12.Bintaro Puspita (part 2)

25 2 0
                                    

"bagaimanapun juga gue mau bilang makasih Le...." lirih Geri yang terduduk malu malu di hadapan Ale yang masih terduduk pucat di ranjang....

"see ....gue gak seburuk itu kan Ger....?" senyum Ale walau masih nampak lemas

"gue gak tahu Le....entah kenapa gue merasa bersalah ....sama Lo ....sama integritas Lo..." rikuh Geri ....

"tapi nggak sama mereka yang uangnya ditilep sama sistem ini? sama bokap Lo?" lanjut Ale kemudian

Geri tak sengaja melotot ....Ale terkekeh sambil memohon maaf pelan

"beda le....beda....." ujar Geri dalam tawanya

"beda gimana?" lanjut Ale bertanya ....

"Lo punya pilihan Le ....Lo memilih untuk sejenak mengesampingkan nilai yang elo percaya untuk menyelamatkan bokap gue ...." jelas Geri kemudian

"dan bokap Lo nggak?" timpal Ale setelah bersin bersin sejenak dan Geri menawarkan Tissue pada si cungkring ....

"sejak awal dia terpaksa menggadaikan nilai nilai itu ....sampai saat ini ....sedihnya ....dia gak tahu lagi yang mana yang benar yang mana yang salah ....semua dilakukan atas dasar survival ...." senyum Geri masam

"bertahan hidup?" ulang Ale

Geri mengangkat bahunya "bertahan hidup ...bertahan menghidupi keluarga ....memastikan tidak ada yang kurang ....memastikan semua berjalan sesuai rencana dan komitmen .....dan gak sadar nilai ditinggalkan ....dan gak sadar integritas tergadaikan....gue berharap bisa kayak Lo Le ....kayak bokap nyokap Lo ....gak perlu tergantung sistem ...gak perlu menghamba pada kejahatan yang diresmikan...." jelas laki laki muda itu memandangi Ale dengan sorot mata sedih

"Pak kepala sekolah bilang ....kalo kamu memudahkan ....kamu akan dimudahkan ...." lanjut Ale sambil tersenyum

"dan karenanya ...apa yang harus gue mudahkan untuk Lo Le?" lirih Gerimis

Ale menggeleng "gue pikir upah gue akan datang nanti Ger....dan untuk Lo ....Lo mungkin bisa membagi kebaikan yang elo terima kepada mereka di luar sana ....pada mereka yang belum tertular siklus ini...." senyum si cungkring

Geri sejenak terkekeh "Lo membuat kebaikan terasa seperti Wabah Le...." ujarnya kemudian

Ale mengangkat bahunya dan tersenyum "faktanya ini adalah wabah yang harus selalu disebarkan kan? wabah yang tak perlu diobati?"

Geri pelan pelan mengangguk "dan ini yang bikin Mika tergila gila sama Lo...." ujarnya perlahan ...

"dia suka ide ide gila gue ...bukan suka gue...." cengir Ale sejenak setelah meneguk teh hangatnya

"dia suka Lo ...dan kepala Lo masih ada di orang lain ...."senyum Geri...

"yeah...di dosa yang tidak terperbaiki...." senyum Ale pahit ...

"Jadi ...gosip itu benar?" Lanjut Geri

"gosip?" bingung Ale lagi

Geri mengangguk "bokap Lo nabrak orang tua Ate ... kalian suap polisi sampai bokap Lo lepas? ate kabur karena ate tahu dan gak bisa terima pembunuh orang tuanya lepas dari hukuman? Lo merasa sangat bersalah jadi senewen gini?" lanjut Geri lagi

"mereka lupa bagian terpentingnya" timpal Ale kembali terkekeh pelan

"dan apa itu Le?" lanjut Geri lagi

"gue mencintai Ate ...gue selalu mencintai mauliate...." lurus Allegro dingin

Gerimis terdiam bengong .... sejenak sunyi timbul diantara mereka .....

The Eternity Origins : senior YearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang