Chapter next

39 5 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Udara pagi terasa begitu dingin, dihiasi dengan hujan angin yang terus saja berlanjut sejak tadi malam, membuat laki laki yang tengah duduk di trotoar jalan memeluk kedua lututnya dengan pandangan tertunduk.

Lelaki yang baru saja melepas masa putih abu-abu nya tersebut kini lebih sering menghabiskan waktu nya sendiri, rasa kehilangan yang Arsya rasakan, membuat lelaki itu bahkan tidak lagi menunjukkan senyum diwajahnya,

Arsya bahkan tidak pernah pulang kerumah sebelum hari berganti malam,
membuat sosok Vitania merasa kehilangan anak nya yang dulu,

Derttt... Derttt...

Suara getaran handphone terdengar dari saku jaket milik Arsya, membuat lelaki itu tersadar dari lamunannya dan segera merogoh saku jaketnya,

Arsya menghembuskan nafas panjang, sembari menatap layar handphone nya.

Bukannya menjawab telepon, lelaki itu justru kembali memasukkan handphonenya kedalam saku jaket,

Derttt... Derttt...

Suara getaran kembali terdengar membuat Arsya dengan malas mengangkat telepon tersebut,

"Arsya kerumah sakit sekarang, Kayza mulai siuman"

Tutt.....

Arsya langsung memutuskan telepon sepihak tanpa respon apapun,

Lelaki itu bangkit dari duduknya dengan ekspresi wajah yang masih terlihat begitu lesu, dan tatapan yang mata sayu,

Namun tanpa basa-basi Arsya langsung menaiki motor ninja hitam miliknya, dan segera menuju ke rumah sakit tempat Kayza dirawat.


***

"Ayah pergi,,,,"

"Per,,gi per,gi"

"Gue Arsya kay" ucap Arsya dengan nada begitu rendah, menatap teduh gadis didepannya


"Per,, gii, jjja,ngan pukul kay lagi" gumam kayza dengan mata yang masih tertutup, membuat Arsya perlahan  menggenggam erat jari jemari milik Kayza yang terasa begitu dingin,

Lelaki itu menarik nafas panjang sebelum pada akhirnya ia mulai mendekat kan bibirnya ketelinga Kayza,

"Buka mata lo kay, ini gue Arsya" bisik Arsya

Sejenak suasana terasa begitu hening, namun tak lama kemudian, gadis yang masih terbaring lemas dengan beberapa alat medis yang masih terpasang di tubuhnya itu mulai membuka mata,

Kayza nampak mengedipkan mata beberapa kali sebelum pada akhirnya tatapan mata gadis tersebut tertuju pada laki laki yang berada didepan nya,

"Arsya" suara lirih Kayza kembali terdengar dari balik masker oksigen, membuat Arsya sedikit menarik sudut bibirnya, namun suara lembut Kayza membuat otak Arsya kembali teringat pada Angel,

Membuat lelaki itu sesaat memejamkan mata nya untuk menghalau rasa sakit dihatinya, tapi nyatanya sayatan itu terasa semakin kuat, dada nya justru terasa semakin sesak,

"Arsya" lirih Kayza, membuat Arsya refleks kembali menatap gadis didepannya

"Lo jangan takut, gue ada buat lo kay"

"Janji"

"Hm" saut Arsya sembari mengangkat kedua sudut bibirnya,

***


Prak..

Seketika pecahan gelas berserakan diatas lantai, saat setelah seorang lelaki tanpa sengaja menjatuhkan gelas yang berisi alkohol,

Nampak lelaki yang tengah mengenakan kemeja hitam dengan dua kancing baju yang terbuka berjalan sempoyongan, sebelum pada akhirnya ia menjatuhkan tubuhnya keatas sofa.

"Hhh Angel" gumam Arsya saat mendapati seorang gadis cantik yang nampak mengenakan gaun putih menghampiri nya,

"Angelina" lirihnya lagi sembari mengembangkan senyum tipis, dengan tangan yang mulai terulur untuk menyentuh pipi milik Angelina,

Deg..

Namun bak fatamorgana sosok gadis didepannya menghilang begitu saja, sentuhan yang di berikan Arsya hanya sekilas bayangan semata,

Senyuman lelaki itu pun kembali memudar, ia kembali tersadar dirinya hanya sedang bermimpi,

"Maaf Angel" gumam Arsya yang kemudian mulai memejamkan mata nya,

Thanks


Love For Kayza Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang