Kejahilan🐻

874 43 0
                                    

Disebuah kamar yang bertema langit,terdapat dua orang pemuda yang berbeda usia,yang masih betah tertidur.

Salah satunya menggeliat merasa tak nyaman,Rizky terbangun,mengusap sebentar matanya dan mengerjap beberapa kali menyesuaikan penglihatannya.

Ia menatap sekitar dan pandangannya beralih kesampingnya.Bibirnya membentuk senyuman melihat dino yang masih tertidur dengan tangannya yang menjadi bantal sang adik.

Dirinya mengecup singkat bibir dino yang sedikit terbuka dan terlihat lucu dimatanya.

Tangannya mengelus pelan rambut halus dino.Beralih kearah pipinya yang terlihat berisi seperti bakpao.

Rizky menatap lama wajah imut dan cantik adiknya,sudah berapa kali dirinya memuji keimutan dan kecantikan sang adik,dan itu tak membuatnya merasa bosan.Malah dirinya sangat beruntung memiliki dino yang selalu membuatnya candu.

Akan tingkahnya

Wajahnya

Dan juga tubuhnya.

Wajahnya yang sebelumnya terlihat bahagia,kini berubah alisnya menukik tajam matanya menyorot akan intimidasi.

Dino terlalu sempurna untuk dirinya dan keluarganya.Ia tak ingin siapapun mengambil berliannya,dan tak ingin siapapun menyentuhnya terkecuali keluarganya.

Sampai kapan pun Rizky akan selalu melindunginya dan menjauhkannya dari orang orang yang juga menginginkan adiknya.

"Eungh"

Mendengar suara lenguhan Rizky pun tersadar dari lamunannya,ia menatap yang adik yang sudah terbangun dan akan mengusap matanya.

Rizky bergegas mencegah tangan sang adik agar tak mengusap matanya.

"Jangan diusap"ucapnya serak.

Dino yang masih setengah sadar hanya menurut,ia pun melihat kearah samping.Terlihat Rizky yang sudah bangun dan tengah menatapnya.

"Abang.."panggil dino pelan.Efek bangun tidur jadi masih merasa lemas.

"Hmm"

"Jam berapa?"tanya dino.

Rizky melirik sebentar kearah jam dinding.

"06:21"

"Waktunya untuk mandi"lanjutnya.

"Tapi dino masih ngantuk"ucap dino dengan nada merengek.Dirinya masih sangat mengantuk,dan juga malas untuk mandi.

"Adek pengen Abang yang mandiin?"tanya rizky

Dino yang mendengarnya pun segera menggeleng ribut.

"Enggak mau,dino mau mandi sendiri aja"setelahnya dino bangun dari tempat tidurnya dan bergegas kearah kamar mandi.

Rizky yang melihatnya terkekeh,padahal ia hanya bercanda tetapi dino menanggapinya serius.

Kalaupun Rizky diperbolehkan memandikan sang adik ia akan dengan senang hati melakukannya.

Rizky pernah sekali dua kali memandikan sang adik disaat adiknya itu merasa malas untuk mandi.

Dino tidak pernah menolaknya dan hanya membiarkannya saja.Tapi lama kelamaan adiknya itu sekarang sudah susah untuk dimandikan olehnya.Dan itu membuatnya sedikit kesal dengan sedikit perubahan adiknya yang mulai menurutnya membantah.

Tapi ia tak bisa apa apa,jika memaksa juga itu akan membuat dino marah dan berujung ngambek.Karna adiknya itu tipe orang yang tak suka dipaksa.

Ceklek

Pintu kamar mandi terbuka,Rizky menatap adiknya yang membelakanginya dengan hanya berbalut handuk diarea pinggangnya dan hanya menampakan bagian atasannya saja.

Dino menutup kembali pintu kamar mandinya dan segera menuju kelemari.

"WAAAAAAAA!!"

Dino menatap kaget Abang ketiganya yang masih berada diatas kasurnya dan tengah menatapnya intens.

Rizky pun demikian terkejut mendengar teriakan sang adik yang menggelegar dikamar.Untung kamarnya kedap suara dan tak akan terdengar dari luar.

"ABANG!!kenapa masih disini?"tanya dino.

Tadi ia kira abangnya itu sudah kembali ke kamarnya dan bersiap untuk kesekolah.Tapi ternyata Abang ketiganya itu masih berada di kamarnya dan membuatnya jantungan.

"Jangan berteriak Dino"peringat Rizky.

Dino yang mendengarnya mendengus kesal."Habisnya Abang ngagetin,kirain dino kan Abang dah ada dikamar"ujar dino.Ia berjalan kearah lemari untuk memakai seragamnya.

"Abang sana kekamar dino mau ganti baju"usir dino.

Rizky menatap dino yang sedang mengambil seragam sekolahnya.
"Memangnya kenapa?"tanya Rizky heran.

Dino yang mendengarnya pun menjadi makin kesal.

"Nanti diliatin Abang kan dino jadi malu,masa dino ganti bajunya didepan Abang sih"jawabnya.

Mendengar jawaban tersebut,membuat Rizky menerbitkan seringainya.

Rizky mendekat kearah dino yang membelakanginya tanpa sepengetahuan dino.

Sedangkan dino ia masih sibuk mengambil dasi dan sabuknya dilemari.Tiba tiba ia dikejutkan dengan seseorang yang memeluknya dari belakang.

"Kenapa harus malu?"ucap Rizky tepat ditelinga dino,yang mana membuat sang empu merasa geli.

Tangan Rizky melingkar erat dipinggang ramping adiknya,kepalanya ia sandarkan dibahu kecil dino.

Nafas hangat terasa dipundak dino,ia sedikit merinding dengan perlakuan sang Abang yang menurutnya agak berlebihan.

"I-itu karna.."

"Karna apa?"badan dino kembali meremang merasakan nafas hangat abangnya.

Dadanya berdegup kencang,entah kenapa ia merasa gugup jika diperlakukan seperti ini.

Dan kenapa juga Abang ketiganya ini tak melepaskannya,ia merasa sangat gugup sekarang.

"A-abang lepas.."tangan dino memegang tangan abangnya yang sedikit berurat.Ia mencoba melepaskannya dari pinggangnya.

"Tidak,jawab terlebih dahulu kenapa adek harus malu?"Rizky menanyakan kembali pertanyaan yang tadi ia lontarkan.

Dino sedang gugup hanya bisa menggeleng kecil,ia tidak bisa berpikir sekarang.

Melihat gelengan kepala adiknya,rizky langsung saja tertawa.Ia pun melepaskan pelukannya dan duduk disisi ranjang adiknya.

Mendengar tawa abangnya yang sangat jarang diperlihatkan entah kenapa membuat dino merasa terpesona.

Seketika raut wajah dino berubah menjadi kesal.Apa dia tadi sedang dikerjai.

"Ish Abang ngerjain dino ya?"

Melihat raut kesal dino membuat Rizky kembali tertawa.

"Abang hanya bercanda,jangan marah"ungkapnya.

"Udahlah,dino kesel sama Abang"dino mendorong abangnya keluar dari kamarnya.

Sedangkan Rizky ia hanya membiarkannya saja,tak ingin membuat sang adik bertambah marah.

"Sana keluar trus mandi"suruh dino.

Sebelum Rizky mengatakan sesuatu dino sudah lebih dulu menutup pintu kamarnya.Rizky menggeleng melihat adiknya yang sedang marah.

Karena tak ingin berlama lama disini ia pun segera ke kamarnya dan bersiap untuk sekolah.








































Otakku masih banyak banget imajinasi buat bikin cerita ini😗

Tapi nulisnya itu loh jadi bingung♪⁠~⁠(⁠´⁠ε⁠`⁠ ⁠)

Lanjutin nih.

DINO(Drop)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang