Tidur bersama🐹

650 33 2
                                    

Disebuah perusahaan milik Pratama, Renald menatap berkas berkas yang menunjukan adanya tikus tikus kecil yang mengambil beberapa keuangannya. Ia sebagai pemilik perusahaannya tidak akan tinggal diam dan mencari orang orang tersebut yang sudah membuat masalah dengannya.

"Jay"

Suara berat terdengar dari mulut Renald, ia memanggil Sekretarisnya yang bernama 'Jay' itu.

Tak butuh waktu lama orang yang dipanggil pun datang. Seorang pria dengan membawa berkas ditangan kanannya, mendekat kearah tuannya.

"Saya tuan"ucap Jay.

Gerald melirik sekilas kearah sang sekretari.

"Apa kau sudah menyelesaikannya?"tanya Gerald.

"Sudah tuan, ini berkas nama nama pelaku"Jay memberikan berkas yang berada ditangannya, dan diterima baik oleh Gerald.

Mata tajamnya menatap berkas yang diberikan sang sekretaris.

"Bagus jangan beri mereka ampun, beritahu mereka jika ini terjadi lagi aku tidak akan segan segan membuat mereka menghilang dari dunia ini"peringat Gerald.

Jay yang mendengarnya sedikit merinding, bukan pertama kali dirinya merasakan situasi seperti ini tapi tetap saja itu membuatnya takut.

Ucapan dari tuannya memang tak pernah main main karena semua anak dari keluarga Pratama adalah iblis kejam yang tanpa ampun menyiksa atau pun membunuh mereka yang telah mengusik ketenangannya.

"B-baik tuan"jawab Jay.

Gerald menatap sebentar jam ditangannya, ini sudah hampir jam setengah satu dan dirinya harus segera pulang untuk beristirahat.

"Kalau begitu selesaikan ini dengan cepat, aku akan pergi"ujar Gerald. Ia pun membereskan sebentar mejanya yang sedikit berserakan. Setelahnya keluar dari sana diikuti oleh sang sekretaris karena Jay yang akan mengantar Gerald.

Mereka pun pergi dari perusahaan dengan menggunakan mobil dengan kecepatan sedang.



•••••




Sesampainya di mansion, Gerald keluar dari mobil dan segera masuk kedalam. Sedangkan Jay ia sudah lebih dulu pergi menggunakan mobil.

Satpam disana yang masih berjaga pun membuka gerbang dan mempersilahkan tuannya untuk masuk. Gerald melangkah tenang masuk kedalam mansionnya saat akan membuka pintu, pintu itu lebih dulu terbuka oleh seseorang.

"Papi"

Gerald menatap anak ketiganya yang memakai jaket dan helm yang dibawanya dengan datar.

"Apa kau akan pergi kesana?"tanya Gerald.

Rizky mengangguk paham akan pertanyaan dari sang papi.

"Aku hanya sebentar"ucap Rizky memberitahu.

"Tetap berhati hati saat dijalan"peringat Gerald menepuk pelan bahu anak ketiganya.

Setelahnya masuk kedalam, Rizky pun hanya membiarkan sifat papinya yang seperti itu. Ia pun pergi menuju kearah garasi mengambil motor miliknya.

Sedangkan disisi Renald ia langsung pergi menuju kamarnya. Didalam terlihat istrinya vio sudah terlelap, ia menaruh tas kantornya di atas meja. Setelahnya ia pun bergegas mandi karena malam ini cukup dingin.

Selesai mandi Gerald pun  segera memakai pakaiannya. Saat selesai berpakaian, mata tajamnya tak sengaja melihat dipintu kamarnya tepatnya dibawahnya yang terlihat ada sebuah cahaya dari celah pintu.

Seingatnya tadi sudah ia matikan lampunya, kenapa masih menyala?

Ia pun pergi keluar untuk mengecek siapa tahu ada orang yang sudah menyalakannya kembali.

Ia pun keluar dari kamar dan melihat sekitar, tidak ada orang sama sekali.

Tap

Tap

Tap

Suara langkah kaki terdengar ditelinga Gerald, karena hanya ada kesunyian suara tersebut pun menggema didalam mansion yang besar ini.

Gerald mengira jika itu berasal dari bawah, ia pun turun melalui tangga dengan pelan. Diruang keluarga Gerald menatap sekitarnya mencari suara langkah kaki dari orang itu.

Brumm

Brumm

Terdengar suara motor dari luar, Gerald tahu siapa itu pasti anak ketiganya yang akan segera pergi keluar. Ia pun mengira mungkin tadi Rizky kembali kedalam dan lupa mematikan lampunya.

Karena merasa sudah tidak ada hal lagi ia pun melangkah kembali menuju ke kamarnya.

Tapi tiba tiba mata tajamnya melihat siluet seseorang yang berjalan kearah pintu depan.

Gerald langsung bergegas mendekat saat tahu siapa orang tersebut. Ia mencekal tangan orang itu yang akan membuka pintu.

"Mau kemana?"tanya Gerald.

Gerald menatap respon dari orang itu yang terlihat terkejut, karena ia yang mencekalnya dengan tiba tiba.

"Mau kemana..... Dino"tanya Gerald lagi karena tak mendapatkan jawaban.

Yah orang itu adalah Dino yang akan pergi keluar karena penasaran dengan suara motor yang tadi di dengarnya.

"D-dino gak kemana kemana"jawab Dino jujur.

Gerald memicing kan matanya merasa ragu dengan jawaban si bungsu.

"Jika papi melihatmu keluar dari rumah ini diam diam, papi akan menghukummu"ucap Gerald dingin.

Dino merasakan ketakutan saat mendengar nada suara dari papinya apalagi wajah papinya yang terlihat semakin datar, ia pun mengangguk paham.

"I-iya papi"

Gerald tersenyum mendengarnya ia pun melepaskan cekalan tangannya dan mengangkat bungsunya kedalam gendongannya.

"Papi ingin tidur denganmu"pinta Gerald. Ia sudah lama tak tidur dengan bungsunya karena anak anaknya yang suka sekali memonopoli si bungsu.

Dino menenggelamkan wajahnya perpotongan leher sang papi,dan mengangguk. Rasa laparnya menghilang karena dirinya yang sudah mengantuk kembali.

Merasakan anggukan si bungsu Gerald pun segera pergi kearah kamar Dino. Sesampainya dikamar Dino Gerald pun masuk kedalam tak lupa menutup pintunya kembali.

Mendekat kearah kasur dan menaruh Dino diatas kasur dengan hati hati. Ia pun ikut merebahkan diri disebelah Dino.

"Papi..."gumam Dino yang sudah akan terlelap.

"Hmm papi disini"ucap Gerald, satu tangannya ia usap punggung kecil bungsunya. Dan satu lagi tangannya merengkuh pinggang ramping bungsunya, menekannya agar lebih mendekat.

"Tidurlah"

Tak berselang lama Dino pun sudah terlelap,dengkuran halus terdengar dari mulut Dino yang sedikit terbuka.

Gerald sedikit menunduk melihat wajah Dino yang terlihat cantik seperti istrinya.Ia mengecup lama kening Dino.

Cup

Beralih kerambut halus milik Dino, ia menghirupnya dengan nyaman karena wangi stroberi yang menguar.

Setelahnya ia pun kembali menunduk melihat wajah Dino. Gerald mengecup singkat sudut bibir Dino dengan lama

Cup





"Sleep well bunny"




























Tbc

DINO(Drop)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang