CH. 26 Poin

1.6K 238 33
                                    


Akademi Elysium adalah Akademisi sihir bergengsi dari seluruh kerajaan. Namanya bahkan terkenal hingga luar kerajaan Luminara. Jika di dalam game, Akademi Elysium sebagai tempat berkumpulnya player untuk melakukan persiapan turnamen dan gacha karakter, skin, dan senjata.

Tetapi di sini, akademi terlihat seperti sebuah sekolah dengan menara tinggi yang indah luar biasa. Hari pertama masuk di Akademi sihir semua siswa baru berkumpul di lapangan utama dimana tempat tersebut adalah arema turnamen.

Mereka di tes untuk melihat seberapa besar kekuatan sihir yang mereka miliki.

Banyak siswa berbakat tahun ini. Seperti Putra Mahkota Archellius, Enrique, Ixion, dan Leonine. Beberapa nama juga turut meramaikan rank tier-S di awal penerimaan siswa tahun pertama.

Kini tiba lah pemeriksaan kekuatan sihir pada Chael.

Semua orang mulai bertanya seberapa kuat putra kedua dari Arc Duke Dementias. Apakah Chael berbakat seperti Enrique atau sebaliknya.

Semua mata memandang ke arah Chael.

Dengan menaruh tangan di atas patung dewi Celestial. Patung itu mulai bercahaya sangat terang.

Tetapi, tidak seperti orang lain. Cahaya yang di hasilkan oleh mana milik Chael adalah berwana silver bahkan terkesan transparan setelahnya lalu menghilang.

Melihat hal tersebut semua orang tahu jika Chael tidak memiliki mana. Bahkan jika pun punya Chael hanya memiliki kurang dari 5% dari keseluruhan angka 100.

Semua orang mulai tertawa dan menyembunyikan ejekan mereka dalam hati. Tetapi wajah mereka tak dapat berbohong.

Mungkin saja, Dementias merasa kasihan pada putra keduanya sehingga memberikan tongkat sihir miliknya pada Chael terlebih tongkat itu menjadi Rapier. Sungguh memalukan dan juga terlihat kasihan.

.
.

    Setelah pengetesan mana. Ada satu tes lagi dimana mereka akan mencoba kekuatan mereka.

Banyak di antara mereka menunjukkan kekuatan dari elemental. Seperti Archellius dengan kekuatan Cahaya, Ixion kekuatan Es yang cantik, Enrique kekuatan sihir api, dan Leonine dengan elemental kegelapan.

Mereka harus mengalahkan sebuah monster yang telah di sediakan oleh pihak Akademi Elysium untuk di kalahkan.

Banyak di antara mereka yang tidak berhasil walau sudah berusaha sekuat tenaga. Dan tersingkir dari papan nama ujian masuk Akademi Elysium.

Beberapa waktu berlalu, kini tibalah giliran Chael.

Enrique tidak bersama Chael karena perbedaan Asrama yang mereka Terima. Pembagian asrama di bagi menjadi 3 bagian. Dan Chael berada di asrama yang sama dengan Leonine. Archellius dengan ixion.

Giliran Chael kali ini berlaku.

   Mereka yang mengetahui Chael tidak memiliki mana mulai berbeda desus jika ini akan percuma saja. Dan hanya membuang waktu dan mempermalukan dirinya sendiri.

Mereka semua menunggu untuk melihat bagaimana Chael hancur di depan semua orang.

Padahal alasan Enrique beberapa hari berada di Elysium untuk mengurus semua ini agar Chael tak perlu mengikuti tes masuk tetapi entah kenapa Chael juga mendapat hal yang sama. Ini akibat permintaan Dementias yang bilang jika kedua putranya sangat hebat dan tak terkalahkan.

Bukankah Arc Duke akan kehilangan wajah setelah mengatakan hal tersebut? Terlebih ia memberikan tongkat sihir pribadi nya untuk Chael?

Semua orang menunggu dengan tawa yang di sembunyikan.

.
.
.

     "Kau bisa menyerah untuk terhindar dari luka fatal. Tetapi saat kau menyerah kau di nyatakan gugur. Tak ada aturan pasti. Hanya kalahkan saja monsternya dan kau di nyatakan lulus. " Ucap pengawas pertandingan.

     "Hem baiklah. " Kata Chael percaya diri.

     "Quest di mulai. "

Pengawas melangkah ke luar arena meninggalkan Chael yang berhadapan dengan monster Nightmare. Monster itu adalah jenis monster berbentuk kambing dengan tubuh layaknya manusia. Tinggi 4m dengan palu sebagai senjatanya.

    Semua orang tercengang saat baru beberapa langkah monster itu berjalan ke arah Chael. Monster itu langsung tewas dan ambruk begitu saja.

    "Apa yang sebenarnya terjadi? " Tanya semua orang.

Sedangkan Chael hanya tersenyum.

    "Karakter ku memang tidak memiliki mana, tetapi skill Blink dan stat lucky tier-s ku membuat akurasi dari pedang yang ku punya sangat efisien. Pedang tier-s, skill tier s, lucky 90% dan pengetahuan ku tentang game Magic Magica ini sangatlah tinggi.

Bukankah itu kombinasi yang sempurna? "

    Chael memasang senyum dan mengembalikan Rapier kembali ke sarung yang berada di pinggangnya.

Semua orang tak habis pikir.

Tetapi saat melihat tayangan lambat dari potret sihir seperti pengulangan video yang di putar. Mereka semua tahu jika monster itu tewas akibat serangan dari Rapier milik Chael.

Kecepatan dan akurasi yang memukau membuat mata mereka tak dapat melihat apa yang terjadi. Membuat semua orang terpukau namun juga kesal karna Chael otomatis menempati 5 rank tertinggi tier-S.

Terlebih dalam hal waktu mengalahkan monster itu. Chael mendapat peringkat pertama dari 4 orang terbaik lainnya.

.
.
    Karena hal itu juga, rumor yang menjelekan Dementias akan di permalukan karena putra kedua nya tidak berbakat langsung terbungkam oleh hal ini. Michael Dementias adalah siswa pertama yang mencetak rekor di penerimaan siswa baru.

Lalu mengenai warna mana yang transparan milik Chael mulai menjadi rumor kesalahpahaman. Dimana jika Mana milik Chael tidak terbatas sehingga tidak terdeteksi oleh patung Dewi Celestial.

Betapa luar biasanya hal itu.

Jika mereka tak dapat menjatuhkan Chael, maka harus ada korban selanjutnya. Dan itu mengarahkan pada Enrique saat ini.

Mulai terdengar bisikan jika Dementias sebenarnya sudah mengetahui kemampuan dari masing-masing putranya. Sehingga ia memberikan tongkat sihir pribadinya pada Chael yang sudah di akui oleh Arc Duke itu.

     "Kasihan ya, orang yang selalu di elu elukan untuk menjadi pengganti arc Duke adalah putra yang tidak lebih berbakat dari adiknya. Pasti sangat menyedihkan menjadi Enrique karena kalah dari saudaranya sendiri. "

      "Aku dengar Enrique mendapatkan semua pengajaran sejak awal tentang sihir. Tapi kemampuan nya tidak lebih baik dari saudaranya yang tidak menerima pelatihan sihir. Memalukan! "

Semua orang kini mulai bergunjing di belakang Enrique.

Berita ini sampai di telinga Dementias.

Ia benar-benar kesal, karena tongkat sihir yang ia berikan pada Chael dengan maksud untuk mencelakai nya waktu itu menjadi hal yang akan menyerang putra kesayangan Enrique saat ini.

    "Anak itu benar-benar sengaja! Inilah kenapa aku tidak membiarkan Enrique untuk bersikap baik pada anak itu. Lihatlah, setelah semua kebaikan yang di berikan Enrique padanya, anak itu dengan sengaja membuat Enrique terlihat buruk. " Dementias sangat geram akan hal ini.

Dementias duduk bersandar di kursi kerja miliknya. Ia seperti memikirkan sesuatu.

   "Apa yang harus aku lakukan? Aku tidak bisa membiarkan anak itu mencuri posisi Enrique. " Gumam Dementias

Suara Ketukan dari mejanya terdengar saat jari telunjuk itu menyentuh meja.

    "Benar, akan ada pesta ulang tahun putra mahkota bulan depan. Aku harus menunjukan dimana posisi anak itu sebenarnya. Beraninya dia bersikap buruk pada Clay. " Gumam Dementias dengan senyum liciknya.

.

.

.

Unexpected Transmigration [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang