008

10.8K 780 13
                                    

Kini mereka sudah sampai di rumah sakit tempat Fioni di rawat mereka langsung berjalan menuju ke arah Resepsionis dengan Leon berada di belakang mereka.

"Sus, pasien atas nama Fioni putri Nugraha di tamat di ruang mana ya sus."ucap Calvin yang menanyakan ruangan Fioni.

"Oh ruang VVIP nomor 2 mas."ucap Resepsionis.

"Baik, makasih sus."ucap Calvin kemudian mereka langsung berjalan menuju ke ruangan yang di beri tahukan oleh suster tadi.

Setelah sampai di ruangan yang di beritahukan oleh suster mereka bisa mendengar kalo banyak orang yang ada yang sudah pasti itu adalah Muthe, Marsha dan Olla yang sedang menemani Fioni.

"Lu kok bisa pingsan sih Fi."ucap Olla.

Sedangkan Fioni hanya menggeleng "Lo tahu Fi tadi tuh Geng Si kasa Nanyain Lo, kek peduli banget sama Lo tahu gak pengen gue Sumpel mulutnya, terus Lo harus lihat Muka di Cahaya neraka Iiih pengen gue lelepin ke Lumpur terus dua temenya juga mukanya Ngeselin banget pengen gue gampar."ucap Muthe tanpa jeda.

"Stoooop, Lo bisa pelan gak ? Ini rumah sakit Muthe."ucap Marsha.

Sedangkan Muthe hanya tersenyum "hehehe sory."ucap Muthe.

Saat mereka tengah berbincang tiba-tiba ada suara yang membuat mereka teralihkan.

"Permisi."ucap Suara itu Dan itu adalah Cahaya yang datang dengan semua teman temanya masuk.

"Ngapain Lo."ucap Olla dengan Kasar saat melihat Gerombolan Angkasa masuk.

"Kami ke sini Mau menjenguk Fioni."ucap Cahaya dengan senyuman di wajahnya.

"Gak usah sok peduli deh Lo."ucap Marsha.

"Heh Lo gak tahu terimakasih banget ya, kita udah baik baik Jengukin dan gini respon kalian ?? Gak tahu diri banget."ucap Lia dengan kasar.

"Heh Ember jamban emang Lo pikir kita Nyuruh Lo jenguk ? Kagak kan."ucap Muthe dengan kasar.

Mereka kemudian malah bertengkar sedangkan Mereka masih di depan pintu dengan Leon masih di luar "mas mas itu suruh diem dong, ini rumah sakit."ucap Orang yang ada di luar pada Leon.

Leon sangat malu dengan apa yang terjadi " Sa suruh diem sa, ini udah di amuk orang ini."ucap Leon.

"Ststststst, sudah lah ini rumah sakit kenapa kalian malah berantem."ucap Cahaya.

"Bisa gak suruh kita masuk dulu, Kita udah jauh jauh kesini dan bawa banyak buah tangan nih."ucap Biru.

"Fii." Ucap Angkasa pada Fioni.

Fioni menghela nafasnya kasar "huft, Baiklah Gak papa mereka masuk La, suruh aja masuk."ucap Fioni.

"Ck, Lo mah lemah bgt kalo sama angkasa fi."ucap Olla Akhirnya mereka di persilahkan masuk namun dengan wajah teman teman Fioni yang tidak bersahabat.

Pandangan Fioni langsung tertuju pada Tubuh besar Leon yang masuk paling terakhir dan duduk di antara Meja nakas.

"Gimana ke adaan kamu Fioni."ucap Cahaya.

"Gak usah Sok Care deh, kan Lo bisa lihat sendiri."ucap Muthe saat Cahaya bertanya keadaan Fioni.

"Lo..."

"Berisik, kalian gak mikir ini rumah sakit gak peduli deh ya Kalo cuma ruangan kita doang, ini samping kanan kiri ada orang sakit dan Lo semua Beratem tereak tereak gak jelas, bener bener gak ada Adab Lo ya."ucap Leon.

"Bener bener, gue habis Di amuk orang di luar tahu gak perkara kalian berantem malu gue."ucap Leon lagi dengan pelan karena tak bisa ia bar bar di sini karena ini rumah sakit.

Mereka semua kemudian diam karena memang ucapan Leon ada benarnya Muthe melihat ke arah Leon "ih kak Leon, tatanan rambutnya Berubah jadi semakin segar deh lihatnya."ucap Muthe yang menyadari gaya rambut Leon berubah dari yang poni full jidat jadi agak di rapikan dan memperlihatkan jidatnya.

"Hem, thanks."ucap Leon Sedangkan Fioni sudah menatap tajam Muthe tanpa Muthe sadari.

"Uhuk, uhuk uhuk."tiba tiba saja Fioni terbatuk, melihat Fioni terbatuk membuat Olla panik.

"Kak Leon tolong ambilin Minum di meja itu dong."ucap Olla yang melihat Leon duduk di dekat meja.

Leon kemudian mengambil gelas isi air tersebut dan langsung memberikannya pada Fioni, namun Fioni tak mengambilnya melainkan langsung meminumnya seperti Leon menyuapi Fioni.

"Pelan-pelan."ucap Leon dengan lembut.

Leon menatap wajah Fioni "asli cakep banget Weh." Batin Leon.

Leon sedikit berdebar pasalnya Di kehidupan sebelumnya Vano bahkan gak pernah pacaran dekat sama Cewek aja tidak tiba tiba di hadapkan dengan situasi seperti ini.

"Ah, Makasih kak."ucap Fioni ketika sudah meminum air putih.

"Hm."ucap Leon kemudian mengembalikan gelas kosong itu ke meja.

Sudah hampir satu jam mereka berada dalam ruangan yang sama, obrolan hanya terjadi di dalam Circle saja "ngapain kesini kalo begitu anj." Batin Leon.

Leon menatap Jam yang ada di tanganya sudah siang dan Leon sudah harus pulang "guys, gue duluan ya gue sudah harus pulang Cepat sembuh Fi gue balik duluan."ucap Leon.

"Oh iya kak, makasih sudah sempetin jenguk." Ucap Fioni.

"Ya udah, guys gue cabut dulu."ucap Leon pada Angkasa dan temanya Kemudian Meninggalkan ruangan VVIP.

Saat dalam perjalanan menuju parkiran Leon melihat dua orang paruh baya seperti panik berlari ke arah ruangan Fioni, bisa Leon tebak itu adalah orang tua Fioni, tuan Nugraha dan istrinya Amelia, namun Leon gak memperdulikannya dia melanjutkan perjalanannya.

Sedangkan di ruangan Fioni, Nugraha memarahi Angkasa dan temanya Karena mengira mereka yang menyebabkan Fioni masuk Rumah sakit, Kebrutungan berada di pihak Leon yang Pulang duluan.

Bersambung.....

Leon Sang figuranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang