~27~

115 18 0
                                    

"Mama!"

[Name] yang sedang fokus menyiapkan makan siang untuk keluarganya langsung memutar tubuhnya menghadap ke arah suara yang memanggil dirinya barusan.

Ia tersenyum manis saat melihat sesosok anak kecil sedang berlari ke arahnya bersama eskrim di tangan kecilnya

"Hey, anak mama yang paling cantik. Ayo sini." Wanita itu mendepakan tangannya, menunggu sang anak melompat ke pelukan hangatnya.

"Mama!" Teriak anak kecil itu sembari melompat memeluk ibunya.

[Name] memeluk erat putri kecilnya itu sembari terkekeh perlahan. "Aisyah... Bagaimana sekolah mu hari ini?" Tanyanya.

Anak perempuan itu, sebut saja Aisyah, tersenyum senang sambil mengangguk. "Iya mamaaa. Aisyah punya teman baru. Dia ganteng banget, maaa." Cerita Aisyah dengan heboh.

"Wah. Siapa namanya?"

Aisyah terdiam sebentar dengan jari nungilnya menyentuh dagunya. "Um... Namanya Liam, ma."

"Seberapa gantengnya dia?" Tanya [name] seraya menurunkan anaknya dari gendongan.

"Seperti papa." Jawab Aisyah mantap.

[Name] hanya tersenyum mendengar jawaban anaknya. Seperti papa, ya....?

"Yaudah. Kamu mau makan?" [Name] kembali melanjutkan masaknya.

"Mau."

"Okey. Duduk dulu sana. Btw di mana papa mu?"

Aisyah melirik sekitarnya, mencari kelibat ayahnya.

"Papa lagi di."

"Aku di sini." Ucap seorang lelaki yang baru masuk ke ruang dapur sambil membawa beberapa kantong belanjaan di kedua tangannya.

"Sayang..."

______________

"sayang~ ayo bangun~."

BoBoiBoy mencucuk-cucuk pelan pipi [name] yang terlihat masih lena dibuai mimpi itu.

Jam sudah menunjukkan pukul 6 sore, berarti acara malam ini bakal dimulai dua jam dari sekarang. Dan mereka berdua harus bersiap-siap untuk berangkat ke rumah orang tua mereka.

BoBoiBoy sudah mencoba membangunkan isterinya ini dari 10 menit yang lalu, tapi [name] tak kunjung bangun juga. Entah apa yang wanita itu mimpikan sampai ia enggan bangun dari tidurnya itu.

"Sayang. Yuk bangun. Bangun iiih." Panggiil BoBoiBoy lagi.

"...engghh."

[Name] mencelikkan matanya sembari menggeliat kecil. Tubuhnya di pusingkan menghadap ke arah si suami.

"Akhirnya kamu bangun juga." BoBoiBoy menepuk pelan puncak kepala [name] yang masih terbaring di lengan kokohnya.

"Kenapaaa? Aku masih mau tidur." Rengek [name]

"Nanti malam aja kalau mau tidur lagi. Ini sudah jam 6. Bentar lagi kita bakal berangkat ke rumah ibu." Ucap BoBoiBoy lembut.

"Tapi aku ngantuk." Sahut [name] lalu memejamkan matanya kembali.

"Jangan begitu, sayang. Ku cium kamu nanti." Ancam BoBoiBoy.

[Name] sengaja mendiamkan dirinya. Ingin melihat apakah BoBoiBoy akan benar-benar melakukan hal manis itu padanya.

Menantang juga wanita cantik satu ini.

Melihat BoBoiBoy yang masih diam dan terus-terusan memandangi wajahnya, [name] sedikit tersenyum. Pipi sang suami di elus perlahan. Wanita itu sempat merubah tatapan mata yang tadinya biasa menjadi sayu.

Love Me ©Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang