Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kenapa hyungie sangat tampan sekali,,," ucap Ken diatas tubuh sang kekasih.
"I love you baby,,, jangan biarkan orang lain menyentuhmu sayang. Jika dia berani menyentuhmu lagi aku akan mematahkan tangannya dan,,,,"
"Dan apa hyungie???"
Xavier menarik sang kekasih dan meminta bibir merah itu mendekat karena akan dilumat habis oleh sang pemiliknya.
"Dan hyungie akan memperk*samu baby,,,, hyungie akan membuatmu menjadi milikku secara mutlak dan kamu tidak akan bisa lepas dariku baby,,, Hmmmm,,,,"
"Jangan hyung,,, menikah dulu baru perk*sa baby" ucap Ken menggoda sang dominant.
"Kenapa kau selalu menantang ku sayang,,, bagaimana jika kekasihmu ini tidak bisa lagi menahan diri" ucap Xavier menarik tubuh sang kekasih dan membuatnya kembali terlentang.
"Jangan lakukan hyung,, maafkan Ken sayang" pinta Ken karena melihat Xavier menatapnya dengan sangat tajam dan nafas yang memburu.
"Pasti nikmat baby,,, ayo kita lakukan sayang" Xavier kembali melancarkan rayuannya
"NO!!" jawab Ken tegas.
"Hahaha,,,, iya baby sayang. Hyungie akan menunggunya baby. Kita akan menikah terlebih dahulu sebelum daddy mendapatkanmu seutuhnya sayang"
.
.
.
Butter cafe,
"Untuk apa kau kembali ke Korea nu??" Given terlihat kesal setelah mendengar cerita Eunwoo yang berhasil memeluk Ken.
"Aku merindukan Ken cantikku ven, apa itu salah??" jawab Eunwoo yakin
"Ken tidak mengetahui semua masalahmu selama ini makanya dia tetap menerimamu dengan baik nu, aku harap kau sadar akan posisimu"
"Aku sadar ven, aku mencintainya. Aku menginginkannya" ucap Eunwoo tetap pada pendiriannya.
"Ken sudah memiliki kekasih nu, dan mereka akan menikah dalam waktu dekat. Aku mohon jangan mencari masalah"
"Aku tidak tau apa alasanmu yang sebenarnya kembali ke Korea, tapi ingat kekasih Ken tidak akan tinggal diam jika mengetahui semua ini. Jadi pergilah sebelum semuanya terbongkar" lanjut Given pada Eunwoo sang teman lama.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
