Leon kini sudah berangkat sekolah dengan motor sport kesayangannya "oi Blacky, bentar lagi Lo kan gue tinggal ya, Lo bisa ke bengkel sendiri Minta di servis sendiri kagak, gue tahu banget kalo udah gue tinggal Lo pasti gak ada yang Ngurus, mobil koleksi kakek ada pada berdebu di garasi apalagi Elu."ucap Leon sambil mengendarai motor miliknya.
Setelah mengendarai motor beberapa menit ia sudah sampai di sekolah kebanggaannya, Melihat semua temanya ada di parkiran ia juga melihat ada angkasa di sana ia langsung saja menuju ke tempat mereka "Udah waras Lo."ucap Leon setelah membuka Helmnya dan menatap Angkasa.
"sorry, lost control." Ucap Angkasa.
"Yeah, I know." Ucap Leon.
Angkasa juga melihat Cahaya yang datang dengan Temanya "Ayo Aya, jangan Deket Deket sama dia nanti Lo kenapa Napa lagi."ucap Lia menatap tajam Angkasa.
"Nila setitik, rusak susu Sebelanga." Ucap Leon kemudian menepuk Angkasa.
"Ya Lo harus akui kesalahan Lo."ucapnya kemudian pergi ke kelas.
"Eh..Lo main pergi aja Leon anjing."ucap Biru mengejar Angkasa, sepertinya Biru tidak ingin jauh dari Leon, mungkin untuk saat ini.
Kemudian di ikuti oleh Zyan dan Calvin "yaah, semua sudah terlambat buat menyesal, Kekelas aja lah."ucap Calvin mengajak Angkasa ke kelas, Dan di jawab dengan anggukan oleh Angkasa.
Mereka kemudian langsung masuk ke kelas "ANGKASA SAYAANG."di sambut dengan Teriakan Greesel yang memanggil Angkasa.
"Berisik anjing."ucap Leon yang mendengar teriakan Greesel.
"Diem deh Babi."ucap Greesel.
"Perasaan Di Korea di ajari tata Krama, masak monyet lepas kandang bisa hidup di sana."ucap Leon sambil menaruh Tasnya.
"Kasa lihat, aku di ejek Leon."ucap Greesel mengerucutkam Bibirnya.
Puk
Mulut Greesel di tampol Biru dengan pelan "BIRU ANJING." Teriak Greesel ketika Ia di tampol Biru, dan semua orang melihat ke arah biru.
"So-sory Gue udah sekuat tenaga Nahan tapi nih tangan gerak diri."ucap Biru ketika melihat Semua Atensi teralihkan ke dia.
Greesel kemudian berjalan dengan wajah cemberut ke arah kursinya, beberapa saat kemudian guru datang dengan membawa buku "Baiklah Semua, Minggu ini adalah Minggu terakhir kita belajar sebelum nanti ujian semester dan kita akan long holiday." Ucap Guru itu mendengar Liburan panjang membuat semua orang bersorak termasuk Greesel, namun tidak bagi Leon dan temanya.
"Libur panjang ya ?" Batin Leon memejamkan matanya, dan pelajaran jam pertama dimulai.
Setelah melakukan kegiatan belajar mengajar selama 4 jam pelajaran kini sudah waktunya mereka beristirahat "guys kantin kuy."ucap Biru pada semua temanya.
"Gaas."ucap Calvin.
"Hm."angkasa bersuara.
"Yok lah."ucap Zyan.
Leon tanpa menjawab ia sudah berjalan sambil membaca buku komik yang baru ia beli" Weh di tinggal."ucap Calvin kemudian mereka berjalan keluar.
Lihat lihat itu mereka.
Gue dengar kemarin angkasa sama Leon berantem anjir.
Iya gue juga denger kalo angkasa nyekap Cahaya
Gila
Really broh.
Kok masih di temeninYa begitulah kira kira ucapan semua orang ketika mereka masuk "ini lebih menganggu dari pada teriakan mereka dulu saat kami lewat." Batin Leon.
