan pulang, sebelum itu silahkan bereskan barang-barang kalian jangan sampai ada yang tertinggal. Untuk sampah bisa kumpulkan menjadi satu, kalian nanti akan makan di bus" jelas Pak Budi.
"Baik pak" seru semuanya.
Semuanya mulai membereskan barang masing-masing dan harus teliti jangan sampai ada satupun barang yang tertinggal.
"Lo tadi darimana Lex?" tanya Serra.
"Oh tadi gue habis dari danau" ucap Alexa.
"Sendirian?"
"Hemm... iya, soalnya kalian masih tidur jadi gue gak enak buat bangunin kalian"
Serra mengnaggukan kepala, mereka melanjutkan kegiatan beberesnya.
"Gimana guys udah beres semua?" tanya Mauren.
"Udah kok" ucap Serra.
"Sip!"
'''''
Semuanya kembali berkumpul di tengah area camping, "Semuanya sudah berkumpul?" tanya Pak Budi.
"Sudah pak!" teriak semuanya.
"Oke sekarang kalian bisa masuk ke bus masing-masing sesuai pembagian awal ya" perintah Pak Budi.
Semuanya mulai memasuki bus masing-masing dan setelah mereka menghabiskan waktu yang cukup lelah ini, akhirnya mereka bisa pulang menuju rumah masing-masing.
*****
Setelah hampir 2 jam lebih akhirnya Alexa sudah sampai di rumahnya, ia langsung duduk di kursi makan dan mengambil segelas air putih. Hari yang melelahkan.
"Eh Non Alexa sudah pulang?" tanya Bi Eros yang baru saja pulang dari pasar karena membawa setas belanjaan.
"Iya nih bi, bibi habis dari pasar?" ucap Alexa.
Bibi tersenyum, "Iya non, soalnya stok makanan udah mulai habis. Gimana disana seru non?"
"Seru bi" ucap Alexa sambil tersenyum.
"Ada aden ganteng yang kemarin gak non?"
"Siapa yang ganteng?" tanya Alexa pura-pura tak tau.
"Yang itu loh yang pernah kesini"
Tanpa sadar Alexa tesenyum, "Tuh kan non senyum-senyum sendiri. Lagi jatuh cinta pasti" tuduh Bi Eros.
"Ih apa sih bibi gak kok" ucap Alexa malu.
Bi Eros ternyum dan tertawa ringan melihat respon Non Alexa
Alexa kembali tersenyum, ntah mengapa ia suka ketika berada di dekat Laskar. Padahal dulu ia sangat tak suka dengan Laskar apalagi mengaguminya, ya karena sikapnya yang menurut Alexa sok cool dan cuek. Namun akhir-akhir ini takdir sering membuatnya bertemu dengan Laskar dan menghabiskan waktu bersama.
Hal ini lah membuat gejolak aneh muncul dalam hati Alexa, apakah iya dia mulai merasakan jatuh cinta? Tapi bagaimana dengan misinya?. Dan apakah Laskar juga memiliki perasaan yang sama dengan apa yang dirasakan oleh Alexa?. Banyak hal yang membuat Alexa menjadi ragu. Kita tunggu takdir selanjutnya saja.
*****
hallo guys!
KAMU SEDANG MEMBACA
LASKAR (On Going)
Teen FictionLaskar Putra Laksana merupakan seorang laki-laki yang sedang menjalankan sekolahnya di SMA Trisakti. Laskar juga merupakan seorang ketua geng motor yang memiliki nama Aderfia. Laki-laki ini memiliki mata elang yang membuat siapapun takut untuk melih...