"Oboy."
BoBoiBoy menoleh ke sumber suara. Kelihatan isterinya sedang berjalan ke arahnya sambil memeluk boneka kelinci yang baru di beli BoBoiBoy kemaren.
"Iya say, astaghfirullah..." BoBoiBoy kaget saat melihat wajah [name]
Bagaimana dia tidak kaget. Wajah [name] kini sudah di coret-coret dengan lipstik.
"...sayang?"
"Ya. [Name] cantik, nggak?" Tanya [name] polos.
BoBoiBoy menghela nafasnya. Ia kemudian bangun dari sofa lalu melangkah menghampiri sang istri.
"Cantik, sayang. Tapi, biar Oboy benerin dulu make up nya, ya?Biar nambah cantik." Ujar BoBoiBoy.
"Oooh. Okey." [Name] melempar bonekanya ke sembarang arah lalu mengikuti BoBoiBoy ke kamar.
_____
"Nah. Kan nambah cantik." BoBoiBoy membenarkan ikat rambut [name] lalu mendaratkan ciuman lembut pada ubun-ubun gadis itu.
"Oboy."
"....ya?"
"[Name] mau jalan-jalan." Ucap [name] sambil mencoret lipstik pada tangan BoBoiBoy.
"Boleh sayang. Tapi Oboi harus mandi. Oboy belum mandi dari pagi." BoBoiBoy membuka kaos hitamnya.
[Name] melihat tubuh sang suami dengan lekat. Matanya tak sengaja melirik ke arah perut pemuda itu."Ini apa?" Tanya [name] sambil memainkan sesuatu di perut suaminya.
"Roti sobek." Jawab BoBoiBoy sambil tersenyum.
"Wah roti. Emangnya bisa di mamam, ya?" "
BoBoiBoy tersenyum kecil setelah mendengar pertanyaan polos dari istrinya. Pipi sang gadis dicubitnya pelan.
"Ini ngga bisa di mamam, sayang,. Kalau di mamam, Oboy bisa mati. Nanti udah ngga ada lagi yang mau jagain kamu," ucapnya panjang lebar.
"Ooo ok ok. [Name] ga jadi mamam, deh." [Name] menjatuhkan tangannya dari perut BoBoiBoy sambil mengangguk mengerti.
Pemuda bermanik hazel itu hanya bisa terkekeh melihat kepolosan istrinya itu."Nah. Pinter. Kamu tunggu di bawah, ok."
"Iya." [Ucap Name] lalu beranjak keluar dari kamar
BoBoiBoy tersenyum memandang punggung [name] yang semakin menjauh itu. Ia kemudian berjalan masuk ke kamar mandi .
______
[Name] memeluk erat boneka kelincinya. Dia sudah siap memakai sepatu.
"Ayo, Oboy. Ayooo!" [name] menarik pelan tangan BoBoiBoy.
BoBoiBoy mengangguk sembari tersenyum. Ia memegang tangan [name].
"Ayooo."
Mereka mula berjalan mengelilingi kawasan perumahan mereka.
[Name] terlihat sangat gembira. Dia melompat-lompat kecil sambil tersenyum senang.
BoBoiBoy hanya tersenyum. Sesekali dia memfoto wajah ceria [name] untuk disimpan di galeri ponselnya sebagai kenang-kenangan.
"Oboy! Oboy! Ada meow!" Teriak [name] sambil melihat seekor kucing berwarna putih yang berada di aspal jalan.
BoBoiBoy memalingkan wajahnya ke arah yang dilihat [name]. "Iya. [Name] mau liat?" Tanya BoBoiBoy sambil mengelus kepala gadis itu.
"Mau mau!"
"Ayo."
BoBoiBoy membawa isterinya ke arah kucing tersebut.
"Meow~!"
"Waaah! Lucuunyaa!" [Name] berjongkok, lalu mengelus makhluk berbulu lembut itu.
"Ya. Lucu kayak kamu..." "
"Meow mau ikut [Name] ngga?" tanya gadis itu sembari mengangkat tubuh si kecil itu dengan hati-hati.
Kucing itu mendusel manja pada kaki [name]. "Meong~~,"
"Oboyy...[Name] mau bawa meow pulang. Bisa, kan?" Tanya [name] sembari mencium kucing putih itu.
"Bisa, sayang."
Baru sahaja [name] ingin membawa kucing itu, tiba-tiba ada sesuatu yang mengena punggungnya.
Duk
"Aw!"
BoBoiBoy kaget. Matanya langsung menatap ke arah belakang [name], mencoba mencari siapa yang sudah menyakiti istrinya.
"Hey! Jangan!" teriaknya
"Bwahaha! Lempar lagi."
BoBoiBoy menghela nafas kesal. Ia memandang tidak suka pada segerombolan anak remaja laki-laki dan perempuan yang asik melempar batu ke arah isterinya.
"Au! Sakit hiks!" [Name] menutup kepalanya pake tangan untuk menghindari batu-batu kecil itu dari melukai kepalanya.
"Oboy bawa kamu pulang, ya?" BoBoiBoy menggendong isterinya.
"...um."
Saat melewati remaja-remaja itu, dia sempat mendengar omongan mereka.
"Liat. Manja banget." "
"Iya. Kasihan banget cowoknya, Harus dapet cewek gila kayak dia."
"Buahahaha. Sayang banget. Ganteng-ganteng gitu malah dapet cewek kayak gitu."
"Bener. Ga level banget. Mending sama gue aja, deh."
"Iya bener."
"Mas~ ayo sini~" Ujar seorang gadis berpakaian dres selutut. Dia mengedipkan matanya ke arah BoBoiBoy yang sedari tadi hanya mendengar omongan mereka.
"Bener tuh. Ayo mas. Lemparin aja gadis gila itu dijalan. Biar di tabrak sama mobil." sahut gadis lainnya.
"Hahahahaha!" Tawa mereka.
BoBoiBoy menatap tajam ke arah mereka. Ia menarik nafasnya pelan, mencoba mengontrol emosinya.
"Mending gue pulang dan rawat isteri gue daripada ladeni kalian yang kayak anak gelandangan nongkrong di tepi jalan. Kalian ga punya rumah, ya? Atau, ibu bapa kalian sudah membuang kalian di sini karna mulut sampah kalian, ha?"
BoBoiBoy berujar sarkastik. Lalu dia langsung pergi meninggalkan remaja-remaja tadi sembari menendang batu-batu kecil ke arah mereka. Sakit hatinya mendengar kata2 mereka.
'Awas kalian. Berani banget ngerendahin isteri gue.'
_______
Halooo! Aku baliiik!
Gimana gimana? Seru nggaa!?
Kasian banget mbak [name]
Oh ya.
Jangan lupa komen yang banyak, yh
Biar semangat updatenya~Ya sudah, lily mau bobo dulu *rebahan di lengan BoBoiBoy*
Dadah~
KAMU SEDANG MEMBACA
owner of my heart
FanfictionRomance Series ©®FanficLilyanas12 Book 1 OF Lilyanas Series Status : Slow Update __________ [Owner Of My Heart] : [BoBoiBoy / Gempa W/ Female!Readers °°° Semua insan di dunia ini, menginginkan jalan kehidupan yang bahagia dan sempurna. Begitu juga...