Citra Langit Senja

444 93 10
                                    

Aku sarankan buat yang belum baca novel You And Me Againts The World, lebih baik baca dulu karena alur ceritanya akan saling berkaitan dan supaya nggak bingung aja.

Thank you and happy reading ^^

~~~~

Lima tahun lalu....

"Kal, tadi ada yang nyari lo," ujar Aizen, sahabat dekat Sekala semasa kuliah.

Sekala yang saat itu masih kelelahan setelah mengikuti pertandingan basket antar fakultas, hanya menanggapi dengan singkat perkataan Aizen. "Siapa?" tanyanya.

"Bapak-bapak. Gue nggak kenal."

"Lo tanya, ada perlu apa orang itu nyari gue?"

"Gue nggak tanya. Emangnya lo ada kasus apa sampai dicariin orang?"

Perkataan Aizen membuat Sekala mengernyit. "Kasus apa sih maksud lo? Gue nggak ngapa-ngapain juga."

"Kali aja lo lagi ada masalah sampai dicariin."

"Sekarang orangnya di mana?" Sekala kembali bertanya tanpa menghiraukan perkataan Aizen.

"Terakhir gue lihat di parkiran."

Setelah merapikan semua barang bawaannya, Sekala bergegas meninggalkan lapangan basket menuju tempat parkir Fakultas Teknik untuk mencari tahu siapa orang yang mencarinya.

Terlihat keberadaan seorang pria paruh baya sedang bersandar di kap mobil sambil memperhatikan keadaan sekitar. Ketika menemukan keberadaannya, pria itu langsung berdiri dan menghampirinya.

"Kamu yang namanya Sekala?" tanya pria itu saat mereka berdiri saling berhadapan.

Sekala memperhatikan pria itu dengan saksama. Entah apa maksud pria itu mencarinya karena Sekala yakin tidak mengenalnya.

"Iya, saya Sekala," jawabnya. "Bapak siapa?"

"Saya Hadi, orang suruhan Bapak Zaky Nadief. Bisa kita bicara sebentar? Ada yang harus saya sampaikan."

"Tentang apa?"

"Gimana kalau kita cari tempat lain buat bicara?"

Awalnya Sekala ragu mengikuti pria itu. Namun, nalurinya mengatakan ada hal yang sangat penting yang akan pria itu sampaikan. Akhirnya, tanpa perlu berpikir dua kali, Sekala langsung mengajak pria itu menuju coffee shop yang letaknya tidak jauh dari kampus.

"Jadi, ada keperluan apa Bapak cari saya?" tanya Sekala setelah mereka duduk saling berhadapan di sudut kafe sambil menunggu minuman pesanan mereka tiba.

"Kamu kenal dengan Bapak Zaky."

Sekala mencoba mengingat nama itu. "Kayaknya saya nggak kenal. Memang orang itu siapa?"

"Dia ayah kandung kamu."

Sudah pasti informasi itu membuat Sekala terhenyak. Ayah kandung siapa yang dimaksud? Ayah kandungnya yang selama ini dia kenal bernama Lionel, dan baru tadi pagi Sekala bertemu dengan papanya saat sarapan bersama.

Mendapati Sekala hanya diam, Pak Hadi kembali bicara, "Apa orang tua kamu belum cerita tentang masalah ini?"

"Orang tua saya nggak pernah ngomong apa-apa soal ini," jawab Sekala.

"Sebelumnya saya minta maaf karena kedatangan saya yang tiba-tiba ini pasti mengejutkan kamu. Saya hanya mengikuti perintah Pak Zaky sebagai atasan saya. Beliau meminta saya mencari anak kandungnya yang bernama Sekala dan tinggal di Bandung."

"Kayaknya Bapak salah orang. Saya nggak kenal dengan orang itu. Mungkin yang dimaksud adalah orang lain yang namanya sama dengan saya." Sekala masih denial dan berharap semua informasi mengejutkan yang ia dengar saat ini hanya kekeliruan.

PetrichorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang