10.Pasar Bintaro

25 2 0
                                    

"jadi Gimana segalanya Nu?" ujar laki laki gempal tampan yang terduduk di depan Ranu siang itu di salah satu kedai es kelapa muda di daerah pasar Bintaro di depan rel kereta ...

"segalanya?" bingung Ranu memandangi si laki laki muda ... usianya tidak terlampau jauh darinya ... sepertinya dia pernah melihat laki laki itu entah di mana ...

"yeah ....Jakarta ....Allegro .... namamu tidak pernah lepas dari mulutnya akhir akhir ini...." ujar laki laki itu dalam pandangan menusuk...

"mas.... Biru....tentu saja ....pelatih fightnya Ale.....dia pernah....dia pernah cerita...." Gagap Ranu...

"dan Ale juga cerita tentang kamu ..." lirih Biru meneguk es tehnya ....

sejenak Ranu terdiam ..."dan semoga yang Ale ceritakan bukan hal yang buruk ya mas...." senyum laki laki yang lebih muda kecut ....

Biru tersenyum sinis...."tidak.....sama sekali tidak....." ujarnya sesaat dalam nada misterius

Ranu menarik napas panjang "lantas.... apakah ada hal yang penting yang mas Biru perlu tahu dariku?" lanjut laki laki bongsor itu memandangi Biru yang masih tak bergeming

"aku senang...dia menemukanmu...." timpal Biru

sejenak Ranu tersenyum .... namun Biru menggeleng pelan ...."tapi aku gak senang karena itu berarti dia akan kehilangan lagi....." lurusnya dingin ...

sejenak kesunyian tercipta diantara mereka berdua ... hanya sayup pengunjung Foodcourt yang riuh rendah di siang yang mendung itu....

***********
"kamu motoran dari Bintaro Le?" ujar laki laki yang lebih tua terbengong melihat si laki laki cungkring yang tampak menggigil terbalut handuk sementara di luar hujan deras .....

si mata besar mengangguk sementara tubuh mungilnya menggigil makin keras ....Haryadhi menarik napas panjang dan mempersilahkan si mungil meminum Teh hangatnya ....

"Ale cuma gak mau mereka curang Bah ....Ale cuma mau mereka berhenti jahat dan berlaku seharusnya ....bukan sampai dikriminalkan kayak gini" lirih si mungil putus asa

Abah memandangi laki laki mungil itu ....teringat kejadian beberapa tahun lalu .... bocah yang saat itu SMP meminta bantuannya agar sang ayah tidak dipidana karena berkendara di bawah pengaruh minuman keras dan membuatnya menabrak sepasang pemukung.....

"mereka gak dikriminalkan Le....mereka memang kriminal" timpal Abah memecah kesunyian yang sejenak hadir di ruang kerjanya di kantor ekspedisi kawasan Condet itu ....."dan itu mereka bah ....tim ....banyak sekali orang ....gak bisa semua hanya ditimpakan kepada kepala sekolah" lanjut Ale berapi api

sejenak Abah menggaruk kepalanya yang tak gatal ....sedikit merasa bersalah me UUnanamkan ide ide militan dan aktivis di kepala muda si bocah cungkring....ya ....suka atau tidak Ale adalah pelampiasampiasan ar4e politik di kepala si Tua .....anak sulungnya Tama lebih suka menekuni ag waama dan hal hal yang melingkupinya ....sementara si bungsu Dimas lebih suka membagi waktu antara Basket dan Kimia ... hanya sahabat putra gempalnya ...si cungkring galak yang selalu berbinar binar berbicara politik dan pergerakan dengannya sampai jauh malam ....sampai lupa dan menolak giliran turnamen winning elevennya bersama kawan kawannya .....

Allegro Fajar Harison , si Pagi anak Pak Haris yang selalu bersemangat dan terburu buru ....

dan sekali lagi laki laki yang lebih tua itu tak kuasa menolak permintaan si mungil bermata besar itu....

"kita bisa push dewan sekolah untuk menyelamatkan Pak kepala sekolah ...orang orang Sanggar ....rayon ....kalo perlu sampe Dikbud Pusat ....Abah punya power itu ....dan itu menempatkan abah pada radar partai ....jadi gak cuma dianggap potensial sumbangannya aja ....power Abah juga diperhitungkan... " lanjut Ale dengan semangat yang masih berkobar ....

The Eternity Origins : senior YearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang