006

11.4K 842 31
                                    

Leon termenung memikirkan adegan yang akan terjadi, Adegan ini bisa di bilang Adegan clasik dimana Cahaya yang datang ke kantin bersama dengan sahabatnya duduk di sebelah Angkasa dan temanya.

Beberapa saat setelah itu Fioni datang namun saat ia melihat Cahaya yang satu meja dengan Angkasa Fioni langsung menghampiri dan menghina Cahaya Namun karena ada angkasa di sana Cahaya baik baik saja karena pembelaan dari angkasa.

Leon mengaduk aduk somay yang ada di hadapannya sampai tiga siswi datang Mereka adalah Cahaya, Chaty dan Lia dan mereka langsung duduk tanpa permisi.

"Lo sonoan dah Le, Penuh tahu."ucap Lia.

"Tahu Lo, bada Segede gitu ke sana dikit Napa sih."ucap Chaty.

Lia dan Chaty berfikir kalo itu sebuah canda yang biasa mereka lontarkan pada Leon, Namun kali ini Chaty dan Lia merasa ada yang berbeda Karena Setelah berucap Leon hanya sedikit melirik mereka tanpa ada niatan untuk membalas ucapan.

"Dih Sok cool bet Lo."ucap Chaty melihat Respon Leon yang berbeda, biasanya mereka akan beradu mulut dan membuat semua orang tertawa.

Chaty kemudian berbisik pada Lia "dia kenapa dah."bisik Chaty

Tentu dengan telinga tajam Leon, Leon mendengar itu semua namun Karena di Fikiranya hanya ada adegan yang akan datang ia berfikir sesuatu yang gila "bagaimana kalo gue gak ikut dialog dan memilih untuk diam, Apa yang akan terjadi ?" Batin Leon.

"Baiklah kali ini gue akan coba untuk sedikit merubah isi cerita di sini dengan Hanya diam." Batin Leon lagi.

Leon kemudian memasukan Sendok yang penuh dengan somay hangat ke dalam mulutnya, Dan akhirnya dia memulai aktivitas makan siangnya.

Cahaya, Lia dan Chaty menatap aneh dengan Leon yang hanya makan Somay, biasanya kalo itu Leon maka akan Ada steak, spaghetti dan makanan berat lainya.

Namun kali ini Leon hanya memakan Somay "Kak Leon hanya makan Somay, tumben."ucap Cahaya.

Leon menelan makanan yang ada di mulutnya "emang Napa sih ?"ucap Leon.

Cahaya menjadi gugup karena ucapan Leon terkesan Kasar dan Ketua "Ya tidak, tapi biasanya Kak Leon makan banyak."ucap Cahaya.

"Terserah gue lah."ucap Leon.

"Orang cuma tanya juga."ucap Lia.

Leon sudah jengah dengan dua karakter fiksi yang ada di depannya itu kemudian Mengentikan makanya "lantas prihal apa yang membuat Anda bertanya seperti itu Nona ?"ucap Leon dengan nada kesal.

"Udah udah kok malah jadi ribut."ucap cahaya.

Tentu saja Kalo itu Leon yang asli Leon akan tertawa karena menurutnya ejekan itu adalah sebuah Candaan biasa dalam pertemanan tapi menurut jiwa Vano ini terlalu overuse, Bukan karena sakit hati di ejek Babi, tapi sungguh biar ku tanya jika setiap hari kalian dapat omongan itu bukankah itu sangat risih.

"Sudah 30 menit berlalu, seharunya Fioni sudah sampai sini dan memaki maki Cahaya tapi kenapa tidak datang juga, Apa hanya fikirkan untuk keluar dari alur bisa merubah semuanya."batin Leon

Seharunya Fioni sudah ada di sini sejak 5 menit yang lalu untuk adegan maki maki Cahaya karena makan satu meja dengan Angkasa namun sampai sekarang Fioni tak kunjung tiba.

"Tumben banget Si Neklam gak datang."ucap Zyan.

"Kenapa Kangen Lo."ucap Biru.

"Bagus dong, dengan Si Lampir itu gak datang Hidup jadi tenang."ucap Chaty.

"Rasanya ingin ku bilang, kalo Dia aja gak jauh Lebih cantik dari pada Fioni." Batin Leon yang melihat Visual Tiga orang di depannya bisa di bilang jauh dari Fioni.

Sedangkan Angkasa ia tersadar juga "Biarkan saja mungkin juga dia sudah lelah."ucap Angkasa.

