Kini keduanya sudah berada didalam mobil Xavier setelah mereka berhasil menghindar dari gangguan Johnny dan anak buahnya."Kamu benar Jo"
Xavier tersadar bahwa semua yang Jonas katakan adalah benar.
Kini dia merasa tidak berguna sebagai seorang pria, karena membela dirinya sendiri saja dia tidak mampu. Apalagi melindungi orang yang dia sayang dari gangguan orang lain.
"Hyung maafkan aku,, aku lancang memaksamu mengaku sebagai kekasihku.
Tolong maafkan aku" ucap Ken karena melihat Xavier terdiam dengan rahang yang mengeras."Hyung jangan marah,, tolong maafkan aku" Ken benar-benat takut karena ide g*la yang dia lakukan untuk menghindari Johnny.
Xavier mengarahkan pandangannya pada pemuda bertato itu dengan tatapan yang tajam. Dia bingung mengungkapkannya dia kesulitan menyampaikan apa yang dia rasakan saat ini.
"Maaf,,," Ken menunduk dengan penuh penyesalan setelah melihat ekspresi Xavier yang menurutnya menakutkan itu.
"Aku hanya ingin berlari darinya agar selanjutnya dia tidak menggangguku lagi. Maafkan aku,,," ucap Ken dengan mimik wajah menyesal"Bagaimana jika aku menganggapnya serius Ken" gumam Xavier dengan terus menatap Ken
.
.
.
"Si jangkung itu kembali mengganggu bayi bertato dan Vi hanya bisa berteriak tanpa suara" ucap sekretaris Min setelah mendapat laporan dari orang suruhannya yang dia bayar untuk mengikuti Xavier kemanapun pergi.
Jonas terlihat memendam amarah mendengar cerita sekretaris Min. Dia bisa membayangkan betapa kecewanya Xavier ketika melihat Ken digoda pria lain tanpa dirinya bisa membelanya.
"Biarkan saja Jo, dengan begitu semangatnya untuk sembuh akan semakin besar"
"Tapi bagaimana jika dia semakin merasa terpuruk hyung???"
"Jika dia tidak bisa menggunakan kecerdasannya dengan baik, maka dia akan terpuruk semakin dalam.
Tapi jika dia memang menyukai bayi bertato nya itu maka dia akan bangkit dan memaksa sembuh" ucap sekretaris Min.
.
.
"Hyung biarkan mobilku di basement nanti Given yang akan mengambilnya, apakah hyung keberatan jika mengantarku pulang??" tanya Ken dengan lembut
Xavier menggelengkan kepalanya yang berarti dia tidak keberatan mengantar Ken pulang ke Mansion.
"Ken,,, " panggil Xavier dengan gerak bibirnya sambil menyentuh tangan pemuda bertato itu
"Iya hyung,,, " jawab Ken dengan senyum kelincinya.
"Terimakasih,,,"
"Untuk apa hyung??"
"Karena kamu menjadikanku temanmu sekarang" tulis Xavier
"Aku yang harusnya mengucapkan terima kasih hyung, karena hyung tidak marah padahal aku sudah nakal padamu. Hihi,,,"
Xavier tersenyum setiap kali melihat cara Ken berbicara.
"Kau sangat tampan hyung jika sedang tersenyum seperti itu" ucap Ken dalam hatinya
Beberapa menit kemudian mobil SUV hitam milik Xavier tiba di sebuah Mansion mewah dimana keluarga Jeon tinggal.
"Masuk hyung,,, " ajak Ken namun Xavier seperti keberatan menerima ajakan pemuda bertato tersebut.
"Jangan berfikir macam-macam hyung, eomma appa sangat baik. Ada aku hyung, tidak akan ada yang mengejekmu hyung"
Setelah meyakinkan Xavier, akhirnya Presdir diam itu menerima tawaran dari pemuda yang kini menjadi temannya itu.
"Eomma,,, putra tampanmu sudah pulang eomma" teriak Ken memasuki Mansion untuk mencari sang eomma.
Seorang wanita cantik keluar dari dalam dan menyambut sang putra yang pergi sejak pagi.
"Putra cantik eomma darimana saja sayang?? Kenapa baru pulang??
Apakah kamu sudah makan sayang??""Eomma,,, Ken tampan eomma. Bukan cantik!!!"
"Hahaha,,, maaf sayang. Iya putra eomma yang tampan"
Melihat sang putra datang bersama seseorang, eomma Jeon langsung menyapa sang tamu dan Xavier hanya menjawabnya dengan membungkukkan badannya.
"Ayo hyung duduk sini,,, " ajak Ken
"Kelinci semok darimana saja kamu hmmm,,, kenapa pesan nuna kamu abaikan semuanya??" Cheryl turun dari lantai atas dan memprotes Ken yang mengabaikannya seharian ini.
"Kelinci semok?? Panggilan yang lucu" gumam Xavier dengan senyum tipis mendengar panggilan Cheryl untuk Ken.
Ketika mengetahui bahwa Ken datang bersama Presdir Victory, Cheryl seketika panik dan segera memberikan salam untuk pria tersebut.
Xavier mengangguk dan tersenyum kearah wanita yang datang ke Victory sebagai perwakilan JJ siang itu.
Malam ini Xavier diajak makan malam bersama keluarga Jeon oleh Ken.
Ken mengetahui bahwa Xavier merasa tidak nyaman karena kondisinya yang tidak diketahui oleh keluarganya, karena sejak tadi Xavier tidak bisa menjawab berbagai pertanyaan yang dilontarkan oleh eomma dan appa Jeon.Setelah selesai makan malam Xavier hendak pamit dan Ken menyadari maksud dari teman barunya itu.
"Eomma appa Vi hyung akan pulang, Ken mengantar Vi hyung kedepan dulu" pamit Ken pada orangtuanya dan Xavier hanya membungkukkan badannya kearah orangtua Ken tersebut.
"Hyung jangan berfikir macam-macam.
Ingat hyung harus berlatih memanggil namaku yang kencang agar suara hyung keluar lagi hmmm"Xavier tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
Xavier ingin memeluk Ken namun dia kesulitan menyampaikannya
"Hyung hati-hati nee,,, kirim pesan jika sudah sampai apartement" Ken memajukan badannya dan memeluk pria diam tersebut.
"Aku akan memanggilmu Ken, aku akan belajar mengucapkannya." ucap Xavier tanpa suara
"Terimakasih Ken,,," gerak bibir Xavier dan bisa dibaca oleh Ken
"Kamu kenapa tampan sekali hyung,,, ingin rasanya aku menarik suaramu yang tenggelam itu" gumam Ken dalam hati.
Mobil SUV hitam itu telah pergi keluar dari Mansion Jeon dan Ken terus menatapnya hingga benar-benar hilang dari pandangannya.
"Hyung aku menyukaimu bagaimana ini hyung,,, " Ken berbicara dalam hatinya sambil kembali memasuki Mansion.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mister MUTE (TAEKOOK) (BL) (End)
Fanfiction⚠️⚠️ BL ⚠️⚠️ ⚠️⚠️ Dewasa ⚠️⚠️ #Taekook #Mpreg #BxB area 🔞🔞🔞