Senin pagi di awali dengan Leon yang masih tidur, Sebenarnya di kehidupan sebelumnya Vano terbilang orang yang on time, tapi entah kenapa Saat berada di tubuh Leon Seakan ia tidak mau bangun dari Kasurnya.
Namun dengan paksaan yang ada pada dirinya Dengan penuh tekanan Leon terbangun dari tempat tidurnya "kalo gue nurutin ego tubuh si Leon bisa bisa Gue mager Ampe Lulus."ucap Leon.
Setelah bangun dari tidurnya Leon kemudian Mandi dalam kamar mandi Seperti kebiasaan Vano di kehidupan sebelumnya Ia bernyanyi namun kali ini berbeda, Kalo dulu suara Vano seperti bebek Kecebur Got, kali ini Suara Leon benar benar Sesuatu.
"Gila Bagus nih suara."ucap Leon yang menyadari suara Leon begitu bagus.
Leon kemudian keluar dari Kamar mandi hanya dengan Handuk yang menutupi bagian bawah tubunya ingat ya Leon tidak Sixpack Leon hanya sedikit punya lemak.
Setelah mengenakan seragamnya Leon berjalan "kenapa seragam di Sekolah sekolah elit seribet ini, Pake Almet segala Orang cuma SMA juga."gumam Leon sambil berjalan menuju ke arah tangga, Walaupun sebenarnya Ada lift di rumah ini cuma Gak tahu Leon lebih suka Pake tangga.
Uhuk
UhukSaat Leon sudah sampai di ruang makan tiba tiba kedua orang tuanya terbatuk bahkan Asraf sampai Berdiri "siapa kamu."ucap Asraf.
"Sumpah ya, Dari kemarin Orang pada nanya Siapa kamu ? Siapa Lo ? Lah emang siapa lagi."ucap Leon.
Asraf menatap curiga Anaknya " gak, Leon kalo bangun itu Minimal jam 8 ini Baru jam 7 sudah Mau berangkat Sekolah ? siapa kamu ?"ucap Asraf.
Sedangkan Chintya sudah Mengarahkan pisau dapur ke arah Leon "siapa kamu ? Dimana Anaku ? Cepat beri tahu kami sekarang !" Ucap Chintya.
Leon menepuk kepalanya karena sangat pusing dengan semua kejadian yang terjadi "apa terlalu kelihatan kah perbedaan antara gue dan Leon sampai Bahkan orang tuanya saja sampai seperti ini." Batin Leon melihat Reaksi Asraf dan Chintya yang melihat Leon bangun pagi, walaupun sebenarnya ini tidak bisa di sebut bangun pagi juga.
"Terus kalo aku bukan Leon, aku ini siapa Baginda ?"ucap Leon yang sudah jangah dengan pertanyaan tentang siapa dirinya.
"Skin Walker." Ucap Chintya yang termakan Drama Barat yang sering ia tonton.
"Kamu akan diam diam Menjadi putra kami, dan berpura-pura selayaknya manusia, lalu lalu tanpa kami sadari kamu masuk ke kamar kami, memakan semua organ kami dan menjadikan Otak kami sebagai cemilan."ucap Chintya dengan nada sangat panik seakan Ini adalah akhir hayatnya.
Leon dan Asraf menatap datar Chintya "come on mom." Ucap Asraf dan Leon secara bersamaan.
"Nah sekarang baru aku percaya kamu anak kami, Ayah dan anak selalu kompak."ucap Chintya.
Namun Asraf masih menatap Curiga ke arah Leon anak semata wayangnya itu begitu berubah cepat "apa karena Ancamanku kemarin dia jadi berubah." Batin Asraf.
Mereka kemudian memulai sarapan dan lagi kejadian Aneh yang terjadi di depan orang tua Leon "ini Daging semua ? Padahal lagi pengen kimchi."ucap Leon.
Tang
Ting
Tang"Sebaiknya Kamu tidak masuk sekolah, Ayah yakin kamu sedang sakit Tidak usah kamu fikirkan Soal pringkat satu atau apalah itu, Sepertinya itu membuatmu tertekan."ucap Asraf mengingat perdebatan mereka tempo hari.
Tentu saja ucapan Asraf membuat Leon sekali lagi tercengang "ayah pikir aku gila ? Yang bener saja ayah Aku hanya bilang kalo aku lagi pangen kimchi, itu doang kalo gak ada ya udah nih aku makan Daging nih semua aku makan."ucap Leon memakan semua daging yang ada di meja makan.
Setelah selesai makan Leon kemudian mengambil tasnya "dah selesai, Leon mau berangkat dulu Bay."ucap Leon kemudian ia berangkat sekolah.
Dengan motor Sport yang ia punya Leon melaju kencang menuju ke arah sekolah sesuai dengan Isi otak Leon "gila ya, orang orang pagi pagi sudah bertingkah aneh, apa gue yang aneh." Gumam Leon selama perjalanan yang menanyakan ke anehan apa yang ada dirinya sampai semua orang terkesan tidak mengenal dirinya.
Beberapa menit kemudian Leon sampai di sekolahan, Leo melihat teman temannya yang berada di parkiran, tanpa pikir panjang Leon langsung menuju ke arah mereka.
Brum
Brum
BrumMendengar suara motor semua orang tertoleh dan mereka berekspresi seperti orang tua Leon "gue rasa hari ini bakalan ada tsunami."ucap Calvin yang melihat Motor Leon terparkir tepat di samping motornya.
Leon membuka helmnya "sialan Lo." Ucap Leon ketika mendengar ucapan Calvin yang menyindir dirinya.
"Sumpah Le, dari kemarin Lo tuh aneh dari sikap Lo yang sok cuek dan Aneh, tiba tiba Jadi bisa bahasa Inggris dan sekarang Lo sekolah On time, bener bener bukan Lo."ucap Biru.
"Ada gila gilanya ya, orang temen lagi berubah jadi lebih baik, insaf dan taat malah di sindir gue rasa yang aneh bukan gue tapi kalian."ucap Leon.
"Satu lagi, penampilan Lo gue rasa agak berubah anjir, sejak kapan Lo buka jidat Lo."ucap Zyan.
"Sepet mata gue lihat poni jadi gue naikin puas Lo."ucap Leon lagi.
"Ini masih pagi ya Anjing, ngapain malah interview gue HRD Lo."ucap Leon lagi.
Saat mereka sedang bercanda tiba tiba ada suara yang menghampiri mereka "Hay guys."ucap Suara itu Dapat Leon lihat seorang gadis sangat Cantik berdiri di depan mereka Kalo menurut ingatan Leon dia adalah Fioni, dan jika itu Fioni maka tiga orang yang ada di belakangnya adalah Marsha, Muthe dan Olla teman seperjuangan Fioni.
Leon melihat tatapan semua temannya saat ini sedang menatap Aneh Fioni, Leon melihat ke arah tangan Fioni Di situ ada sebuah selembaran dan sekarang Leon ingat Ini adalah Hari dimana Fioni menyebar undangan hari ulang tahunnya.
"Ini, Datang ya."ucap Fioni kemudian memberikan Selembaran itu ke pada mereka.
"Jangan lupa datang ya, Eh..btw Angkasa mana kok gak kelihatan."ucap Fioni yang tidak melihat angkasa bersama mereka.
"Angkasa sedang jemput Cahaya."ucap Zyan To the point.
Seketika ekspresi Fioni berubah menjadi kesal "ck."decak Fioni kemudian meninggalkan mereka.
Karena tidak ada angkasa Fioni meninggalkan mereka bersama dengan temanya "kemarin gue udah liat cahaya, dan perbedaan jauh banget gue gak tahu apa mata angkasa ketutupan poni apa gimana." Batin Leon yang melihat Visual Fioni di sini begitu cantik dan Menggoda, tanpa Sadar Leon menjilat bibirnya karena Pesona Antagonis kita ini.
Leon membuka Undangan yang di berikan Oleh Fioni, Ternyata ini bukan cuma sekedar pesta ulan tahun, ya Leon tahu Ini adalah acara yang besar dan semua keluarga di undang untuk mengumumkan sesuatu.
"Scene, pengumuman pertunangan Fioni dan Angkasa."
Bersambung.....
Tutor jadi kaya dalam 30 menit ! 🗿🗿