"Yoo kriminal, masih punya muka Lo sekolah."ucap Seorang siswa dengan muka sombong, dia adalah Aldo dan dua temanya Tio dan Yudha.
Mereka mencegat geng Leon tepat saat mereka hendak makan di kantin "Criminal di larang masuk."ucap Yudha dengan nada yang sangat menyebalkan.
"Berani banget Lo."ucap Biru pada Aldo.
"Kenapa gue harus takut ?"ucap Aldo.
"Heh ini tempat umum kali bukan milik Lo doang."ucap Zyan yang merasa jengkel dengan Aldo.
"Ya kita tahu, cuma Nih semua orang gak nyaman sama kalian, yang selalu buat drama ketika di kantin, apalagi kalo ada dia tuh si CRIMINAL." ucap Tio kemudian tertawa terbahak-bahak.
"Ya gak guys, mereka di kantin cuma bikin rusuh ya kan."ucap Aldo.
Iyaaaaaa
Seluruh kantin menjawab ia dan memojokkan geng Leon untuk segera pergi dari kantin "gue gak pernah ngelakuin ini, karena menurut gue Agak pecundang kalo menggunakan nama keluarga tapi kali ini gue gak akan tolerin."ucap Leon menutup buku komiknya setelah huru hara.
"Lo pikir aja lah Le, harga diri gue nih."ucap Biru.
"Ya masak kita harus di hina begini, apa kata bokap gue kalo lihat ini, kakek Lo juga ngamuk kali le kalo tahu ini."ucap Zyan.
"Yaah, gue sih ngikut."ucap Calvin.
Sedangkan Angkasa dia hanya diam karena menurutnya Yang pantas untuk ucapan Tio adalah dirinya jadi dia tidak membantah sama sekali.
"Emang Lo bisa apa sih ?"ucap Tio pada Leon yang berdiri di depannya.
"Lo tuh cuma Buntelan Daging yang kebetulan sudah mulai mengurangi, dan sangat beruntung karena bisa berteman dengan mereka."ucap Tio lagi sambil menekan nekan Bahu Leon.
Leon kemudian Mencengkram jari Tio yang menekan nekan bahunya "sangat kebetulan sekali gue lagi pusing dan mumet dengan masalah gue, dan Lo berserah diri untuk jadi samsak gue great." Ucap Leon.
Krasak
Leon menekan kuat jari Tio membuat Tio meringis kesakitan "Minta maaf atau gue bisa mengeluarkan Lo dari sekolah ini, kalo Lo lupa Angkasa adalah anak donatur tertinggi di sini."ucap Leon.
"Bapak gue juga donatur shhh, Lo pikir gue takut ? Shhh lepas bangsat."ucap Tio.
"Okeh, Lo akan tahu akbitanya."ucap Leon.
Leon kemudian menghela nafas "YANG GAK MINGGIR DARI KANTIN AKAN DI DO SAAT INI JUGA, ATAS NAMA KELUARGA RAHARDJO GUE PERINTAHIN BUAT MINGGIR GUE LAPER BANGSAAAT." teriak Leon dan akhirnya mereka semua minggir untuk memberi jalan masuk untuk Leon dan temanya.
"Paham sekarang."ucap Leon menatap tajam Tio yang diam seribu bahasa.
"Kicep Lo."
"Cupu."
Sedangkan angkasa dan Calvin jalan dengan santai lewati Tio dan temanya untuk masuk makan di kantin sekolahan, semua orang juga terdiam mendengar bentakan Leon, Sedangkan di sisi lain Fioni baru saja melihat sisi lain Leon yang Emosi karena biasanya Leon jarang Emosi lebih ke santai.
"Perut kosong memang bisa merubah orang." Gumam Fioni.
Bersambung......
Seperti biasa 100 Coment kalo gak gue Hiatus
Hehehehe