Eomma dan appa Jeon serta Cheryl sangat bahagia saat mengetahui sang tuan muda yang maunya dipanggil mommy itu tengah hamil aegy kembar. Dan mereka meminta Xavier lebih sabar dalam menghadapi mommy tampan itu. Karena semua sudah bisa memperkirakan bagaimana sibuknya Xavier nanti hingga si kembar lahir.
Berbeda respon dengan yang diberikan oleh tiga pria yang selama ini dekat dengan dua tampan tersebut. Ketiganya mulai berfikir keras karena Xavier sudah memberikan kode bahwa sang tuan muda sering kali kehilangan mood secara tiba-tiba.
Dan itu berarti akan banyak kejutan-kejutan menarik dari pasangan rusuh itu.
"Satu bayi saja sudah membuat pusing, ini akan datang lagi dua bayi jadi kita harus menghadapi tiga bayi Jo" ucap sekretaris Min saat mengetahui bahwa sang tuan muda tengah membawa dua bayi di dalam perutnya.
Jonas pun tertawa terbahak-bahak mendengar keluh kesah sang kekasih menanggapi berita bahagia mengenai calon bayi yang tengah berada diperut sang tuan muda Ken tersebut.
.
.
.
Beberapa bulan kemudian,
Sejak dinyatakan mengandung bayi kembar, Ken sedikit cerewet setiap kali sang suami tidak berada di sampingnya. Bahkan ketika bekerja Xavier harus atas persetujuan sang istri jika tidak ingin terjadi drama berjilid-jilid diantara keduanya dan menyebabkan semua orang akan dibuat bingung karena mood sang istri yang kacau tersebut.
Ken tidak ngidam apapun namun dia sama sekali tidak ingin ditinggal Xavier meskipun ke kantor sekalipun.
Seperti pagi ini saat Xavier harus menghadiri meeting di restaurant bersama klien dari luar negeri namun Ken tidak mau di tinggal sama sekali oleh Xavier. Mendapati Ken yang terus marah dan melarangnya pergi membuat Xavier lepas kontrol dan membentak sang istri.
Ken terdiam saat mendengar Xavier marah dan berbicara padanya dengan intonasi yang tinggi, setelah itu Xavier pun keluar dari kamar dan menuju ruang kerjanya karena emosinya terpancing saat Ken terus merengek tanpa mempedulikan kepentingan dirinya sama sekali.
"Tolong mengertilah sayang,,, jangan seperti bayi seperti ini. Daddy harus pergi dan menemui klien penting. Kenapa baby sangat egois!!" Xavier tiba-tiba mengatakan hal itu pada sang istri saat Ken melarangnya pergi dengan alasan Ken ingin bersama suaminya setiap saat dan tidak mau ditinggal sendirian.
Meskipun Xavier sudah menawarkan untuk menghubungi Given dan mengijinkan Ken jalan-jalan bersama sahabatnya itu, namun tetap saja sang tuan muda menolak itu semua dan meminta sang suami untuk tidak pergi kemanapun.
Setelah melihat sang suami keluar dari kamar dengan amarah yang sepertinya sudah memuncak, Ken pun menangis.
Selama hampir sembilan bulan kehamilannya baru kali ini Ken menangis karena ucapan keras dari suaminya. Dia merasa bahwa semua yang diucapkan suaminya adalah benar bahwa dia sangatlah egois dan tidak bisa memahami sang suami.
Ken pun keluar kamar dan memakai jaketnya, dia mengambil kunci mobil lalu keluar tanpa memberitahu siapapun kemana tujuannya. Sementara Xavier masih berada di ruang kerjanya setelah meluapkan kekesalannya pada sang istri.
"Tuan muda mau kemana? Nanti tuan besar marah jika anda keluar tanpa ditemani tuan besar" sapa bibi Sin mencoba menghentikan sang tuan muda yang pergi tanpa sang suami disisinya.
"Klien dari China membatalkan meeting hari ini Vi, karena putrinya mengalami kecelakaan jadi dia meminta jadwal ulang jika semuanya sudah membaik"
Bunyi pesan yang diterima Xavier dari Jonas.
Xavier tidak membalasnya, dia mengambil nafas secara perlahan dan memegang kepalanya yang sedikit sakit itu.
Setelah hampir dua jam akhirnya Xavier keluar dari ruang kerjanya dan turun untuk mengambil minum di dapur setelah dia berhasil menetralkan emosinya.
"Tuan muda tidak memakan buah dan semua makanannya tuan" ucap bibi Sin menunjukkan makanan yang masih utuh tidak tersentuh sejak pagi tadi.
"Aku akan mengajaknya turun bi" ucap Xavier bangkit dari tempat duduknya untuk segera naik menyusul sang istri.
"Tapi tuan muda tidak ada dikamar tuan, tuan muda keluar sejak tadi dan tidak mengatakan apapun" ucap bibi Sin.
"Pergi??" tanya Xavier
"Iya tuan,,, setelah anda membanting pintu tuan muda turun dan keluar menggunakan mobil milik tuan muda"
Xavier pun membuang nafas kasar menyesali perbuatannya yang kehilangan kendali dan mengakibatkan masalah baru baginya
"Sayang maaf,,,," Xavier segera menyusul sang istri menggunakan mobil dan mulai menghubungi sekretaris Min dan Jonas untuk membantunya.
Ken merasa sakit hati mendengar ucapan Xavier padanya, sepanjang perjalanan dia menangis dan memegang perutnya yang besar itu.
"Daddy marah baby,,, daddy tidak sayang lagi sama kita" ucapnya dengan terus menyetir menyusuri jalanan kota yang mulai ramai lalu lalang para pekerja.
Ken tidak memiliki tujuan hendak kemana dirinya kini, jika dia menghubungi Given maka sama saja dia sedang memberitahu suaminya tentang posisinya saat ini. Ken juga tidak ingin pulang ke Mansion Jeon dan membuat orangtuanya khawatir dengan kondisinya.
"Kita ke hotel saja baby,,," Ken mulai mencari hotel yang kemungkinan tidak akan diketahui oleh suaminya.
Tiba di sebuah Hotel mewah Ken memberikan kuncinya pada salah satu staff untuk memarkirkan mobilnya di tempat khusus.
Didalam kamar yang sudah dia pesan Ken kembali berbaring sambil bersembunyi didalam selimut. Tangisnya kembali turun ketika mengingat amarah sang suami pagi tadi saat dia melarangnya pergi.
Sementara itu Xavier menceritakan semuanya pada dua sahabatnya itu yang menyebabkan sang istri pergi dengan meninggalkan ponselnya.
"Kenapa kamu terpancing Vi??. Ken sedang hamil besar bagaimana jika terjadi sesuatu padanya??" ucap Jonas pada sang sahabat yang terlihat panik itu.
"Aku salah Jo, harusnya aku mengatakan semuanya dengan baik. Tapi aku justru memarahinya saat dia menangis melarangku pergi" jawab Xavier penuh sesal.
"Kita cari kemana Jo??"
"Hyung bagaimana ini??" tanya Jonas pada sekretaris Min yang sedang fokus menyetir.
"Tuan muda tidak mungkin pulang ke Mansion, dia pasti pergi ke hotel dan bersembunyi disana" jawab sekretaris Min.
"Sekarang pikirkan hotel mana yang kemungkinan dipilih oleh istrimu Vi,,,"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