"Lelah, Keknya Hampir mustahil secara Dia tergila-gila sama Lo kak."ucap Lia.

"Entar kalo orangnya kesini nangis." Ucap Leon Secara spontan sambil memakan makanannya.

"Apasih kak Leon gak jelas."ucap Lia.

"Dih."

Saat mereka tengah makan tiba tiba saja Leon melihat ada Olla dan Muthe yang berjalan masuk ke dalam kantin "nah tuh temennya nongol."ucap Leon menunjuk ke arah Olla dan Muthe.

Mendengar ucapan Leon Semua orang langsung menoleh dan terlihat Olla dan Muthe yang sedang berjalan ke arah tempat makan.

"Tumben cuma berdua doang."ucap Biru.

Calvin yang melihat itu jadi penasaran akhirnya ia berdiri kemudian menghampiri Olla dan Muthe "kiw kiw Cewek."ucap Calvin.

"Oh..Here we go Guys Si Jamet datang."ucap Olla dengan Mata menatap Calvin sedangkan Muthe cuek dengan apa yang terjadi.

"Kenapa Lo keseini ??" Ucap Olla Ngegas.

"Santai dong, gue kesini cuma mau tanya Tumben nih Lo berdua doang."ucap Calvin.

"Si lampir kemana, perasaan tadi pagi ada Nganter undangan."ucap Calvin lagi.

"Mulut Lo emang perlu di jahit ya, Dan lagi itu bukan urusan Lo Lo gak perlu tahu."ucap Olla.

"Lo gak kasihan sama Angkasa dia nunggu Fioni loh."ucap Calvin lagi membawa bawa angkasa.

"HEL TO THE LOOOO sejak kapan Dia peduli sama Fioni udah deh ya gak usah tanya tanya soal Fioni kalian gak berhak sama sekali Apalagi Manusia Sampah Tidak berguna yang Lo sebut dengan Angkasa itu."ucap Muthe.

Calvin merasa kupingnya seperti di tampar dengan suara Menggelegar Muthe yang tepat di samping kupingnya.

Bahkan semua ucapan Muthe Terdengar sampai ke meja Leon dan kawan kawan "si mulut toa itu."ucap Lia geram.

Kembali lagi ke Calvin yang mencoba mengorek-ngorek informasi dari sahabat Fioni "ah elah Kasih tahu lah kepo nih gue."ucap Calvin lagi.

Olla dan Muthe saling pandang mereka seperti saling berdiskusi dalam Telepati "Fioni pingsan tadi pas Mapel olahraga dan sudah di bawa ke rumah sakit, Ada Marsha juga."ucap Olla.

"Oh oke."ucap Calvin kemudian meninggalkan Kedua orang itu.

"Gila ya Emang sekumpulan sampah, bahakan Terima kasih aja kagak."ucap Muthe.

Sedangkan di sisi lain Di sebuah rumah sakit terlihat Marsha dengan menemani Fioni yang masih tak sadarkan diri.

"TIDAAAAAAK."

Marsha yang tadi sedikit tertidur terkaget mendengar sebuah teriakan, langsung saja Marsha menghampiri Fioni yang sudah sadar.

"Fi, Lo kenapa."ucap Marsha panik.

Fioni yang Sudah sadar kemudian melihat ke arah tanganya, kemudian Ke arah Marsha "Gue dimana."ucapnuya.

"Lo di RS Tadi pingsan pas pelajaran olahraga."ucap Marsha.

"Pingsan ?? Pelajaran olah raga ??"ucap Fioni.

Fioni kemudian tersadar ketika melihat Marsha "Astaga, Marsha pake baju SMA dan Bukanya gue Bunuh diri ya." Batin Fioni.

"Lo kenapa ?"

"Gak gue gak papa." Ucap Fioni.

"Gue kembali ke masa lalu, tuhan Syukur kau masih memberikan kesempatan padaku akan gue perbaiki segalanya, dan aku Tidak akan membiarkannya pergi lagi kali ini." Batin Fioni.

"Tunggu di sini gue panggil dokter, sama ngabari orang tua Lo." Ucap Marsha yang di balas anggukan oleh Fioni.

Fioni kemudian menatap ke arah jendela "kali ini, Kali ini gua gak akan biarkan Lo Ninggalin gue Leon." Gumam Fioni.

Bersambung.....

Leon Sang figuranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang