-memyebalkan! Karakter ini benar-benar buruk. Atau jiwa ku yang memang sakit? Kenapa aku selalu tidak sadarkan diri?
Raut frustasi sangat jelas di wajah Chael. Terlebih Dementias yang duduk sembari menatap dingin. Entah apa yang terjadi tetapi Dementias seperti menunggu orang sakit. Dan orang sakit itu adalah Chael.
Jawaban dari semua itu tak lain karena Alois mantan Raja datang berkunjung ke mansion Dementias setelah mendengar kabar jika Chael sakit dan beberapa kali pingsan.Dengan Sebucket bunga mawar merah serta keranjang penuh berisi apel, Alois datang dengan wajah bahagia mendapati Dementias bersikap lembut pada Chael kali ini.
Padahal jelas di raut Dementias hanya ada rasa jengah dan berharap Alois cepat pergi dari kediamannya.
"Chael, bagaimana keadaanmu? " Sapaa Alois sembari mengusap kepala sang cucu yang menjadi kesayangannya kali ini.
"Aku baik kek, Terima kasih atas hadiahnya. " Sahut Chael dengan senyum tipis.
"Ah tunggu sebentar, " Terlihat Alois mengeluarkan sesuatu dari kantong kertas yang ia bawa. Sebuah kue berlapis krim manis dan strawberry tersedia di depan mata Chael. "Kakek dengar dari Enrique jika kau menyukai Roti ini, jadi kakek menyuruh koki istana membuatkan khusus untuk mu. "
Binar girang itu menusuk jantung Enrique yang sedari tadi memperhatikan sang adik. Begitu senangnya ia mendapat hadiah kue tersebut, membuatnya kini tersenyum tipis dan memasang raut sedih karena berpikir tentang apa yang terjadi sebelumnya. Karena keegoisan nya tak ingin berbagi Chael harus mengalami hal buruk akhir-akhir ini.
Ekpresi Enrique yang mendadak sedih membuat Dementias bereaksi berbeda terhadap Chael. Rasa kebencian itu jelas terlihat di matanya. Tetapi Chael tidak memusingkan hal tersebut. Sibuk menyendok kue strawberry tersebut kini Chael memberikan sesuap kue itu pada Enrique dengan tangannya.
Enrique sedikit terkejut tetapi senang karena Chael tidak melupakan dirinya saat ini. Enrique memakan kue itu dengan lahap dalam satu suap. Chael bahkan tertawa karena aksi Enrique yang sewajarnya bersikap anak seusianya.
Alois senang melihat kedua cucu nya akur. Ia berharap jika Archell dapat berkumpul dengan mereka juga berbagi tawa seperti saat ini. Tetapi fakta yang Alois tahu tentang seluruh calon membuatnya bersedih. "Kutukan kegilaan" Itu tak dapat di hilangkan bahkan dengan usaha apapun selama 200 tahun lamanya.
"Ada apa kek? " Tanya Chael.
"Tidak, hanya saja kakek teringat pada Archell, pasti menyenangkan melihat Archell juga berkumpul bersama kalian. " Ucap Alois dengan ekspresi sedih.
"Tsk! " Enrique bersikap berbeda. Kebenciannya pada Archell tak dapat ia hilangkan. Saat pertama kali ia bertransmigrasi pada tubuh Enrique entah sudah berapa kali Archell melakukan percobaan pembunuhan terhadapnya bahkan terakhir kali itu menimpa Chael. Baik Raja maupun Alois mereka jelas tahu apa yang terjadi tetapi tak melakukan apapun pada Archellius. Itu membuat Enrique sangat kesal.
Perubahan mood Enrique sangat kentara bahkan Chael meneguk ludah kering. Beberapa kali mengedipkan mata, takdir krusial malah datang menyapa di waktu yang tidak tepat.
Archellius datang dengan membawa sebuah Roti lemon kecil dalam kotak kaca tipis di tangannya. Melihat sosoknya yang seperti itu Chael lupa jika Archell orang yang sama mencekik leher nya.
-silau karakter SSR memang tidak di ragukan lagi. Walau ia villain tetap saja dia karakter yang sangat bagus. Batin Chael merengek akan kehokian gacha takdir.
Lebih terkejut lagi kali ini karena Archell tidak datang sendiri melainkan Ixion juga ikut hadir. Rasa lelah dan jengah langsung mendera Enrique seketika. Jelas Enrique pusing akan kehadiran dua orang gila yang akan menjadi musuhnya di masa depan. Dan semua itu berasalan untuk melihat keadaan Chael yang sakit.
-sebenarnya sejak kapan mereka tertarik pada Adikku? Aku benar-benar kesal karena mereka semua mencoba memikat adikku. Pikir Enrique sesak.
"Jika kau makan kue hasil buah tangan mereka aku tak akan bicara padamu dalam seminggu. " Enrique cuek membuang muka.
Heh???!!! Enrique ngambek?
Chael menepuk jidat akan sikap kekanakan sang kakak.
Sudut bibir di sebelah kiri Archell terangkat bersamaan dengan ekspresi senyum gila dari Ixion adalah perpaduan villain yang menarik.
"Aku tidak tahu jika Enrique yang hebat ternyata merengek seperti ini pada adiknya. " Ucap Archell dengan nada tak senang.
"Yah, tak semua orang bisa berwajah dua sepetinya yang mulia. " Timbal Ixion kali ini membela Archell.
"Dan aku tak pernah ingat mengizinkan kalian untuk berkunjung kekediaman ku. " Balas Enrique dengan senyum permusuhan.
Chael yang berada di tengah mereka merasa sesak akan aura permusuhan di antara mereka bertiga. Sang kakek yang lebih dulu pergi untuk menemui Dementias membuat Chael hanya menghela nafas.
"Kak, bisakah kalian berhenti bertengkar? Aku kesulitan karena kalian bertiga. Silahkan tinggalkan kamarku sekarang juga. " Kata Chael tegas.
"Kalian dengar? Pergilah sekarang juga." Ucap Enrique senang.
"Zzzz." Ixion mendengus kesal dan pergi meninggalkan ruangan tersebut.
Archell hanya menatap Chael dan menaruh kue lemon itu di atas meja kecil samping Chael beristirahat. Kemudian pergi tanpa berkata apapun setelahnya.
Enrique tersenyum senang sampai Chael akhirnya menyuruh Enrique meninggalkan kamarnya juga.
"Kakak juga pergilah aku ingin istirahat. " Ucap Chael.
"T-tapi... " Enrique kini seolah anak anjing yang malang. Chael tidak dapat membiarkan Enrique bersikap seperti itu dan memanggil kembali sang kakak.
"Tunggu... Temani aku tidur sebentar. Sebenarnya aku kesulitan untuk tidur jika hening. Setidaknya harus ada suara seperti nafas seseorang di sampingku agar aku merasa tidak sendirian. Entahlah pada dasarnya aku takut pada kehadiran orang lain tetapi saat terlalu hening aku takut pada akhirnya. " Ucap Chael jujur pada dirinya.
Itu benar Chael di kehidupan sebelumnya tidak akan bisa jika tidak mendengar suara kipas angin atau suara TV dan audio play yang menyala. Itu seperi Chael terkena Anxiety. Ciri-ciri itu bisa berdasarkan dari rasa trauma.
Enrique yang adalah seorang dokter menyadari hal tersebut. Matanya menatap ke arah Chael. Berpikir apa yang membuat Chael menjadi seperi sekarang. Tetapi melihat latar belakangnya yang selalu di incar akan kematian maka hal itu jelas saja menjadi wajar.
Bahkan karena hal ini Enrique bertekad akan membuat Chael bahagia tanpa kesusahan selama berada di sampingnya itulah keinginan Enrique tanpa sadar.
.
.
"Ku harap kau selalu tersenyum adikku. " Ucap Enrique yang kini ikut berbaring miring di samping Chael yang tidur..
.
. __________bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Transmigration [ END ]
FantasíaPemain game yang bertransmigrasi kedalam Alur game "𝙈𝙖𝙜𝙞𝙘 𝙈𝙖𝙜𝙞𝙘𝙖" Yaitu sebuah alur yang di ambil dari Novel Transmigrasi berjudul "𝙎𝙖𝙫𝙖𝙜𝙚 𝘽𝙡𝙤𝙤𝙙𝙮". Dimana Alur tersebut menceritakan sang tokoh utama sebagai pembaca novel bertr...