Penugasan skuadron Ignis, walau berjalan cukup intensif dengan keterlambatan yang dimaklumi, membuahkan beberapa hasil.
Poin Pertama: Pihak Kaldera menyetujui untuk menjalin kerja sama untuk menanggulangi dampak turbulensi sihir dan Perang Megah Para Peri yang dikabarkan akan meletus di Y.1344.
Pihak Kaldera mengikutsertakan perusahaan Schwarz Schach sebagai pihak perwakilan Kaldera dan detail tata laksana untuk penanggulanan nantinya akan dirumuskan atas persetujuan Angia dan Kaldera.
Poin Kedua: Pihak Angia yang terkait memberikan bantuan mitigasi setelah pasca insiden Pulau Melayang, berikut bertindak sebagai penyalur tenaga maupun pikiran. Anggota skuadron Ignis turut serta dalam revitalisasi Sektor 3 yang terdampak pada kejadian luar biasa yang melibatkan tanah Kaldera lama.
Nantinya, skuadron Ignis bersama dengan pihak perwakilan Kaldera (Schwarz Schach), beserta Perusahaan Lysander sebagai pihak netral akan melakukan penelitian mengenai tanah Kaldera lama. Pelaporan selanjutnya akan mengikutsertakan penemuan-penemuan skuadron Ignis di tanah Kaldera lama hingga saat deportasi tiba.
Poin Ketiga: Pemegang Kitab Takhta Tak Berguna, Lianna Hagen, nantinya akan direlokasi ke Angia menyusul kesepakatan antara pihak Angia dan Kaldera untuk bertukar pikiran mengenai dua Kitab Endia dan hal-hal yang berkaitan. Surat terpisah mengenai keterlibatan Blair Chevalier dan alkemis Chevalier akan dibicarakan pada pertemuan lanjutan.
Laporan ini dibuat dan ditandatangani seluruh pihak dan saksi pada tanggal 20 Juni Y.1344
Kepala Skuadron Ignis,
Gloria Wiseman.
Mengetahui dan menjadi saksi utama,
Komandan Skuadron Ignis,
Muriel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Risk Traveler
Fantasy[Buku 2 dari Tetralogi Endia] Y. 1342. Dua tahun setelah Perang Sipil Angia berakhir, Endia tengah menghadapi masa turbulensi sihir yang sangat kuat melebihi apa yang pernah terjadi ratusan tahun silam yang ditandai oleh Era Kekuatan. Gloria Wisem...