Part 19

383 45 2
                                    

Setelah cukup lama berada dirumah aldo, Dino merasa ngantuk karena sedari tadi dirinya pun hanya memakan cemilan yang diberikan oleh Aldo dan tidak melakukan apa apa.

Rizky melirik kearah adiknya, terlihat jika sang adik tengah menguap lucu.
"Kamu ngantuk Dino?"

Dino menoleh pelan mendengar pertanyaan dari abangnya.

"Hmm, bosen juga" jawab Dino.

Rizky yang mengerti langsung mengangkat adiknya untuk duduk diatas pangkuannya dengan menghadap kearahnya.

Dino yang terkejut langsung memberontak ingin turun, tapi Rizky malah mengeratkan pergelangan tangannya agar Dino tidak lepas membuat kepala Dino tertekan ke dada bidang sang Abang.

"B-bang disini banyak orang..." Ucap Dino setengah tertahan karena Rizky yang terus mengeratkan pelukannya.

"Biarin, kamu tinggal tidur aja" ucap Rizky.

Dino mendongak keatas untuk menatap wajah abangnya. Rizky pun menunduk melihat sang adik yang tengah menatapnya.
"Dino malu, turun ya"

Seketika itu juga, Rizky mengalihkan pandangannya kearah lain. Sial, melihat raut wajah adiknya yang melas itu, terlihat sangat imut. Ini membuat Rizky frustasi.

'sialan, kalo saja tidak ada orang disini, mungkin aku sudah tidak bisa menahannya" batin Rizky.

Rizky langsung menurunkan kepala adiknya agar bersandar di dadanya.
Sebenarnya juga ia tak ingin wajah tadi dilihat oleh teman temannya yang lain, ia bisa melihat jika beberapa di antara mereka sedang melirik kearah Rizky yang memangku Dino.

"Tidur aja, kalo gak nurut abang cium mau?" Dino langsung menggeleng tertahan mendengar perkataan abangnya.

Rizky yang merasakan gelengan sang adik hanya tersenyum tipis, ia lalu mengusap rambut adiknya agar nyaman dan cepat tertidur.

Dan ternyata ber efek cepat, Dino sekarang sudah tidur dengan lelap. Rizky memperbaiki cara tidur adiknya yang terlihat kesusahan. Ia lalu sedikit mengangkat adiknya agar bisa bersandar di bahunya. Setelah itu menepuk punggung adiknya dengan pelan.

"Si Dino udah tidur ky?" Dari arah lain Aldo bertanya kepada Rizky yang tengah mengusap punggung Dino.

Rizky hanya mengiyakan pertanyaan dari Aldo. Melihat jawaban dari Rizky sedikit membuat Aldo menghela nafas. Memang benar ya jika sifat lembut dan penyayang itu hanya bisa ditunjukan saat bersama Dino saja.

"Eh gw ada berita baru nih gaes" suara lain kembali didengar oleh Rizky. Ia lalu menoleh melihat jika yang berucap adalah Deon.

"Waktu kemarin, gw sama Raden jalan jalan pas malem trus gak sengaja gw ngeliat markas si Vero yang dipinggir bengkel Toni itu hancur bro"

Orang orang yang berada disitu langsung merapat saat mendengar nama Vero yaitu rival Rizky disebut.

"Nah karena penasaran, gw sama Raden pun kesana buat ngeliat"

"Kok Lo malah kesana sih, kalo semisal ada orang orangnya si Vero gimana? Lo bisa dipukuli karena tanpa izin masuk kesitu" tiba tiba suara lain menyahuti.

"Ck dengerin dulu" ucap Deon merasa kesal karena sudah ucapannya dicela.

"Sebelumnya juga gw udah diperingatin sama si Raden, gw juga ya nggak kesana buat masuk cuma mau liat markasnya aja. Dan kalian tahu gak pas gw ngedeket tiba tiba Vero keluar dari sana" sejenak Deon menjedanya.

"Vero juga ngeliat gw, kalo si Raden mah dia gak ngikut sama gw buat ngedeket. Tapi bro si vero tiba tiba ngajak gw buat ngomongin sesuatu yang penting"

DINO(Drop)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang