_
_
_Jimin tak peduli, matanya tetap mengikuti langkah Jiwoon yang berjalan meninggalkan ruangan.
Ruangan mulai kosong, hanya tersisa Jin dan Yoongi yang masih berdiri di posisi nya, dan dekat pintu keluar ada Jimin dengan tangan yang masih dipegang Taehyung.
Yoongi tak habis fikir dengan Jimin, kenapa dia hanya fokus pada hal lain,
"setidaknya dia kaget melihat ku, atau bertanya sejak kapan aku bisa melihat" Batin Yoongi.Jimin menarik tangannya dari genggaman Taehyung lalu berlari menyusul Park Jiwoon dan Hoseok.
Langkah ibu dan anak itu terhenti karena Jimin berlari mendahului dan lalu menghadang mereka.
Jung Hoseok yang memang adalah rekan kerja Jimin, menunduk memberi salam. "ada apa Manager Park ?" tanya Hoseok.
Jimin gugup namun matanya tetap tertuju pada Jiwoon. Menjulurkan tangan nya yang tetap bergetar untuk bersalaman dengan Jiwoon yang dia tau adalah eoma nya.
Jiwoon dan Hoseok memasang wajah keheranan, sambil tetap menyambut tangan Jimin dan bersalaman.
Yoongi, Jin dan Juga Taehyung menonton adegan itu dari kejauhan.
"Perempuan itu juga ternyata dekat dengan Jimin. teka teki apalagi ini.
Di pihak siapa sebenarnya Park.Jimin" Batin Yoongi dengan tatapan tajam nya.Jimin meremas tangan Jiwoon, tak mengucapkan apa-apa, tapi matanya berkaca-kaca.
"apa anda baik-baik saja Manager Park ?" Tanya Hoseok yang saling pandang dengan eoma nya.
Suara Hoseok menyadarkan Jimin, melepaskan tangan Jiwoon lalu menunduk hormat dan meninggal kan mereka.
Jimin berjalan menunduk sambil mengusap mata nya, mulai sadar kalau dia sedang di Hotel dan dalam jam kerja, tak seharusnya dia larut dalam emosi
dan suasana hatinya.Tiba-tiba saja Jimin sudah berhadapan dengan Yoongi yang di iringi Seokjin,karna berjalan menunduk sampai
Jimin tak memperhatikan siapa di depannya."Manager Park, bisakah siap kan Villa untuk Direktur Min Yoongi". Ucap Seokjin
Jimin dengan wajah lesu, tak
mengangkat muka sama sekali, tak melihat Yoongi."Baik akan saya siapkan. Kapan rencana akan di tempati?" Jawab Jimin datar
layaknya seorang karyawan yang harus hormat pada atasanya."Sore ini. dan aku ingin unit di samping yang kamu tempati." Jawab Yoongi.
"Tapi unit itu sedang di tempati pemegang saham Kim Taehyung. Dan Direktur biasanya tinggal di unit VIP" Jawab Jimin.
"Aku gak peduli. Aku mau itu" Bantah Yoongi dengan emosi dan arogan.
Jimin menutup mulutnya dan menghela nafas dalam. " Baik" Jawab Jimin singkat dan malas memperpanjang perdebatan. Lalu menunduk memberi hormat pada ke dua orang di depan nya itu. Dan pergi. Tak memperduli kan Yoongi yang tak bisa menyembunyikan wajah
marah nya.Rintangan berikutnya, kini Jimin berhadapan dengan Taehyung. Taehyung tak mengerti kenapa Jimin terlihat sangat kacau.Sangat
tau wajah itu menyimpan banyak sekali beban.Tapi Jimin berlalu begitu saja, mengabaikan. nya dan memang selalu begitu. Jimin tak pernah peduli dengan apapun usaha Taehyung untuk mendekatinya.
Jimin berakhir di toilet di ruang kerjanya, tempat dimana dia selalu menumpahkan segala ke kacauan di benaknya.
"Park Jiwoon dia punya anak, lalu aku anak siapa. Benarkah Yoongi hyeong ku. Kenapa dia berbohong
tentang keberhasilan operasinya"."Kenapa Yoongi menyetujui masa percobaan itu, apa dia tidak berfikir, selama 3 bulan ini posisinya akan
berbahaya, karna pasti banyak skenario yang di siapkan untuk menjebak nya. Jika gagal maka harus menyerahkan 30% saham nya. apa si bodoh itu tau
berapa besar nilainya, dan berapa penting artinya nilai 30% saham itu""Hoseok adalah Manager Security, itu artinya dia terlibat dalam penculikan Yoongi waktu di Hotel, karna dia bisa merekayasa CCTV,
dapatkah Yoongi memahami
bahwa ada banyak kubu - kubu berbahaya yang sedang mengintainyaJimin membentur-bentur kan kepala nya ke kaca, karna terlalu lelah berfikir kepalanya terasa kebas,
tak bisa merasakan apapun. Ingin tidak memikirkannya tapi tak bisa lepas dari semua itu.Jam makan siang berlalu begitu saja, Jimin harus kembali ke peran nya sebagai General Manager. Tugasnya hari ini adalah
mendampingi Yoongi sebagai Direktur yang
baru untuk hand over office dari Namjoon sebagai Direktur sementara, atau menemani Direktur baru untuk berkeliling Hotel.Memasuki ruang Direktur, dimana masih terpanjang Foto dan di meja masih bertuliskan nama appa nya.
Sebelum 100 hari meninggal barang - barang mendiang belum boleh di pindahkan.Ruangan itu nyaris dikosong kan Namjoon hari ini, jika saja dia memenangkan suara menjadi Direktur.
"Saya akan ganti layout ruangan seperti yang anda inginkan," Ucap Jimin berusaha profesional.
"Apa di ruangan ini pertengkaran terakhir mu dengan appa ku ?" Tanya Yoongi.
Jimin terdiam dan heran,
kenapa Yoongi bisa tau itu."Ya" jawab Jimin Singkat
"Ada masalah apa ?, kenapa appa ku sampai marah besar". desak Yoongi.
"aku lupa." jawab Jimin singkat, karna tak mungkin menjelaskan yang sebenar nya terjadi
"apa aja yang kamu sembunyikan dari ku ?" ucap Yoongi sambil mengangkat krah baju Jimin dan mendorongnya ke dinding
"Apa yang sedang kau curigai ?" jawab Jimin tenang. "Banyak hal penting lain yang perlu kamu fikirkan, dari pada mengurusi hal-hal sepele seperti ini" lanjut Jimin
"Kematian appa ku bukan hal yang sepele" bantah Yoongi yang makin emosi.
"Hanya dia yang tau kenapa dia memilih bunuh diri" Jawab Jimin dengan mata berkaca-kaca.
Karna Jiminlah yang paling kecewa dengan keputusan Direktur Min mengakhiri hidupnya hanya karna
mengetahui Jimin adalah anak kandungnya.Direktur Min tak pernah tau seberat apa perjuangan dan perjalanan panjang Jimin hingga akhirnya menemukan nya.
"aku adalah orang yang paling terluka dengan keputusan pengecut appa mu itu. Jika menurutmu ini tidak sepele harusnya kamu yang menjaga appa mu selama ini. Tapi lucunya pada kenyataannya aku yang selalu ada disamping Direktur" Tegas Jimin.
Yoongi benar-benar emosi, rasanya ingin memukul Jimin. Tapi dia tau ini tak akan berhasil jika menyelidiki kematian appa nya dengan emosi.
Melihat reaksi Jimin membuat Yoongi makin penasaran dengan teka-teki yang ingin dia pecahkan.
- to be continued -
ВЫ ЧИТАЕТЕ
BLIND SUSPICION [YOONMIN] || END
FanfictionMasih tentang YOONMIN. Judul ini udah up sampai end (52 part )di telegram ya. Buat yang mau gabung bisa langsung ke WA 082110378888